Mohon tunggu...
Fajar Bagus Permana
Fajar Bagus Permana Mohon Tunggu... Freelance, Blogger, Youtuber, Translator Indonesia English -

Salah satu benda bernyawa di kolong langit yang sedang mencoba kembali berdiri.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Fisika Hari Kiamat

21 November 2018   17:07 Diperbarui: 21 November 2018   17:16 2150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebih dari 500 milyar galaxy di seluruh alam semesta. Sumber gambar: https://www.islamicity.org/6377/the-physics-of-the-day-of-judgement/

Apakah jiwa itu?

Apakah ia harus meninggalkan tubuh untuk memasuki dunia spiritual, yang berada di luar persepsi manusia yang berada di dimensi lain?

Apakah jiwa-jiwa yang bereinkarnasi itu memasuki tubuh lain untuk bisa hidup kembali seperti dalam kepercayaan beberapa agama belahan dunia timur?

Apakah jiwa kita ditahan dan dijaga di suatu tempat sampai Hari Penghakiman (Hari Kiamat) untuk dipersatukan kembali dengan tubuhnya yang bangkit dari kubur?

Bagaimana bisa tubuh yang telah membusuk dan menghilang menjadi debu mendapatkan rupa dan bentuk aslinya lagi?

Kita boleh percaya apa pun yang kita mau; Namun dunia modern sekarang ini didasarkan pada penjelasan logika sains yang jelas.

Kebenaran tidak bisa ditentukan berdasarkan sekedar pemikiran semu atau suara mayoritas; jika itu terjadi maka Columbus pasti akan jatuh dari permukaan bumi pada tahun 1492 (dikarenakan anggapan kalau bumi itu datar pada masa itu).

Kita sekarang hidup di dunia yang menuntut bukti nyata dan tidak bisa puas dengan hanya keyakinan belaka.

Keyakinan atau bahkan buktinya pun hanya bisa berlaku untuk orang yang percaya saja, karena kepercayaan atau keyakinan itu berasal dari dalam hati kita.

Bukti sebesar apapun tidak akan bisa memuaskan bagi orang yang tidak percaya, sementara bukti sekecil apa pun bisa menjadi sumber ketenangan jiwa bagi orang yang percaya.

Dalam konteks ini mari kita lihat kisah Nabi Ibrahim (AS) yang diceritakan dalam Al-Quran. (Al-Quran 2: 260.)

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun