Mohon tunggu...
Fajar Bagus Permana
Fajar Bagus Permana Mohon Tunggu... Freelance, Blogger, Youtuber, Translator Indonesia English -

Salah satu benda bernyawa di kolong langit yang sedang mencoba kembali berdiri.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kekuatan Psikologis dari Bersyukur

23 November 2018   19:20 Diperbarui: 23 November 2018   19:47 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika orang tua membawa anaknya ke dokter untuk disuntik, seorang anak yang belum pernah merasakan sakitnya disuntik mungkin tidak mengerti mengapa orang tuanya memaksa mereka menjalani peristiwa traumatis dan mengerikan semacam itu.

Namun, ketika kita tumbuh dewasa, kita baru menyadari bahwa saat kita disuntik dulu hal itu diperlukan demi kesehatan kita sendiri.

Kadang-kadang Allah menempatkan kita melalui berbagai bentuk kesulitan yang luar biasa, tetapi ini sebenarnya merupakan hal baik untuk kita dalam jangka panjang.

Bisa untuk kehidupan ini atau untuk di akhirat nanti.

Ini bukan berarti bahwa kita tidak perlu mencari jalan keluar dari segala kesulitan atau menerima saja tindakan salah yang dilakukan orang lain terhadap kita.

Tetapi agar lebih memahami bahwa hal-hal itu semua bukanlah berada dalam kendali kita namun berada di dalam kendali tangan yang lebih baik, yaitu tangan Allah.

Allah secara terus-menerus menunjukkan kepada kita berkah-Nya dan kita diminta untuk merenungkannya.

Matahari, bulan, perubahan siang dan malam, udara yang kita hirup, dan air yang kita minum.

Ini semua adalah hal-hal "kecil" yang kita anggap biasa, tetapi tanpa mereka kita tidak mungkin dapat bertahan hidup.

Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang. (An-Nahl, 18).

Ada ayat lain yang serupa dengan ayat diatas, tetapi ayat ini berakhir dengan menyebut bahwa manusia itu sangat zalim dan ingkar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun