di jalan menanjak itu,
kugenggam tangan lembutmu
kutuntun dirimu menuju tempat yang kita inginkan
aku tak pernah berkata lelah
aku tau dirimu lelah
kita kuat karena bersama
dan kuharap bisa menikmati indahnya puncak kebersamaan
kugenggam dan terus ku genggam
tangan lembutmu tak lagi erat mengganggam
tetap ku genggam sekuat yang kumampu
demi apa yang kita harapkan
perlahan tanganmu tak lagi mampu ku genggam
terlepas,
entah kemana tanganmu terjatuh
tubuhmu tak lagi mampu kupandang
tanganmu tak mampu lagi kurasakan
kucari diantara cahaya senja
"kita akan segera sampai kepuncak" kataku
dirimu tak pernah menjawab
kucari dan terus kucari
aku mulai lelah,
ku sandarkan diriku dalam sujud pasrah
berharap dirimu tak jatuh meski harus tergenggam tangan seseorang
yang mampu menuntunmu menuju puncak dimana dirimu bahagia
ku terbangun dari sujud,
kupandang semua yang bisa kupandang
senja lama terbenam
fajar datang, cahaya merah memancar
kulihat siluet diantara cahaya fajar
sekilas nampak seperti dirimu,
dan memang dirimu
telah berada ditempat yang kau inginkan
meski tak bersamaku, dirimu kulihat bersamanya
bersanding dipuncak yang kau sebut "kebahagiaan"
ku tersenyum dari kejauhan
perlahan terus menjauh berharap dirimu bisa kulupakan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H