Nabi kemudian menjawab seperti ini: Selama engkau terus menjadi seperti dirimu saat ini, Allah akan selalu membantumu dan Dia akan melindungimu dari kejahatan mereka (Muslim, 4640).Â
Ini bukan hanya cara Nabi membawa kenyamanan kepada benak orang yang sedang merasa gundah tetapi salah satu teknik komunikatif Nabi untuk meyakinkan siapapun yang pernah mengalami situasi seperti itu agar selalu mencari Allah untuk menenangkan hati, sebagai pelipur lara dan mencari perlindungan.Â
Sesungguhnya tidak ada manfaat dari mengumbar pembalasan dendam bagi orang-orang yang menderita. Sesungguhnya, Nabi Muhammad merupakan seorang konselor yang kompeten.
Beliau selalu menasihati orang untuk berprilaku baik tanpa memandang usia atau jenis kelamin mereka. Suatu ketika ibu dari Asma binti Abu Bakr, yang saat itu masih kafir, datang untuk menemuinya di Madinah.Â
Dia mengatakan ini kepada Nabi: Ibu saya datang untuk menemui saya dan dia mengharapkan sesuatu dari saya. Bolehkah saya menuruti perintahnya? Nabi berkata: Ya, bersikap baiklah kepada ibumu (Muslim, 2195). Sikap Nabi ini sama-sama ditunjukkan ke Zainab As-Saqafia, istri Abdullah ibn Mas'ud dan seorang wanita Ansari.Â
Dia pergi menemui Nabi dan bertanya apakah akan dihitung sebagai amal saleh jika mereka membelanjakan sesuatu untuk suami mereka dan anak yatim dalam perawatan mereka. Nabi berkata: Mereka akan mendapatkan pahala dua kali lipat, satu untuk kebaikan terhadap sanak keluarga mereka dan yang lainnya untuk kedermawanannya (Bukhari, 1466).
Ada banyak hadits yang menyebutkan tentang kebaikan Nabi Muhammad SAW terhadap hewan, burung dan serangga: Allah telah menentukan kebaikan terhadap segalanya; jadi ketika engkau membunuh hewan apa pun, bunuhlah dengan baik; ketika engkau berkorban, buatlah pengorbananmu baik.Â
Dan katakan kepada setiap orang untuk mempertajam pisaunya dan berlaku lembutlah kepada hewan yang akan dikorbankan (Muslim, 5055).Â
Beliau membuat pernyataan semacam ini untuk menunjukkan rasa cintanya kepada manusia dan hewan. Intinya, Nabi Muhammad SAW menunjukkan kepada pengikutnya bahwa dia juga sama dengan mereka yang bisa merasakan rasa sakit.
Artikel ini disadur dari artikel berbahasa Inggris dari laman www.islamicity.org yang ditulis oleh Ali Zohery terbit pada 04 November 2018 dengan judul "The Kindness of Prophet Muhammad (s)".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H