"Dan Allah, Dialah Yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka Kami halau awan itu kesuatu negeri yang mati lalu Kami hidupkan bumi setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu." (Surah Fatir, 9)
Dari ayat diatas kebangkitan orang mati dipersamakan dengan proses fisika yang didasarkan pada hukum alam seperti pertumbuhan tanaman setelah hujan; ini menunjukkan bahwa kebangkitan setelah kematian juga didasarkan pada beberapa hukum fisika.
Kita tahu bahwa energi dari matahari memanaskan lautan dan uap air naik sehingga menghasilkan awan.
Perbedaan suhu menyebabkan angin bertiup melintasi daratan membawa awan ke tempat yang jauh sekalipun.
Bibit yang awalnya diam (mati) pun mulai berkecambah menjadi tanaman baru berkat air hujan turun yang memberi kehidupan bahkan di tempat yang paling kering sekalipun.
Beberapa waktu berikutnya di masa depan seiring berkembangnya pengetahuan kita tentang alam semesta, meningkatkan kenyataan bahwa "Hari Kiamat" dapat diterima secara luas sebagai suatu kebenaran yang hakiki.
Ayat-ayat dalam Al Qur'an menunjukkan bahwa pengetahuan tentang Hari Kiamat berada di dalam pemahaman manusia dan manusia akan menjadi sadar akan pengetahuan ini.
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?" (Surah Fushshilat, 53)
ALAM SEMESTA YANG SANGAT DAHSYAT
"Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (Surah Al-Mu'min, 57)
Luas dan kebesaran alam semesta benar-benar sangat luar biasa dan memberi kita pandangan sekilas tentang kuasa Allah (SWT) yang luar biasa.