Berikut beberapa perkataan dari Nabi Isa AS yang berasal dari sumber-sumber tradisional Arab yang dikutip dari sebuah buku yang berjudul Walk on Water karangan Hamza Yusuf:
Dari Ahmad, diketahui bahwa Nabi Isa pernah berkata, Berbuat mulia itu bukan berarti berbuat baik kepada orang yang telah berbuat baik kepadamu, itu sama saja dengan membalas budi. Perbuatan mulia itu adalah berbuat baik kepada mereka yang telah bersalah kepadamu. (Ahmad)
Dari Malik bin Anas, diceritakan kalau Nabi Isa putra Maryam pernah berkata, Jangan terlalu banyak berbicara tanpa mengingat Tuhan, karena dengan demikian kau akan mengeraskan hatimu sendiri. Tentunya hati yang keras itu jauh dari Tuhan meskipun kau tidak menyadarinya. Janganlah seperti penguasa, melihat orang lain hanya dari kesalahannya. Jadilah seperti pesuruh, yang melihat kesalahanmu sendiri. Sebenarnya manusia hanya terdiri dari dua jenis, yaitu yang menderita dan yang bergembira. Jadi tunjukkanlah kasih sayang kepada yang menderita, dan selalu pujilah Tuhan atas segala berkah-Nya. (Muwatta of Malik)
Dari Hilal bin Yusuf, diceritakan kalau Nabi Isa putra Maryam pernah berkata, Jika waktunya berpuasa telah tiba kepadamu, minyakilah rambut dan jenggotmu, dan lembabkanlah bibirmu agar orang lain tidak tahu jika kamu sesungguhnya sedang berpuasa. Jika kamu memberi (bersedekah) dengan tangan kananmu, usahakanlah agar tangan kirimu tidak mengetahuinya; dan apabila kamu sedang beribadah kepada Tuhamu, tutuplah jendela, gorden dan pintu rumahmu. Sungguh, Tuhan memberikan balasan kepada manusia sesuai dengan ketentuan-Nya. (Ibn al -Mubarak)
Dari Salim bin Abi Al-Ja'd mengatakan bahwa Nabi Isa putra Maryam pernah berkata, Bekerjalah untuk Tuhan bukan untuk perutmu. Lihatlah pada burung-burung: mereka bangun dari fajar hingga petang tidak menanam atau memanen apapun, namun Tuhan tetap menjamin rezeki mereka. Sekarang jika kamu berkata kepada saya, 'Perut kami jauh lebih besar dari burung-burung itu', jika begitu lihatlah pada lembu, banteng dan keledai, mereka tidak menanam atau memanen apapun, namun Tuhan menyediakan (menjamin rezeki) bagi mereka juga. Berhati-hatilah dengan kemewahan dunia ini, dan takutilah mereka, karena kemewahan di dunia ini sesungguhnya kotor di hadapan Tuhan. (Ibn Al -Mubarak)
Perkataan Nabi Isa AS di atas juga terkait dengan perkataannya yang ini, Tidak ada gunanya jika mengetahui sesuatu tapi tidak melakukan apapun darinya. Sesungguhnya pengetahuan yang berlimpah hanya akan menambah kesombongan jika ia tidak berperilaku sesuai dengan apa yang telah diketahuinya. (Ahmad)
Pada suatu hari ada sekelompok orang bertanya kepada Nabi Isa AS, Bagaimana engkau bisa berjalan di atas air? Nabi Isa AS menjawab, Dengan keyakinan. Kemudian mereka berkata, Tetapi kami juga memiliki keyakinan! Lalu Nabi Isa AS bertanya kepada mereka, Apakah batu, tanah liat dan emas itu sama di matamu? Mereka menjawab, Tentu saja tidak! Kemudian Nabi Isa AS membalas, Mereka semua sama di mataku. (Ahmad)
Nabi Isa AS juga pernah berkata, Cinta akan dunia ini adalah sumber dari segala tindakan tercela, dan ada banyak bahaya dalam kemewahan. Lalu mereka bertanya, Apa bahayanya? Nabi Isa AS menjawab, Pemiliknya tidak akan pernah terbebas dari kesombongan dan keangkuhan. Kemudian mereka bertanya lagi, Bagaimana jika dia terbebas dari keduanya? Apakah masih berbahaya? Nabi Isa AS menjawab, Ya, karena dengan disibukkan oleh memupuk kekayaan dia akan dialihkan dari mengingat Tuhan. (Ahmad)
Ketika Nabi Isa AS dan para pengikutnya berada di luar Istana Nabi Sulaiman AS, dan para pengikutnya berkata, Ya Nabi Allah, lihatlah rumah Tuhan! Tak ada yang lebih baik darinya. Nabi Isa AS menjawab, Amin, amin. Tapi akan kuberitahu kepadamu bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan satu batupun dari bangunan ini akan tersisa berdiri. Ya, Tuhan akan menghancurkannya karena kelakuan buruk dari umatnya. Tuhan tidak membangun apapun yang pantas dihargai dengan emas ataupun perak, tidak juga dengan batu-batu ini. Hati yang tulus lebih dikasihi Tuhan daripada batu-batu ini. Karena Tuhan merawat bumi dengan hati yang tulus, dan tanpa-Nya bumi akan hancur. (Ahmad)
Nabi Isa AS juga selalu berkata, Ya Tuhanku, sudah pasti di setiap pagi aku bangun aku tidak dapat mencegah apa yang aku takuti atau menyegerakan apa yang aku harapkan. Bahwa segala urusan itu bukanlah berada di tanganku. Aku adalah cerminan dari perbuatanku. Tidak ada seorangpun yang lebih malang dariku. Jangan jadikan aku sebagai penyebab musuhku terkutuk, juga jangan jadikanku sebagai sebab segala bahaya datang ke temanku. Jangan menempatkan kesengsaraan di jalanku menuju-Mu, dan memberikan kekuatan untuk orang-orang yang tidak menunjukkan belas kasihan kepadaku. (Ibn Abi Al-Dunaya)
Ketika Nabi Isa AS bertemu dengan Iblis, dan Iblis berkata, Apakah benar jika yang telah ditetapakan itu akan terjadi? Nabi Isa AS menjawab, Ya. Kemudian Iblis berkata, Jika begitu lemparkanlah tubuhmu dari puncak gunung ini, dan biarkan kami melihat apakah engkau masih bisa hidup atau tidak! Nabi Isa AS menjawab, Sesungguhnya seorang hamba tidak menguji tuannya, tetapi tuannyalah yang menguji hambanya. (Abu Na'im)
Beberapa orang pernah berkata kepada Nabi Isa AS, Ya Nabi, tolong beritahukanlah kami tentang sifat dari kekayaan. Beliau menjawab, Pemilik kekayaan akan selalu mempunyai salah satu dari tiga kriteria: ia mendapatkannya dari cara yang melanggar hukum, tidak membaginya kepada orang yang pantas mendapatkannya, atau dengan sibuk mengumpulkannya sehingga membuatnya lupa beribadah kepada Tuhannya. (Ibn Abd Al-Barr)
Sufyan al-Thawwri menceritakan bahwa Nabi Isa AS putra Maryam berkata, Perasaan cinta akan dunia ini dan cinta akan alam akhirat tidak akan pernah berada dalam hati seseorang secara bersamaan, umpama api dan air yang tidak akan bisa terkandung dalam satu wadah di waktu yang sama. (Ibnu Katsir)
Ubayd Allah bin Muslim menceritakan bahwa Nabi Isa AS pernah berkata, Celakalah bagi pemilik dunia ini karena dia harus mati dan meninggalkan segala urusan dunia di belakangnya. Dia telah menaruh harapan atasnya dan tertipu. Dia mempercayainya dan ditinggalkan.
Celakalah bagi yang tertipu, ketika dunia ini akhirnya menunjukkan pada mereka apa yang mereka benci. Pada akhirnya mereka harus meninggalkan apa yang mereka cintai, dan berangkat untuk apa yang telah dijanjikan kepada mereka. Celakalah bagi orang-orang yang keasyikannya adalah dunia ini dan bagi orang-orang yang salah dalam perbuatannya. Sungguh memalukan apa yang segera akan disebabkan dari perbuatannya itu! (Ibn Abi Al Dunya)
Nabi Isa AS berkata, Kamu tidak akan pernah mendapatkan apa yang kamu inginkan kecuali melalui kesabaran dengan apa yang kamu benci. (Al Ghazali)
Dari Salam, Yazid al Dabi menceritakan bahwa suatu ketika ada seorang wanita berkata kepada Nabi Isa AS putra Maryam ketika Nabi sedang bekerja, Terpujilah rahim yang telah melahirkanmu, dan terpujilah payudara yang darimana kamu menyusu. Kemudian Nabi Isa AS mendekatinya dan berkata, Terpujilah seseorang yang setelah ia membaca kitab Tuhan kemudian bertingkah laku sesuai dengan yang ada di dalamnya. (Ahmad)
Nabi Isa AS putra Maryam berkata, Tuhan telah memberiku kekuatan untuk memberikan nyawa kepada yang mati, menyembuhkan yang buta, menyembuhkan yang tuli; tetapi Dia (Tuhan) tidak memberiku kekuatan untuk menyembuhkan orang bodoh dari kebodohannya. (Al-Razi)
(Nama-nama dalam tanda kurung menunjukkan ahli hadis yang koleksi haditsnya ditemukan.)
Hamza Yusuf adalah orang Amerika yang masuk Islam yang belajar selama beberapa tahun di bawah para ulama terkemuka di dunia Islam. Dia adalah salah satu pendiri Zaytuna Institute di California dan ia telah menerjemahkan ke dalam bahasa Inggris beberapa teks dan puisi klasik berbahasa Arab.
Artikel ini disadur dari artikel berbahasa Inggris dari laman www.islamicity.org yang dikarang oleh Hamza Yusuf terbit pada 26 Juni 2018 yang berjudul "Walk on Water: The Wisdom of Jesus".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H