4. Aksi Sensasional: Kadang, Sadbor melakukan aksi yang dianggap berlebihan, seperti menangis atau melakukan hal-hal aneh untuk menarik lebih banyak penonton.
Dampak Fenomena Ini
1. Dampak Sosial: Fenomena ini memicu perdebatan tentang etika penggunaan sosial media. Di satu sisi, ada penonton yang merasa iba dan ingin membantu. Namun, di sisi lain, tindakan ini dapat dianggap sebagai manipulasi emosi publik untuk kepentingan pribadi.
2. Dampak Ekonomi: Penggunaan hadiah virtual sebagai sarana pendapatan tidak selalu transparan, sehingga sulit untuk memastikan bahwa sumbangan penonton benar-benar digunakan sesuai kebutuhan.
3. Dampak Psikologis: Bagi sebagian penonton, konten sedih yang terus-menerus muncul dapat mempengaruhi kesehatan mental, terutama jika merasa tertekan atau terbebani untuk membantu.
Respons Publik dan Regulasi Meskipun fenomena ini sudah cukup meresahkan, platform seperti TikTok masih belum memiliki kebijakan tegas terkait aktivitas mengemis online. Publik sendiri terpecah antara mendukung konten kreator seperti Sadbor dengan dalih kemanusiaan dan mengkritik aksi ini sebagai manipulasi.
Kesimpulan Penggunaan TikTok sebagai sarana mengemis, seperti yang dilakukan oleh TikTokers 'Sadbor,' adalah refleksi dari bagaimana media sosial dapat disalahgunakan untuk kepentingan pribadi. Meskipun ada individu yang benar-benar membutuhkan bantuan, tindakan ini memicu banyak perdebatan etis dan sosial. Penting bagi platform seperti TikTok untuk membuat kebijakan yang lebih jelas guna mencegah penyalahgunaan, serta bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi konten yang dikonsumsi di dunia maya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H