Prinsip 9: Terus menjaga tingkah lakunya dan tidak berhenti mengingat Allah walaupun hanya sekejap mata. Bagi orang yang selalu menjaga hatinya demi Allah, dan tidak membiarkan selain Allah masuk ke dalam hatinya, adalah orang yang benar-benar telah menemukan Allah, merasakan Kebajikan-Nya, dan telah mencapai 'ilm al-yaqeen (keyakinan yang kuat).
Hal ini diwujudkan dalam melihat Allah sebagai Sang Pemberi Izin atau Sang Penggerak dari segala sesuatu yang diam maupun yang bergerak di sekitarnya. Kesadarannya kemudian meningkat dari sana sampai dia mengakui bahwa Allah adalah Pemelihara segalanya, sehingga interaksi-Nya dengan makhluk ciptaan-Nya selalu digambarkan oleh perilaku terbaik. (Menggambarkan hal ini), Nabi Muhammad bersabda: Tuanku mengajariku sopan santun, dan Dia telah memberiku sopan santun yang terbaik.
Prinsip 10: Mengetahui secara internal maupun eksternal bagi siapa saja yang berpikir bahwa jika ia tidak perlu menaati [Allah dan utusan-Nya] adalah orang yang sudah rusak yang bertentangan dengan firman Allah:
Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Ali Imran, 31)
Ini adalah fondasi yang telah membangun istana-istana yang tak ada bandingannya.
Sumber: SuhaibWebb - Imam Ghazali
Artikel ini disadur dari artikel berbahasa Inggris dari laman www.islamicity.org yang dikarang oleh Abu Hamid Al-Ghazali terbit pada 16 November 2018 dengan judul "Ten Principles for Those Seeking the Path of Allah".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI