Mohon tunggu...
Fajar Novianto Alfitroh
Fajar Novianto Alfitroh Mohon Tunggu... Freelancer - Konten Kreator Youtube dengan Nama Channel yang Sama

Suka menulis artikel sosial. Memiliki keinginan untuk mempelajari seluk beluk platform media dan berkecimpung di dalamnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sebelum Menyesal, Inilah Realitanya Jalur Seleksi Nasional Bedasarkan Prestasi (SNBP)

1 September 2023   21:09 Diperbarui: 1 September 2023   21:13 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
College. Sumber Ilustrasi: pexels.com

Sejak Mas Menteri merombak habis sistem seleksi masuk perguruan tinggi negeri, banyak sekali pro dan kontra yang masuk atas keputusanya yang sangat kontrovesional ini.Bagaimana tidak,test masuk perguruan tinggi negeri yang sebelumnya terbagi menjadi Saintek dan Soshum, kini dihapus dan dileburkan dengan menguji kemampuan berfikir kita dengan menggunakan metode skolastik.Benar adanya, saya masih ingat pertama kali saya baca isu perubahan seleksi masuk PTN yang meramaikan jagat dunia maya dipagi hari pada bulan September 2022, yang mana kala itu saya sedang dispensasi sekolah dan mampir dulu ke salah satu mall di Solo.

Dari situpun banyak dari beberapa elemen yang kebakaran jenggot akan keputusan Mas Menteri yang dibilang cukup dadakan.Beberapa siswa ada yang kontra karena merasa akan lebih sulit ketimbang seleksi tahun sebelumnya.Bahkan yang paling disorot yakni dari pihak Rektorat dan para dosen.Mereka menyayangkan perubahan test masuk perguruan tinggi yang dinilai bobotnya sangat basic untuk calon mahasiswa yang benar-benar layak masuk ke Perguruan Tinggi Negeri.

Di luar itu juga,kurangnya sosialisasi membuat sebagian pelajar dan kaum gap year kurang siap dalam menghadapi kebijakan baru.Salah satunya adalah jalur Seleksi Nasional Bedasarkan Prestasi,atau yang dikenal dengan SNPB.Yup,jalur yang satu ini benar-benar tidak dapat kita prediksi akan keberhasilanya.Berbeda dengan jalur satunya,yakni jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Test (SNBT) yang dapat kita prediksi dengan rata-rata nilai tryout kita walaupun berhasil tidaknya ditentukan oleh ketetatan suatu jurusan..

Jalur SNBT  atau yang dikenal jalur undangan sangat mempertimbangkan prestasi yang pernah kita torehkan.Semakin Relevan prestasi yang kita miliki dengan jurusan yang kita pilih maka kemungkinan besar akan berpeluang dan semakin dilirik oleh panitia.itu pun kita juga harus pandai memasukan bukti prestasi kita mengingat slot yang disediakan hanya tiga saja. .

Hanya saja perlu diperhatikan, jalur SNBP ini terkadang malah menjadi bumerang bagi kita karena terlalu yakin akan hasil yang memuaskan.Banyak sekali curhatan-curhatan para looser jalur SNBP ini yang merasa tidak sesuai dengan ekspektasi mereka.Saya sendiri juga mengalami hal serupa, yang mana prestasi yang  dicantumkan sudah diperkirakan sesuai dan berbobot dengan jurusan yang saya pilih.Sehingga saya pun merasa percaya diri dan terlena untuk mempersiapkan jalur SNBT.Namun kenyataanya tidak membuahkan hasil.

Dari situpun saya berfikiran kalo jalur yang satu ini benar-benar tidak menjadi jalur prioritas masuk perguruan tinggi karena beberapa hal.Idealnya kalo menurut saya pribadi,seleksi yang harus kita prioritaskan dan dipersiapkan adalah melalui jalur SNBT dan Mandiri.Nah, agar temen-temen tidak bernasib sama dengan saya, diartikel kali ini saya akan membagikan fakta-fakta dari jalur SNBT ini sesuai yang saya alami sendiri.

1. PTN masih memprioritaskan prestasi yang berbentuk akademik

Menjadi siswa berprestasi di sekolahan tentu akan membuat kehidupan kita disekolah sedikit lebih beda dari siswa yang biasa-biasa saja.Dengan kita ngambis untuk meraih prestasi sebanyak-banyaknya, kita akan mendapatkan banyak privilege yang diberikan sekolah ataupun teman sekolah sekalipun.Apalagi kalo prestasi tersebut bisa menunjang kita untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya setelah lulus SMA.

Namun, kenyataanya dijalur SNBP ini, dari hasil pengamatan di sekolahan saya, mayoritas siswa yang keterima di PTN melalui jalur SNBP ini adalah siswa yang memiliki prestasi di bidang akademik,seperti prestasi kejuaraan dibidang olympiade matematika,kimia,fisika,ekonomi,dan biologi.Saya sendiri tidak memiliki prestasi dibidang akademik.Ketika saya dan teman-teman saya ada yang menyertakan prestasi di bidang non akademik, teman-teman saya tidak banyak yang keterima di jalur SNBP walaupun telah menyertakan sertifikat kejuaraan non akademik

2. Faktor Akreditasi Sekolah

Walaupun sekarang ini semua sekolah dipandang sama dengan sistem zonasi ,akan tetapi banyak PTN yang masih melihat akreditasi sekolah sebagai poin penting untuk meloloskan para siswa.Akreditasi sekolah yang dimaksud ini juga tidak serta merta karena telah terakreditasi unggul.Faktor rata-rata nilai skor UTBK setiap sekolah tahun sebelumnya sangatlah penting.Anda dapat melihat ranking sekolah anda di Website Resmi Lembaga Test Masuk Perguruan Tinggi (LTMP).Semakin tinggi ranking sekolah akan lebih aman ketika kita memilih universitas yang keketatanya sangat tinggi

3 nilai rapot sangat diprioritaskan

Hal penting yang selanjutnya adalah nilai rapot.Sangatlah penting anda untuk menghitung rata-rata keseluruhan nilai mata pelajaran karena sekarang ini dikebijakan baru tersebut, semua mapel,kecuali mapel agama dan bahasa lokal akan digunakan sebagai acuan untuk melihat potensi diri bagi calon mahasiswa

Di kebijakan terbaru ini juga melihat nilai prioritas di setiap jurusan yang akan dipilih.Misal nih, dijurusan teknik mesin akan diprioritaskan mapel yang relevan bagi siswa jurusan IPA yakni matematika dan fisika dan untuk siswa jurusan IPS yakni matematika.Sehingga kita harus mengingkatkan nilai di setiap semesternya.Karena jika ada nilai yang turun, kemungkinan besar akan menjadi faktor penghambat keterima jalur SNBP

4 kualitas dari prestasi tersebut

Panitia Seleksi Masuk Perguruan Tinggi juga sangat jeli dalam memperhatikan sertifikat kejuaraan kita.Temen-temen dilarang memalsukan sertifikat kejuaraan dalam bentuk apapun mengingat resiko yang sangat besar.Mereka juga melihat lembaga penyelenggara lomba yang kredibel.Sehingga Temen-temen juga harus pintar memilih penyelenggara kejuaraan agar nantinya prestasi yang dicapai bisa untuk dilampirkan SNBP

Dari situ juga, selanjutnya yang harus diperhatikan adalah skala wilayah kejuaraan tersebut.Semakin tinggi skala wilayah kejuaraan temen-temen maka akan semakin berpeluang untuk lolos.Di sekolahan ketika ikut ekstra Karya Ilmiah Remaja (KIR),saya dibocori pembimbing strategi lolos SNBP dengan mengandalkan kejuaraan dari ekstra tersebut.Beliau mengatakan kalau mendapatkan juara nasional di ajang perlombaan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI),Maka dengan akreditasi sekolah yang sangat rendah pun,temen-temen akan sangat berpeluang untuk lolos ke perguruan tinggi bahkan selevel UGM dan UI pun sangat besar bisa keterima

5 Faktor Alumni SMA
Entah kenapa faktor alumni juga dinilai bagi universitas dalam menyeleksi calon mahasiswa.Saya sendiri sebenarnya sangat amat tidak setuju dengan faktor yang satu ini, mengingat bahwa kitapun sering kali tidak mengenal alumni yang bikin ulah di Universitasnya.Universitas menilai dengan tingkah laku para alumni selama menempuh kuliah apakah berhenti di tengah jalan,membuat kasus dan tidak melanjutkan pendaftaran setelah pengumuman.

Dengan adanya alumni yang begajulan ini,dari pihak universitas akan memblacklist sekolah alumni tersebut yang artinya para siswa dari sekolah tersebut sangat besar berpeluang ditolak universitas yang dimaksud.Dilema ini juga saya rasakan ketika saya memilih jurusan dan universitas tanpa melihat daftar universitas yang memblacklist sekolah .Al hasil saya pun tidak lolos jalur SNBP di satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri di Kota Surakarta.

Nah, itulah tadi beberapa hal yang harus temen-temen lihat sebelum submit formulir jalur SNBP.sangatlah penting temen-temen melihat realita dari tahun-tahun berikutnya, bahwa jalur ini sangat kecil sekali kuota yang lolos lewat jalur ini.Yha kalo dari saya sendiri temen-temen jangan terlalu berharap dengan prestasi dan rata-rata nilai yang temen-temen capai.Tetap persiapkan jalur test karena materinya tidak bisa dipelajari secara instan.

 Akhir kata, semoga temen-temen berhasil mengapai kampus yang diinginkan  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun