Mohon tunggu...
Faiz Pambudi
Faiz Pambudi Mohon Tunggu... Freelancer - Bekerja sebagai freelance dan siswa SMA di man 3 Pekanbaru

Hobi menulis artikel sains dan opini sains

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

3 Penyebab Piringan Cakram Mobil Tergerus atau Bergelombang

9 Juli 2024   02:50 Diperbarui: 9 Juli 2024   02:52 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Piringan cakram ( Disc Brake ) merupakan salah satu komponen penting pada sistem pengereman hidrolik. Piringan cakram berfungsi sebagai media atau wadah gesek kampas rem ( brake pad ). Dengan fungsinya yang hanya sebagai wadah gesek kampas rem, jarang sekali terjadi kerusakan pada piringan cakram, sehingga jarang pula pemilik mobil untuk melakukan pengecekan.

Meskipun jarang terjadi kerusakan, permukaan piringan cakram juga harus di cek saat melakukan service rutin pada sistem pengereman. Karena piringan cakram juga salah satu penunjang kenyamanan dan keselamatan berkendara.

Salah satu yang menjadi indikasi cakram rem rusak adalah permukaannya yang tidak rata yang mengakibatkan terjadi getaran saat pedal rem di injak dan laju mobil menjadi lambat terhenti.

Biasanya, piringan cakram akan terkikis karena pemakaian walau rentang waktunya tidak secepat kampas rem itu sendiri. Tetapi, penyebab lainnya juga dapat menyebabkan piringan cakram lebih cepat tergerus, sehingga Penting diketahui bagi setiap pemilik mobil agar piringan cakram tetap awet meskipun dalam pemakaian yang lama.

Berikut 3 Penyebab Piringan Cakram Mobil Tergerus :

1. Tertumpuk Kotoran

Gesekan antara kampas rem dengan piringan cakram dapat meninggalkan berupa residu hasil gesekan di piringan cakram. Selain itu, piringan cakram juga terkena kotoran seperti debu, pasir, atau partikel lainnya saat berkendara. Kotoran ini dapat menghasilkan gesekan berlebihan. Akibatnya, permukaan piringan cakram akan lebih cepat tergerus dan bergelombang.

Mengatasi hal ini, Lakukanlah pembersihan pada kampas rem saat service berkala. Idealnya kampas rem di bersihkan setiap 10.000 KM atau 6 bulan sekali. Saat pembersihan kampas rem, komponen lainnya juga sebaiknya juga di bersihkan untuk memastikan kondisi kampas rem tetap prima. Gunakanlah cairan khusus atau brake cleanner untuk membersihkan agar kotoran mudah rontok dan komponen tetap awet

2. Kampas Rem Tipis

Ketebalan kampas rem seiring waktu akan berkurang akibat gesekan kampas rem dengan piringan cakram. Saat kampas rem sudah habis, gesekan antara kampas rem dan piringan cakram tidak lagi optimal.  Akibatnya, piringan cakram mengalami penggerusan pada permukaannya.  

Salah satu ciri yang dapat dirasakan saat kampas rem yang sudah tipis adalah rem berbunyi berdencit saat pedal rem di injak. Bunyi decitan yang dihasilkan akibat gesekan logam yang tidak dilapisi kampas rem dengan besi piringan cakram. Inilah membuat piringan cakram menjadi tergerus dan bergelombang. Jika kampas rem sudah tipis, segera lakukan pergantian kampas rem untuk menjaga keawetan piringan cakram.

3. Kualitas Kampas Rem Buruk

Menggunakan kampas rem berkualitas baik sangat penting. Kampas rem yang baik akan memberikan gesekan yang optimal pada piringan cakram agar tidak mudah tergerus. Berbagai merek kampas rem aftermarket menawarkan kualitasnya masing - masing sehingga perlu di perhatikan dengan baik sebelum membeli.

Biasanya kampas rem dengan kualitas buruk, sering berbunyi berdencit saat pedal rem di injak. Bunyi dencitan ini kemungkinan terjadi akibat bahan yang digunakan tidak sesuai standar dan dapat mengakibatkan piringan cakram tergerus. Selain itu, kampas rem kualitas butuk tidak menutup kemungkinan mengancam keselamatan berkendara. Jika dirasa menggunakan kampas rem dengan kualitas buruk, disarankan untuk menggantinya dengan yang sesuai spesifikasi kendaraan dan dari produsen terpercaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun