Mohon tunggu...
Fajar Dwi Ariffandhi
Fajar Dwi Ariffandhi Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Lepas

Hadir kembali di kompasiane tempat belajar nulis sejak 2014

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siapa Yang Punya Cita-cita Jadi Tukang Gali Kubur?

17 Juni 2016   01:59 Diperbarui: 17 Juni 2016   02:44 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin di era modern ini nantinya akan diciptakan alat berat dengan ukuran mini untuk kemudahan menggali kubur. Tapi, bukankah menggali liang lahad kegiatan yang sakral? Keringat-keringat penggali kubur yang jatuh ke tanah menjadi saksi persaudaraan manusia di mata Tuhannya. Saksi bahwa manusia, masih melaksanakan kodrat dari Tuhannya sebagai makhluk sosial. Perintah dimana kita harus beribadah tidak hanya secara vertikal, Hablum Minallah. Tetapi juga menyayangi sesama, Wa Hablum Minannas, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.  

"Tuhan, menggali kubur itu pekerjaan yang berat, lebih berat dari bangun pagi, oh tidak! Dua-duanya berat Ya Tuhan… Kami calon sarjana, apakah pantas dengan gelar yang kami sandang nantinya kami harus mengotori tangan ini dengan tanah kuburan? Tanahnya tak begitu diminati untuk investasi property, kecuali nanti tak ada tanah lagi untuk membangun hotel, baru dilirik investor. " 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun