Mohon tunggu...
M. Faizul Wafa
M. Faizul Wafa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Konten kreator

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Resilience in Nature: Adapting to Environmental and Economic Change

27 September 2024   23:32 Diperbarui: 28 September 2024   02:18 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tantangan Lingkungan

Masalah lingkungan merupakan persoalan global yang mencakup berbagai tantangan bagi ekosistem dan kehidupan manusia di seluruh dunia. Tantangan tersebut meliputi perubahan iklim, pencemaran, deforestasi, hilangnya keragaman hayati, serta pengelolaan sampah.

Kerusakan Lingkungan

Kerusakan lingkungan menjadi masalah yang semakin mendesak, dengan berbagai faktor yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.

  • Air (Sungai dan Laut): Pembuangan sembarangan limbah rumah tangga dan industri menyebabkan pencemaran air di sungai dan laut. Pencemaran ini merusak habitat akuatik serta membahayakan kesehatan manusia yang bergantung pada air bersih.
  • Udara: Polusi udara semakin parah akibat emisi industri dan penggunaan kendaraan yang berlebihan. Gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer berdampak negatif pada kesehatan masyarakat serta berkontribusi terhadap perubahan iklim.
  • Hutan: Penggundulan hutan dan perburuan liar mengancam spesies yang ada dan merusak habitat alami. Penebangan hutan liar mempercepat hilangnya keanekaragaman hayati dan memperparah kerusakan lingkungan.
  • Bumi secara Keseluruhan: Planet ini semakin terbebani oleh kerusakan lingkungan yang terus berlanjut. Setiap hari, ekosistem semakin terdegradasi, mengancam kehidupan di seluruh dunia, dan membutuhkan tindakan serius untuk menghentikan kerusakan lebih lanjut.

Memahami dampak kerusakan lingkungan ini harus mendorong kita untuk bersama-sama melindungi dan memperbaiki kondisi Bumi.

  • Fungsi Sungai

Sungai berperan penting sebagai sumber air dan penunjang kehidupan, serta mendukung berbagai aktivitas seperti kebutuhan sehari-hari dan irigasi untuk ketahanan pangan.

  • Pengertian Sungai

Sungai adalah aliran air yang bergerak dari sumber, seperti pegunungan atau mata air, menuju laut atau danau, dengan panjang, lebar, dan kedalaman yang bervariasi. Sungai memiliki peran penting dalam siklus hidrologi sebagai sumber air bersih, habitat bagi berbagai spesies, serta mendukung keanekaragaman hayati dan manfaat ekonomi melalui perikanan dan transportasi.

  • Sungai Ciliwung

Sungai Ciliwung, yang mengalir melalui Jakarta dan Jawa Barat, memiliki panjang sekitar 119 km. Hulu sungai ini berada di Gunung Gede, Gunung Pangrango, dan Telaga Saat di Puncak, Bogor, lalu mengalir ke pantai utara Jakarta.

  • Kondisi Sungai Ciliwung

Saat ini, Sungai Ciliwung sangat tercemar, terutama oleh sampah medis. Limbah medis seperti jarum suntik dan masker yang dibuang sembarangan menurunkan kualitas air dan membahayakan kesehatan masyarakat. Selain itu, pencemaran ini mengancam ekosistem sungai. Diperlukan upaya penanganan yang lebih baik serta peningkatan kesadaran masyarakat untuk melindungi Sungai Ciliwung.

Kerusakan sungai sering kali dimulai dari area sekitar sungai. Aktivitas manusia seperti penebangan hutan, pembangunan permukiman, dan pertanian di wilayah ini menyebabkan erosi dan pencemaran air. Deforestasi mengurangi kemampuan tanah menyerap air, meningkatkan risiko banjir. Penggunaan bahan kimia dalam pertanian juga mencemari air sungai, membahayakan ekosistem dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, perlindungan area sekitar sungai sangat penting untuk menjaga kelestariannya.

  • Langkah-Langkah untuk Mengatasi Masalah

Apa yang dapat kita lakukan?

Untuk mengatasi kerusakan lingkungan, khususnya sungai, diperlukan kesadaran individu dan kolektif. Langkah-langkah sederhana yang dapat kita lakukan antara lain:

  • Beralih ke energi terbarukan: Menggunakan energi ramah lingkungan seperti tenaga surya atau angin untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
  • Mengurangi polusi: Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan memilih transportasi publik, bersepeda, atau berjalan kaki untuk menurunkan tingkat polusi. Menghindari produk berbahan kimia berbahaya juga membantu menjaga kualitas udara dan air.
  • Menjaga kelestarian hutan: Mendukung program pelestarian hutan dan reboisasi untuk melindungi ekosistem.
  • Menghemat energi: Menggunakan energi secara bijak, seperti mematikan alat listrik yang tidak diperlukan, membantu mengurangi penggunaan sumber daya alam.
  • Pengelolaan sampah: Mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang sampah untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
  • Menanam pohon: Mengajak masyarakat untuk menanam pohon guna meningkatkan keanekaragaman hayati dan menyerap karbon dioksida.

Kesadaran dan aksi dari setiap individu, bersama kebijakan pemerintah yang mendukung, adalah kunci untuk masa depan yang lebih berkelanjutan. Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan, termasuk Sungai Ciliwung, demi masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun