Mohon tunggu...
faizzah nuraqilah
faizzah nuraqilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - uin Malang

hobi menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bentuk Implementasi Nilai-Nilai Pancasila di Era Globalisasi

22 Oktober 2024   21:45 Diperbarui: 22 Oktober 2024   21:59 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Implementasi sila ini terlihat dalam upaya mempertahankan budaya lokal di tengah gempuran budaya global. Melalui pendidikan dan kebijakan kebudayaan, pemerintah dan masyarakat harus berperan aktif dalam melestarikan budaya daerah, bahasa, dan kearifan lokal yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa. Gerakan cinta budaya Indonesia harus terus diusahakan dan diedukasi, baik melalui sektor pendidikan, media, hingga dunia industri kreatif, sehingga generasi muda tetap merasa bangga menjadi bagian dari Indonesia.

Selain itu, di sektor politik, persatuan bangsa menjadi alasan utama dalam menghadapi isu-isu global seperti ancaman separatisme, terorisme, dan radikalisme yang bisa merusak tatanan keutuhan negara. Nilai-nilai kebangsaan yang kuat perlu ditanamkan agar setiap individu merasa terlibat dalam upaya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dalam Demokrasi Global

Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, menekankan pentingnya demokrasi yang dilandasi oleh musyawarah dan kebijaksanaan. Di era globalisasi, demokrasi di Indonesia harus mampu bersaing dengan berbagai bentuk pemerintahan lain yang berkembang di dunia, sambil tetap mempertahankan identitas dan prinsip kebijaksanaan lokal.

Bentuk implementasi nilai ini di era globalisasi adalah dengan menjaga kualitas demokrasi yang sehat dan berkeadilan. Demokrasi yang diterapkan harus mencerminkan aspirasi rakyat dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan. Perkembangan teknologi informasi memberikan peluang bagi masyarakat untuk terlibat lebih luas dalam proses demokrasi melalui platform digital. Namun, hal ini juga membutuhkan kesadaran akan pentingnya literasi politik agar masyarakat mampu membedakan informasi yang benar dari yang menyesatkan.

Di sisi lain, pemerintah dan pemangku kebijakan harus terus memperkuat mekanisme check and balance dalam sistem pemerintahan, memastikan bahwa keputusan-keputusan yang diambil mencerminkan kepentingan rakyat secara luas, bukan hanya kelompok tertentu. Musyawarah dan dialog antar elemen bangsa menjadi kunci dalam menjaga kebijaksanaan dan keseimbangan dalam mengambil keputusan, baik di tingkat lokal maupun nasional.

 5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia di Era Ekonomi Global

Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, menegaskan pentingnya pemerataan kesejahteraan di seluruh lapisan masyarakat. Di era globalisasi, tantangan dalam mewujudkan keadilan sosial semakin kompleks karena ketimpangan ekonomi yang mungkin diperburuk oleh arus kapitalisme global.

Salah satu bentuk implementasi sila ini adalah dengan menciptakan kebijakan ekonomi yang inklusif, di mana seluruh rakyat mendapatkan akses yang sama terhadap sumber daya ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Pembangunan harus dilakukan secara merata, baik di perkotaan maupun di pedesaan, sehingga tidak ada daerah yang tertinggal dalam proses modernisasi.

Pemerintah juga memiliki tanggung jawab untuk melindungi ekonomi lokal dari gempuran produk dan jasa asing yang dapat mematikan industri dalam negeri. Kebijakan yang mendukung pengusaha lokal, petani, dan sektor ekonomi kreatif harus terus diperkuat untuk menciptakan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Globalisasi memang membuka peluang pasar yang lebih luas, tetapi di sisi lain, perlindungan terhadap pelaku usaha lokal juga harus tetap menjadi prioritas.

Tantangan dan Peluang dalam Implementasi Pancasila

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun