Di dalam perut bumi, temperaturnya sangat tinggi. Di dalam perut bumi terdapat magma. Magma adalah batuan cair yang tebal dan mendidih. Magma yang keluar dari perut bumi disebut lava.
Di bawah gunung berapi, ada satu atau beberapa kantong tempat menampung magma. Saat terjadi letusan, magma mengalir naik dan meletus menjadi lava. Lava dimuntahkan melalui kawah. Terkadang, lava mendidih di dalam kawah dan membentuk kawah berapi, ada juga kawah yang berisi lumpur.
Gunung berapi juga bisa berada di laut. Di air, bentuk gunung berapi berbeda karena hampir seluruh dasar laut ditutupi lava yang mengeras karena bersentuhan dengan air. Jika gunung berapi di permukaan laut muncul, maka terbentuklah sebuah pulau. Di bawah laut, lava mengeras dan membentuk bongkahan-bongkahan yang berbentuk seperti bantal.
Pantai-pantai di pulau vulkanis ditutupi pasir hitam yang sangat halus namun bukan karena kotor. Beberapa gunung berapi meletus dengan sangat keras di laut. Letusan itu dapat memicu terjadinya tsunami. Tsunami bisa jadi sangat membahayakan dan menghancurkan semua yang dilaluinya.
Beberapa gunung berapi bukan memuntahkan lava ketika meletus, melainkan berton-ton abu vulkanis yang membentuk awan panas yang bisa sangat berbahaya. Abu terlontar sangat tinggi ke langit, dan bisa menyebar hingga sangat jauh dari tempat terjadinya letusan. Suasana menjadi gelap dan dingin karena abu vulkanis menghalangi sinar matahari.
Abu vulkanis yang tersebar jauh dari gunung berapi jatuh dan mengendap di mana-mana dalam bentuk lapisan yang tebal. Saat abu vulkanis bercampur dengan air, menjadi lumpur yang mengalir deras dan menghanyutkan semua yang dilewatinya. Pesawat yang terbang melewati awan abu vulkanis beresiko mengalami kerusakan mesin, oleh karena itu saat kasus letusan awal vulkanis, pesawat dilarang untuk tinggal landas. Awan abu vulkanis, seperti salju longsor, bisa turun dengan cepat. Banyak penduduk yang tidak sempat menyelamatkan diri.
Ahli vulkanologi adalah ilmuan yang mengawasi aktivitas gunung berapi. Mereka berusaha meramalkan kapan gunung akan meletus untuk meminimalisir korban. Ahli vulkanologi mendatangi langsung kawasan gunung berapi untuk mengambil sampel gas atau lava. Saat para ahli vulkanologi bekerja, mereka memakai penutup kepala khusus yang tahan panas dan sepatu bot yang sangat tebal.
Berkat alat-alat yang dipasang di sekeliling kawah, parah ahli ini bisa mendeteksi perubahan bentuk gunung berapi atau getaran di tanah. Dengan begitu mereka dapat mengetahui kapan akan terjadi letusan. Beberapa hewan tertentu, seperti kepik dan rusa, bisa merasakan datangnya letusan. Mereka akan berlari diri jauh sebelum letusan pertama terjadi.
Kita tidak dapat menghalangi terjadinya letusan gunung berapi. Namun, kita bisa melindungi diri dan meminimalisir kerusakan yang diakibatkannya. Untuk mengalirkan arah lava agar tidak mencapai pemukiman, pembatas yang terbuat dari batu dan tanah dibangun di daerah gunung berapi. Untuk mendinginkan dan membekukan lava, petugas pemadam kebakaran menyiramkan air dingin.
Para penduduk diberitahu mengenai kemungkinan letusan secepat mungkin agar mereka bisa melarikan diri sejauh mungkin. Di Jepang, anak-anak pergi ke sekolah dengan helm pengaman untuk melindungi kepala mereka. Bisa juga dengan membuat parit untuk tempat mengalirnya lava dan lumpur agar pemukiman aman.
Walaupun sangat berbahaya, gunung berapi juga punya manfaat. Orang bercocok tanam di kaki gunung berapi seperti di Indonesia, padi tumbuh dengan cepat. Abu yang jatuh ke tanah adalah makanan yang berguna bagi tumbuhan, setelah letusan tumbuh banyak tumbuhan di lereng gunung berapi. Bebatuan dan material berharga seperti intan, tembaga, dan platina terbentuk di bagian dalam bumi dan terlontar keluae saat terjadi letusan gunung berapi.