Mohon tunggu...
Faiz FatikhaRamadhani
Faiz FatikhaRamadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya adalah mahasiswa semester 1 di Universitas Muhammadiyah Malang fakultas psikologi program studi psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Cetak Batik Ecoprint Sederhana Menggunakan Totebag oleh Mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang Kelompok 54 di SD Negeri 3 Pucanganom, Wonogiri

25 Agustus 2024   19:47 Diperbarui: 25 Agustus 2024   19:49 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persiapan alat bahan ecoprint/dokpri

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selalu berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata terhadap masyarakat melalui berbagai program pengabdian salah satunya adalah program pengabdian masyarakat oleh mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri. Kegiatan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang ini juga salah satu bentuk kolaborasi antara pendidikan tinggi dan masyarakat akan menghasilkan dampak yang signifikan. Dengan pengadaan kegiatan-kegiatan yang inovatif dan  kreatif yang bisa berdapak positif kepada masyarakat. PMM Bhaktiku Negeri tahun 2024 ini dilaksanakan mulai dari tanggal 18 Juli hingga 19 Agustus 2024. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat lokasi PMM tetapi juga untuk menjalin keharmonisan antara mahasiswa UMM dengan masyarakat.

Pada kegiatan PMM periode ini mahasiswa kelompok 54 gelombang 3 melakukan kegiatan PMM Bhaktiku Negeri di Kabupaten Wonogiri. Lebih tepatnya di SD Negeri 3 Pucanganom dan di Dusun Pucanganom Lor RT.01 RW.09 selama 32 hari. Anggota dari kelompok tersebut yaitu Mochammad Iqbal Arifanda sebagai koordinator, Giofani Naufal Pramasta sebagai sie perlengkapan, Ilma Rosyida sebagai sekretaris, Mahiza Qoiru Najwa Singka sebagai bendahara, dan Faiz Fatikha Ramadhani sebagai sie PDD. Selain itu, selama kegiatan PMM berlangsung Bapak Febri Arif Cahyo Wibowo, S.Hut., M.Sc juga ikut berperan sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Meningkatnya kesadaran akan pentingnya melestarikan lingkungan dapat dilihat di berbagai lapisan masyarakat. Salah satunya adalah dengan memperkenalkan konsep mengolah limbah menjadi karya seni yang memiliki nilai guna. Salah satu kegiatan inovatif yang sudah umum dilakukan adalah ecoprint.

Pada kegiatan PMM Bhaktiku Negeri oleh mahasiswa kelompok 54 ini, mereka mengajak siswa siswi SD Negeri 3 Pucanganom untuk melakukan kegiatan kreatif dalam bentuk ecoprint sederhana menggunakan totebag dan bahan-bahan dari alam seperti daun dan bunga.


Apa Itu Ecoprint?

Ecoprint adalah teknik pencetakan menggunakan bahan alami seperti daun dan bunga untuk menghasilkan pola dan motif yang unik. Teknik ini merupakan teknik yang ramah lingkungan karena memanfaatkan bahan alami dan mengurangi penggunaan warna sintetis yang berpotensi merusak lingkungan.

Kegiatan Ecoprint di SD Negeri 3 Pucanganom

Kegiatan ini dilakukan selama dua hari di tanggal 26-27 Juli 2024. Pada hari Jumat, 26 Juli 2024 salah satu mahasiswa (Singka) menjelaskan tentang kegiatan ecoprint yang akan dilaksakan esok hari dengan menerangkan apa itu ecoprint, manfaat kegiatan ecoprint, bahan dan alat yang digunakan dalam kegiatan ecoprint.

Pada hari pelaksanaan yaitu hari Sabtu, 27 Juli 2024, siswa-siswi terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ecoprint ini. Siswa dipersilahkan untuk menggunakan daun atau bunga dalam kegiatan ini.

Setelah itu, siswa mulai dibagi satu buah totebag yang sudah disiapkan oleh mahasiswa. Dengan alat pukul yang sudah dibawa, para siswa mulai memukul dan menekan daun atau bunga yang berada di dalam totebag sampai menghasilkan corak yang unik dari daun atau bunga tersebut. Agar warna dari daun atau bunga tidak mudah pudar sebelum proses dicetak menggunakan daun-bunga, totebag sebaiknya direndam di dalam air tawas selama semalam. Proses itu diulangi setelah proses pencetakan menggunakan daun atau bunga yang berfungsi sebagai mengunci warna daun dan bunga agar tidak mudah pudar setelah dicuci. Kegiatan seperti ini tidak hanya mengedukasi tetapi juga meningkatkan keterampilan motorik halus para siswa-siswi SD Negeri 3 Pucanganom. Banyak dari mereka yang merasa senang dan bangga bisa menghasilkan totebag dengan corak yang unik.

Hasil ecoprint menggunakan totebag/dokpri
Hasil ecoprint menggunakan totebag/dokpri

Dampak Positif 

Kegiatan batik ecoprint dengan teknik yang sederhana ini mampu memberikan dampak positif kepada siswa-siswi SD Negeri 3 Pucanganom. Pertama, mereka dapat merasakan pengalaman baru yang belum pernah diberikan sebelumnya, yaitu dengan membuat karya seni yang unik, bermanfaat, dan tentu ramah lingkungan. Kedua, kegiatan ini juga dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan sumber daya alam di sekitat kita dengan tetap secara bijaksana. Dengan menanamkan nilai - nilai tersebut sejak dini, harapannya mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang peduli dan sayang dengan lingkungan. Karena dengan dimulai dari langkah yang kecil bisa memberi dampak yang besar untuk bumi kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun