Assalamualikum wr.wb
Alhamdulillah saya masih diberikan kesempatan untuk menulis sebuah resume mata kuliah olimpisme. Kali ini materi ke-10 membahas tentang “PENANAMAN OLIMPISMEUNTUK MEMBANGUN LINGKUNGAN PENDIDIKAN YANG KONDUSIF (Orientasi Sekolah-Sekolah Modern)”
TELAH TERJADI PERUBAHAN DENGAN SEKALA GLOBAL DI BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN DI DUNIA
EKONOMI
KENDALI EKONOMIADA DITANGAN NEGARA-2 MAJU
PERSAINGAN BISNI MENINGKAT TAJAM (KOMPETITIF)
SOSIAL
TERBENTUK MASYRAKAT GLOBAL (MULTI SOSIAL)
KEHIDUPAN INDIVIDUALIS MAKIN MENINGKAT
POLITIK
TERJADI DEMOKRATISASI KARENA KETERBUKAAN
KETERIKATAN TERHADAP “REGULASI INTERNASIONAL”
BUDAYA/KULTUR
KETERBUKAAN/TRANSPARANSI
GLOBALISASI BUDAYA, “ CROSS CULTUR “
TERCIPTANYA ” KEHIDUPAN DUNIA MAYA”
SUMBERDAYA MANUSIA (SDM) MENJADI FAKTOR STRATEGIS
•SDM Sebagai faktor sentral “perubahan”
•Kompetensi SDM sebagai “nilai kompetitif”
•SDM sebagai “aset utama” Negara/Perusahaan
•Perlu penyiapandan pengelolaan SDM yang tepat,dengan orientasi “kompetensi global”
KOMPETENSI SDMYANG DITUNTUT OLEH LINGKUNGANKOMPETITIF SAAT INI
•Pengetahuan/Wawasan Global
- Berbasis Teknologi dan Informasi
- Kecerdasan dalam Inovasi & Kreatifitas
- Pemahaman Nilai-Nilai Universal (LintasBudaya)
•Keterampilan Global
- “ Soft Skill” (komunikasi/interaksi)
- IPTEK & Informatika
- Ketrampilan Kompetitif(spesifik & berdaya saing)
•Sikap / Perilaku
- Disiplin, Dipercaya
- Dinamis &Flexible
- Inisiatif & Proaktif
- Inovatif & Kreatif
- Mandiri / “Survive”
Beberapa Artikel Tentang Pendidikan Di Indonesia
Industri butuh tenaga yang memiliki soft skill yang baik. Misalnya ; karakter yangriang, percaya diri, pandai berkomunikasi/interaksi, kreatif, inovatifdan mampu bekerjasama(Dirjen Dikti,Diknas, Republika, 30 Jun 2008)
Soft Skillharus dibangun dan dikembangkan secara terpadu & berkesinambungan mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.(Lee Kwanyu, Ex PM Singapura)
“ TELAH TERJADI GAP BESAR ”ANTARAPENDIDIKANDENGAN LINGKUNGANEKSTERNAL DI INDONESIA
Proses Pendidikan
Orientasi terhadap pengembangan
Intelektual (Intellectual development)
Penyiapan untuk menghadapi masalah
yang sederhana
Pembentukan Sikap-Sikap Dasar”
“Normatif” (etika, sopan - santun,
disiplin, birokratis)
PolaHubunganLebih Formal, Satu
Arah dan Otokratis.
“Sukses” » “Hasil/ Prestasi Belajar”
Menekankan “Hard Skill”
Tuntutan Eksternal
Orientasi terhadap “human development “ (Intelektual , ketrampilan dan moral & periaku profesional ).
Masalah yang dihadapi lebih “complex”, yang memerlukan ketangguhandayanalar, fisik dan psikis.
Sikap - SikapProfesional(kejujuran, adil, respek, keunggulan).
Pola Hubungan Informal, persahabatan,saling memahami, kedamaian,leadership)
“Sukses” » “HasilPrestasi/Karya Total” Menekankan pada “Soft skill”
“DAMPAK” YANG DITIMBULKAN…
- Kompetensi SDM Indonesia kurang “competitive” pada berbagai sektor, baik pada sekala regional maupun internasional.
- SDM Indonesia tidak memiliki sikap profesional, kurang memiliki daya juang dan moral-moral mulia seperti kejujuran,saling menghargai & sportifitas.
- SDM Indonesia kurang siap memenuhi kebutuhan industri/usaha yang saat ini terus berkembang begitu pesat.
4Kondisi ekonomi Indonesia akan makin terpuruk, pada berbagai aspek,baik pada sekala mikro maupun makro
Pengertian Lingkungan Pendidikan Yang Kondusif
Lingkungan sistem pendidikan yang terdiri dari unsur sekolah, kurikulum, guru, anak didik, orang tua dan lingkungan masyarakat, dimana hasil sistem pendidikan tersebut sejalan ( kondusif ) dengan tuntutan & kebutuhan lingkungan eksternal ( misalnya :persiapan menghadapi globalisasi, kompetisi)
( Platform Pendidikan Nasional di Singapura )
Upaya menguragi Gap hasil pendidikan dengan tuntutan lingkungan eksternal :
Mensinkronkan arah Pendidikan (secara makro/mikro) Sesuai Kebutuhan Kompetensi Yang DibutuhkanLingkungan Eksternal, Dengan Penyusunan Kurikulum Yang Relevan Dengan Kehidupan Yang lebih Riil, Melalui :
- Pembekalan kepada siswa kompetensi SDM yang relevan (hard sklill + soft skill)
- Penyiapan mental siswa menghadapi lingkungan kompetisi yang keras dengan perubahan yang makin cepat
Upaya lain dalam mengurangi Gap :
Pembekalan Multi Mompetensi Kepada Siswa
INTELLECTUAL DEVELOPMENT
(Pengembangan Intelektual)
EMOTIONAL DEVELOPMENT
(Pengembangan Kematangan Emosional)
ADVERSITY DEVELOPMENT
(Pengembangan Ketangguhan Diri )
Mengapa “Multi Kompetensi” Dibutuhkan Oleh Siswa ?
Kesuksesan seseorang dewasa ini ditentukan oleh :
20 % kecerdasan intelektualnya (IQ),
50 % kematanganemosionalnya (EQ)à Soft Skill
30 % ketabahan/kegigihan (AQ) à Soft Skill
Pendapat Para Pakar SDM :
•Dr. Daniel Goleman
•Prof. Michael Porter
•Prof. Gay Hendrick
•Dr. Kate Ludeman
LANDASAN & DASAR PEMIKIRAN :
Pengertian Olympism (Yang Tercantum DalamPiagam Olimpiade)
Merupakan dasar fundamental dan filosofi kehidupan yang mencerminkan dan mengkombinasikankeseimbangan jasmani dan rohani, serta mengharmonikan hubungan antara kehidupan olahraga, kebudayaan dan pendidikan, sehingga dengan demikian dapat diciptakan keselarasan kehidupan yang didasarkan pada kebahagiaan dan usaha yang mulia, nilai nilai pendidikan yang baik dapenghargaan pada prinsip perinsip etika yang universil.
Olympism Merupakan :
•Suatu filsafat kehidupan, yang menyatukan dan menyeimbangkan badan yang sehat dengan kemauan dan kecerdasan.
•Kesatuan antara olahraga, kebudayaan dan pendidikan
Olympism = Sport + Culture + Education)
•Gerakan olahraga selain mengembangkan pola hidup yang sehat, Juga merupakan suatu cara untuk menggembirakan diridan meningkatkan mutu dan nilai pendidikan.
7 Komponen Standar Dari Sasaran Pembentukan Moral Dalam Olympism (Tercantum dalam piagam olimpiade)
- Kesempurnaan Dalam Performansi (Excellence in performance)
- Berpartisi Dengan Kegembiraan & Kesenangan (Joy and pleasure in participation)
- Kejujuran dalam berkompetisi (Fairness of play)
- Rasa Hormat Terhadap Sesama (Respect for other nations, cultures, religions, races and individuals)
- Pengembangan Kualitas Manusia (Human quality development)
- Belajar Secara Bersama & Terpadu (Leadership by sharing, training, working and competing together )
- Kedamaian Antara Bangsa (Peaceful co-existence between different nations peace)All of these standards are applicable in our daily life either on or off the field of play. (Olympic Charter)
“ Olympism “ Sangat Relevan Dengan Tuntuan Lingkungan Eksternal Pendidikan
Filosofi & Nilai-nilai Yang Terkandung:
•Visioner (tujuan jangka panjang)
•Peaceful (kedamaian)
•No Discrimination (tidak diskriminatif)
•Mutual Understanding (saling memahami)
•Friendship (persahabatan)
•Solidarity (solidaritas)
•Fair Play (kejujuran,adil,wajar)
•Excellence (keunggulan)
•Fun (kesenangan)
•Respect (menghargai)
•Human Development(pengembangan diri)
•Leadership (Kepemimpinan)
•Motivation (semangat,pantang menyerah)
•Team Work (kerjasama, sinergi)
PENANAMAN NILAI-NILAI OLYMPISM DI LINGKUNGAN PENDIDIKANAKAN EFEKTIFBILA DILAKSANAKANSECARA SISTEMATIS
- Merupakan bagian darikeseluruhan kurikulum pendidikan
- Menggunakanmetode “ proses dinamika kelompok “ atau “quantum learning process”
KESIMPULAN
-Sistem pendidikan yang kondusif yang menghasilkan multi kompetensi anak didik sangat diperlukan dalam menghadapi era informasi/globalisasi
-Nilai nilai olahraga (Olympism) memiliki relevansi dan keterkaitan erat dengan tujuan dan visi pendidikan yang kondusif.
-Penanaman Olympsm secara terpadu dan konsisten pada lingkungan pendidikan, dapat mendukung terciptanya output pendidikan (SDM) sesuai yang diharapkan
-Diperlukan pengembangan program program penanaman Olympism di lingkungan sekolah, dengan pendekatan yang lebih kreatif ,inovatif, efisien dan efektif .
-Dukungan komitmen dari berbagai pihak (Pemerintah,masyarakat, pelaku pendidikan dan pihak swasta) saat ini sangat di perlukan untuk menghasilkan prestasi olah raga Indonesia yang maksimal.
Yah sekian resume ke 10 yang dapat saya tulis,semoga bermanfaat untuk kalian.terimakasih
Wassalamuailkum wr.wb