Mohon tunggu...
Faizhul Bergindo
Faizhul Bergindo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Risiko Lingkungan di Wilayah Pesisir Dengan Pendekatan ICZM : Studi Kasus Pesisir Bali Utara

1 Januari 2025   21:09 Diperbarui: 1 Januari 2025   21:09 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pendahuluan

Wilayah pesisir Bali Utara merupakan salah satu kawasan strategis yang memiliki keanekaragaman hayati laut dan darat yang tinggi. Namun, pesatnya aktivitas manusia seperti pembangunan infrastruktur, pariwisata, dan eksploitasi sumber daya alam menyebabkan tekanan lingkungan yang signifikan. Wilayah ini juga menjadi tujuan utama wisatawan domestik maupun internasional, sehingga kebutuhan akan fasilitas pendukung terus meningkat. Hal ini sering kali dilakukan tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan.

Pendekatan Integrated Coastal Zone Management (ICZM) menjadi penting untuk mengidentifikasi risiko lingkungan dan mengembangkan strategi pengelolaan berkelanjutan. ICZM adalah pendekatan holistik yang memadukan berbagai aspek untuk memastikan keberlanjutan ekosistem pesisir sambil mendukung kebutuhan sosial dan ekonomi masyarakat setempat.

Metode Analisis

Pendekatan ICZM melibatkan integrasi antara aspek ekologis, sosial, ekonomi, dan kelembagaan. Dalam studi kasus ini, analisis risiko lingkungan dilakukan melalui:

  1. Pemetaan Risiko: Menggunakan data geospasial untuk mengidentifikasi wilayah rentan erosi, intrusi air laut, dan pencemaran. Data ini diperoleh melalui pengamatan lapangan, citra satelit, dan kajian literatur.

  2. Pengumpulan Data Sosial-Ekonomi: Melibatkan wawancara dengan masyarakat lokal, nelayan, dan pelaku pariwisata untuk memahami dampak sosial dan ekonomi dari perubahan lingkungan. Hal ini juga mencakup studi tentang pola penggunaan lahan dan ketergantungan ekonomi terhadap sumber daya pesisir.

  3. Evaluasi Ekologis: Mengukur kualitas air, keanekaragaman hayati, dan kondisi habitat pesisir seperti terumbu karang dan mangrove. Data ini dianalisis untuk menentukan tingkat degradasi dan risiko terhadap ekosistem.

  4. Analisis Multistakeholder: Mengadakan diskusi dengan pemerintah daerah, akademisi, dan organisasi non-pemerintah untuk merumuskan solusi kolaboratif. Pendekatan partisipatif ini memastikan bahwa semua pihak memiliki peran dalam menjaga keberlanjutan pesisir.

Hasil dan Temuan

1. Risiko Erosi dan Kerusakan Pantai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun