Jika menonton film Habibie & Ainun, kamu akan melihat peluncuran perdana sebuah pesawat terbang. Pesawat itu ialah N-250. Yang diterbangkan perdana pada tanggal 10 Agustus 1995.
Pesawat N-250 merupakan pesawat sipil buatan dalam negeri. Dibuat oleh Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang sekarang berganti nama menjadi PT Dirgantara Indonesia yang pernag dipimpin langsung oleh Prof.B.J Habibie. Lalu seperti apa fakta-fakta pesawat N-250? Simak ulasannya di bawah ini.
1. Ide pembuatan sejak 1986
Ide pembuatan sudah diungkapkan pada Indonesia Air Show 1986 dan dipresentasikan kepada dunia di Paris Air Show 1989. Ini menunjukkan bahwa Indonesia sangat serius menggarap proyek ini. Dalam acara yang ke-38 ini juga di perkenalkan berbagai macam teknologi dari NATO dan ada sedikit insiden yakni kecelakaan dalam demonstrasi sebuah jet, untungnya tidak ada korban jiwa.
2. Ada 4 prototipe
Ada empat prototipe yakni PA-1, PA-2, PA-3, dan PA-4. Namun hanya 2 yang dapat diterbangkan karena terjadi krisis finansial. PA-1 yang memiliki sandi Gatotkaca berhasil terbang pada 10 Agustus 1995. Sedangkan PA-2 yang memiliki sandi Krincing Wesi yang rencananya terbang pada Mei 1996 harus ditunda hingga 19 Desember 1996.
3. Bukan pesawat sipil pertama buatan Indonesia
CN-235 adalah pesawat sipil pertama buatan Indonesia. Meski harus bekerja sama dengan CASA (perusahaan pesawat terbang dari Spanyol). Pesawat dengan sandi Tetuka ini menjadi pesawat yang paling sukses dalam pemasaran hingga saat ini. Pesawat ini mampu menampung sekitar 45 penumpang.
4. Arti nama N-250
Memiliki kode N, yang berarti Nusantara atau Nurtanio. Nurtanio adalah bapak perintis industri pesawat terbang Indonesia. Ia memimpin LAPIP (Lembaga Persiapan Industri Penerbangan) yang merupakan cikal bakal IPTN nantinya. Ini sebagai penghormatan baginya dan menunjukkan bahwa Indonesia melalui IPTN sebagai pendiri dan perintis industri penerbangan di Indonesia.
5. Menanti sang suksesor
Banyak sekali spekulasi-spekulasi yang mengungkapkan bahwa N-250 ingin dibuat ulang. Kini pemerintah Indonesia melalui PT Dirgantara Indonesia sudah membuat 2 jenis pesawat yakni N-245 dan N-219, walaupun tidak sebesar N-250 dalam hal kapasitas penumpang. Dan yang terakhir adalah pesawat
R80. Arsiteknya adalah
BJ Habibie, disponsori oleh PT Regio Aviasi Industri (RAI), dan dikerjakan oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI).
Regio Aviasi Industri (RAI), perusahaan yang bergerak di bidang perancangan, pengembangan, dan manufaktur pesawat terbang, didirikan oleh Presiden RI ke 3 BJ Habibie bersama putra sulungnya Ilham Akbar Habibie. Warga pun dapat berpartisipasi dengan menyumbang di laman https://www.kitabisa.com/pesawatR80.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Otomotif Selengkapnya