Mohon tunggu...
faiz cahaya kusuma
faiz cahaya kusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya seorang mahasiswa yang sedang mau mencoba membuat berita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Sejarah Uhamka Melakukan Pemberdayaan Ibu Yeti Dengan Modal Usaha Warung Nasi Kuning

29 Desember 2023   06:00 Diperbarui: 6 Januari 2024   17:24 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta -- Semenjak dagangan ibu yeti di gusur oleh pihak KAI karena pembangunan rel kereta yang baru, membuat ibu yeti kesusahan dalam mencari kebutuhan sehari-hari. Hal ini membuat Faiz dan dua orang rekannya (Manda dan Isam) mahasiswa pendidikan UHAMKA termotivasi membatu Ibu Yeti.

Ibu Yeti adalah seorang janda yang memiliki 2 anak dan dalam memenuhi kebutuhannya masih kekurangan dan kedua anaknya tidak mendapatkan KJP dari pemerintah. Sehingga ibu yeti dalam kebutuhan sehari-harinya masih kurang apalagi membiayai kedua anaknya yang masih bersekolah di bangku SMP dan SMA 

 Faiz  menceritakan bahwa setelah melakukan peninjauan lebih jauh terhadap beberapa keluarga duafa, akhirnya dirinya dan dua rekannya memilih Ibu Yeti sebagai dhuafa yang paling membutuhkan bantuan pada saat itu

https://youtu.be/tVgbCdIjHRQ?si=b1t-LHtwy2Q7KuBv
https://youtu.be/tVgbCdIjHRQ?si=b1t-LHtwy2Q7KuBv

Kami mengunjungi rumah kontrakan yang Ibu Yeti tinggali untuk melihat kondisinya secara keseluruhan. Setelah pennggusuran lahan dagangan pihak KAI , Ibu Yeti hanya mengandalkan penghasilan dari kerja panggilannya sebagai cuci dan gosok , sehingga penghasilannya hanya Rp 50.000 ribu sehari . Sedangkan beliau harus menghidupi kedua anaknya yang masih bersekolah  dan memenuhi kebutuhan hidup mereka ." Tutur Faiz dalam keterangannya", Sabtu,   (28/10/2023).

Sebagai tindak lanjut untuk membantu mengangkat ekonominya , Faiz dan dua rekannya Manda dan Isam Mahasiswa  Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Uhamka ini menyusun strategi dan melakukan penggalangan dana baik secara virtual seperti dana,gopay,kita bisa dll. Maupun melalui jaringan yang mereka miliki seperti keluarga dekat dan juga teman.

" Setelah penggalangan dana selama kurang lebih 2 bulan, kami berhasil memperoleh dana sebesar Rp. 1.100.000,00. Kemudian dari dana tersebut kami menyusun rancangan bantuan yang akan disalurkan mulai berupa bantuan pemberdayaan untuk membuat warung nasi kuning seperti meja ,  alat dan bahan untuk berdagang warung nasi kuning. Sehingga pada Kamis 21 Desember 2023, alhamdulillah bantuan tersebut dapat disalurkan kepada Ibu Yeti dengan lancar". Tutur Faiz.

"Ibu Yeti dan dua anaknya sangat senang, bersyukur dan sangat berterimakasih kepada kami, Uhamka dan  para donatur yang telah menyisikan uangnya untuk membantu ibu Yeti dalam memperdayaan kami" tambah Manda.

Kegiatan pemberdayaan keluarga duafa ini selain sebagai salah satu bagian dari tugas mata kuliah Kemuhammadiyahan, juga sebagai wujud dari implementasi dari surah Al Maun yaitu membatu orang yang lemah.

"Banyak hikmah yang dapat kita ambil dari kegiatan pemberdayaan keluarga duafa ini, termasuk harus pandai bersyukur terhadap apa-apa yang kita miliki. Jangan selalu melihat ke atas, karena banyak orang lain di bawah kita yang lebih membutuhkan dan lebih kekurangan dari pada kita. Kami juga berterimakasih kepada Bapak Amirullah, M.A, yang sudah membimbing dan mendampingi kami dalam pemberdayaan keluarga duafa ini" ujar  isam dalam keteranganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun