Mohon tunggu...
muslimah muslimah
muslimah muslimah Mohon Tunggu... -

muslimah adalah mahasiswa uin maulana malik ibrahim malang,, moto psikologi " tetap bisa"

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Menghafal Al-Qur’an Merupakan Bakat Seorang Anak

11 Juni 2015   04:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:07 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bakat dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan seseorang, sebagai potensi yang masih perlu dilatih dan dikembangkan. Setiap orang mempunyai bakat yang dibawa sejak lahir. Hilgar mengatakan bahwa bakat adalah “the capacity to learn” bahwa bakat adalah “kemampuan untuk belajar”. Kemampuan itu baru dapat terwujud jika seseorang belajar dan berlatih. Orang yang berbakat akan lebih cepat berhasil daripada orang yang tidak punya bakat.

  1. Lingkungan Keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. Orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya, maka anak akan berpikir kalau orang tuanya tidak mau tahu tentang belajarnya, tidak pernah memberikannya dorongan belajar. Apapun yang terjadi dalam belajar, misalnya memperoleh nilai jelek orang tua tidak pernah menanyakan atau memarahinya. Apabila ungkapan ini timbul dalam pikiran anak, maka jangan harap anak tersebut serius dalam belajarnya. Hal ini sangat mempengaruhi prestasi belajar yang akan dicapai oleh anak. Sehubungan dengan hal ini Slameto berpendapat: “Cara orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap belajar-Nya”.

Jelaslah bahwa faktor keluarga dapat menentukan keberhasilan anak dalam belajar. Seorang anak yang mendapat perhatian penuh dari orang tuanya kemungkinan akan lebih berhasil daripada anak yang tidak pernah mendapat perhatian belajar dari orang tuanya.

  1. Lingkungan Masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar seorang anak. Pengaruh ini terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat. Lingkungan masyarakat secara umum merupakan perkembangan yang bersifat alami, kadangkala tidak menunjukkan nilai-nilai positif yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor budaya, agama dan sebagainya.

Nilai yang berlaku dalam lingkungan masyarakat tertentu yang dianggap baik belum tentu dianggap baik juga oleh lingkungan masyarakat yang lain. Karena faktor lingkungan ini sangat sulit untuk dilakukan upaya-upaya mencegah hal-hal yang dapat menggangu prestasi belajar seorang anak.

Kesimpulan

            Al-qur’an adalah wahyu Allah yang di turunkan pada Nabi Muhammad dan berisikan pedoman-pedoman kehidupan. Sedangkan menghafal adalah dapat membaca dan mengingat ayat tanpa melihat Al-qur’an, artinya mengafal Al-qu’an merupakan membaca atau mengingat ayat-ayat Al-quran yang berisikan pedoman-pedoman bagi kehidupan.

            Faktor pemicu anak mengafal Al-qur’an yaitu

  1. Bakat dari anak itu seniri
  2. Dorongan keluarga yang mendukung
  3. Ada campur tangan masyarakat ataupun lingkungan sekitarnya.

Daftar Pustaka

WS Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi, (Jakarta: Erlangga, 1984)

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya,(Jakarta: Rineka Cipta, 1995) M. Ngalim Poerwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun