Mohon tunggu...
Fajar Bagus Permana
Fajar Bagus Permana Mohon Tunggu... Freelance, Blogger, Youtuber, Translator Indonesia English -

Salah satu benda bernyawa di kolong langit yang sedang mencoba kembali berdiri.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bagaimana Menjadi Termotivasi dan Berbahagia Setiap Hari Semenjak Anda Bangun Tidur

19 November 2018   11:19 Diperbarui: 19 November 2018   11:30 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://visionexercisephysiology.com.au/strategies-increase-motivation/

Ini mungkin kasus ekstrem, tetapi saya yakin Anda pernah tahu orang-orang yang telah melakukan hal yang sama selama bertahun-tahun dan tampaknya tidak masalah berada di situ-situ saja.

Entah itu dalam perkawinan, pekerjaan, atau usaha pribadi mereka, mereka tampak baik-baik saja tanpa maju ke arah apa pun yang 'lebih baik'.

Di lain tempat, saya yakin Anda juga tahu orang-orang yang fokus pada target yang positif, menetapkan dan terus mendorong diri sendiri ke tingkat yang lebih tinggi.

Baik itu promosi di tempat kerja, membangun keluarga, merayakan pencapaian dalam perkawinan atau hubungan mereka, renovasi rumah dan mobil, mendirikan bisnis baru, atau pergi menuntut ilmu lagi, orang-orang ini tampaknya terus berkembang menuju sesuatu yang mengembangkan atau meningkatkan kehidupan mereka.

Jadi apa perbedaan antara 2 kategori individu ini?

Apa yang Anda rasakan ingin Anda lakukan atau tidak ingin Anda lakukan, bermuara pada satu hal.

Dan itu adalah motivasi.

Itu adalah kekuatan, atau sejenisnya, yang terus mendorong Anda maju untuk mengatasi tantangan dan rintangan untuk mencapai tujuan Anda.

Tanpa adanya motivasi, Anda akan menyerah setelah beberapa usaha yang gagal atau bahkan pada tantangan sulit pertama yang menghadang Anda.

Atau, dalam kasus Nancy, Anda akan tetap berada di tempat Anda berada: tidak bahagia namun tidak melakukan apa pun untuk merubahnya.

Apa itu Motivasi, Benarkah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun