Mohon tunggu...
Fajar Singgih
Fajar Singgih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sistem Pengendalian Manajemen PT Bank Danamon Indonesia Tbk

14 Juni 2024   14:58 Diperbarui: 14 Juni 2024   15:52 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) adalah salah satu institusi perbankan terkemuka di Indonesia dengan sejarah panjang yang dimulai sejak tahun 1956. Bank ini didirikan dengan nama PT Bank Kopra Indonesia dan kemudian berganti nama menjadi Bank Danamon pada tahun 1976. Bank Danamon menawarkan berbagai layanan perbankan termasuk perbankan ritel, UKM, komersial, dan korporasi, serta layanan perbankan syariah. Visi Bank Danamon adalah menjadi "Lembaga Keuangan Terkemuka di Indonesia" dengan misi untuk memberikan solusi finansial yang bernilai tambah bagi nasabahnya.

Bank Danamon telah menunjukkan komitmen kuat dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, yang tercermin dalam berbagai penghargaan yang diterimanya. Sebagai bagian dari grup MUFG (Mitsubishi UFJ Financial Group), salah satu institusi keuangan terbesar di dunia, Bank Danamon terus memperkuat posisinya di pasar keuangan Indonesia.

 

Sistem Pengendalian Manajemen

Untuk memastikan operasional yang efektif dan efisien serta meminimalkan risiko, Bank Danamon menerapkan sistem pengendalian manajemen yang komprehensif untuk yang terus memperkuat komitmennya dalam menjaga stabilitas dan keberlanjutan bisnis. Sistem ini mencakup berbagai kebijakan, prosedur, dan kerangka kerja yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko secara menyeluruh.

Pendekatan "Three Lines of Defense"

Bank Danamon mengadopsi pendekatan "Three Lines of Defense" dalam sistem pengendalian internalnya. Pendekatan ini memastikan bahwa pengendalian risiko dilakukan secara menyeluruh dan terintegrasi di seluruh lini bisnis dan unit kerja. Tiga lini pertahanan tersebut meliputi:

1. Lini Pertahanan Pertama:

  • Lini bisnis, unit kerja operasional, dan unit kerja pendukung lainnya yang bertanggung jawab atas pengelolaan risiko sehari-hari di masing-masing unit kerja.
  • Fungsi Quality Assurance di lini pertahanan pertama bertugas untuk mengevaluasi implementasi pengendalian internal oleh unit kerja tersebut secara berkala.

2. Lini Pertahanan Kedua:

  • Direktorat Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan yang melakukan fungsi pemantauan risiko secara independen.
  • Lini ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pengelolaan risiko dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku.

3. Lini Pertahanan Ketiga:

  • Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang melakukan evaluasi atas penerapan manajemen risiko, pengendalian internal, dan tata kelola yang dilakukan oleh lini pertahanan pertama dan kedua.

Proses Pengelolaan Risiko

Proses pengelolaan risiko di Bank Danamon mencakup beberapa tahapan utama, yaitu:

1. Identifikasi Risiko:

  • Meninjau secara berkala produk, program, dan panduan kredit yang mencakup analisa industri dan strategi pemasaran, fitur produk, kriteria pemberian kredit, performa produk, serta penerapan manajemen risiko.
  • Menetapkan kriteria pemberian kredit berdasarkan pendekatan 5C: Character, Capacity to Repay, Capital, Collateral, dan Condition of Economy.

2. Pengukuran Risiko:

  • Menggunakan metodologi pengukuran risiko kredit seperti internal credit rating dan credit scorecards.
  • Menentukan parameter pengukuran risiko kredit serta menetapkan nilai pemicu dan batasan terhadap tingkat kredit bermasalah, konsentrasi portofolio, dan parameter kredit lainnya.

3. Pengendalian Risiko:

  • Menetapkan dan meninjau secara berkala kebijakan dan panduan manajemen risiko kredit.
  • Menerapkan prinsip four-eyes dalam setiap proses pemberian fasilitas kredit dan menetapkan limit internal Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).

4. Pemantauan Risiko:

  • Memantau risiko secara berkala sesuai dengan risk appetite dan kinerja bisnis agar tetap berada dalam batas yang diinginkan.
  • Mengevaluasi kecukupan penerapan manajemen risiko dan memberikan langkah perbaikan dan penyesuaian terhadap strategi manajemen risiko.

Sistem Informasi Manajemen Risiko

Bank Danamon menggunakan beberapa sistem informasi manajemen risiko yang canggih seperti Internal Credit Rating System, ALM System, dan Operational Risk Management System (ORMS). Sistem-sistem ini dirancang untuk mendeteksi potensi risiko atau kerugian secara dini sehingga memungkinkan tindakan korektif untuk meminimalkan kerugian.

Pengawasan Dewan Komisaris dan Direksi

Pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi merupakan pilar penting dalam penerapan manajemen risiko di Bank Danamon. Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab untuk meningkatkan etika kerja dan integritas tinggi serta menciptakan budaya organisasi yang menekankan pentingnya pengendalian internal. Mereka juga mengawasi pelaksanaan pengelolaan risiko melalui komite-komite seperti Komite Pemantau Risiko (Risk Oversight Committee).

Kesimpulan

Sistem pengendalian manajemen di PT Bank Danamon Indonesia Tbk dirancang untuk memastikan bahwa semua risiko dikelola dengan baik melalui pendekatan yang sistematis dan terstruktur. Dengan mengadopsi pendekatan Three Lines of Defense dan memanfaatkan sistem informasi manajemen risiko yang canggih, Bank Danamon dapat menjaga stabilitas operasionalnya dan memastikan bahwa setiap tindakan yang diambil sesuai dengan standar yang berlaku untuk mencapai kinerja yang optimal dan berkelanjutan. Ini menunjukkan komitmen Bank Danamon untuk terus meningkatkan tata kelola dan pengendalian risiko dalam rangka menjaga kepercayaan nasabah dan seluruh pemangku kepentingan.

Penulis : Fajar Singgih Rahutomo

Mahasiswa Program Studi Akuntansi S1 Universitas Pamulang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun