Membicarakan soal anak pasti banyak sekali yang akan dibicarakan, karena anak dalam beragam usia dengan berbagai perilakunya yang selalu menarik perhatian orang dewasa. Dunia anak adalah dunia yang penuh deng canda dan tawa sehingga secara tidak langsung orang dewasa akan terhibur dengan hanya melihat tingkah lucu anak-anak. Namun dalam perkembanga anak, orang tua harus memahami apek perkembangan anak, Â ada banyak aspek perkembangan yang harus dipahami oleh pendidik dan orangtua salah satunya adalah perkembangan aspek sosial emosional anak.
Emosi sngatlah berpengaruh dalam kehidupan manusi, karena dengan emosi manusia termasuk anak-anakpun bisa mengeskpresikan apa yang ia rasakan, dengan emosi yang ia melki maka hidup akan tersa menyenangkan. Sejak bayi dilahirkan kedunia, emosinya berkembang secara bertahap melalui interaksi dengan orang disekitarnya termasuk yang paling terpenting adalah orang tuanya.
Pada awlanya, ketika bayi emosi masih sulit untuk dibedakan karena masih berbentuk sederhana sekali, maka naluri ibulah yang harus dituntut  peka untuk memahami sang anak dan  pada dasarnya antara orangtua dan anak mempunyai ikatan batin yang kuat sejak dalam kandungan. Emosi-emosi yang terjadi pada anak itu wajar terjadi, contohnya reaksi ledakan marah terjadi pada puncaknya ketika 2 dan 4 tahun, kemudian diganti dengan pola ekspresi kemarahan yang matang. Seperti cemberut dan sifat bengal.
Maka dari itu orang tua atau orang dewasa benar –benar harus bisa memahami karakter anaknya, harus bisa menjadi penkontrol dan pembimbing anaknya. Agar anak tumbuk kembang dengan baik, dengan emosi yang stabil, dan semua harus dimulai sejak dini, agar anak terlatih engan keadaan masyarakat disekitarnya. Pola emosi umum yang ada pada manusia atau anak adalah:
Kemarahan
Emosi kemarahan pada bayi sering terjadi karena ia merasa terhalangi dengan apa yang ia inginkan dan lakukan atau dilarang untuk melakukan yang ia inginkan. Biasanya yang bali lakukan ketika marah adalah menangis, meronta-ronta, menjerit, menendang, mengibaskan tangan, memukul apa saja yang ada disekitarnya.
Ketakutan
Emosi ketakutan pada bayi sering terjadi ketika ada orang-orang asing, gelap, suara keras, Dn situasi asing .
Rasa ingin tahu
Bayi sangat mudah untuk menunjukkan expresi emosinya, terutama ekspresi wajahnya. Terkadang pertam-tama bayi akan merasa ketakutan dengan suatu hal namun bisa berubah dengan rasa ingin tahu ketika ketakutannya itu hilang.
Kegembiraan