Mengatakan kebohonganatau menyebarkan desas -- desus tentang kehidupan sesk pribadi seseorang. Tidak hanya pelecehan verbal saja perilaku pelecehan seksual non -- verbal pun ada diantaranya : membuat gesture seksual dengan tangan atau memalui gerakan tubuh , menunujukkan gambar -- gambar seksual secara eksplisit (mis: poster, screensaver, atau situs internet), menatap bagian -- bagian tubuh orang lain dengan tidak seonoh (mis: area selangkangan , payudara , bokong dsb)
Pelecehan -- pelecehan tersebut banyak dilakukan saat -- saat dikendaraan umum atau tempat  umum. Mengenai penjelasan tersebut mari kita senantiasa saling menjaga diri sendiri , harus bagi kita membangun rasa aman.Â
Karena pelecehan seksual ini berdampak kepada mental kita jika kita mengalami / melihat secara langsung perlakuan itu. Kekerasan seskual merupakan kejadian traumatis yang menimbulkan banyak permasalahan , baik secara fisik maupun psikologis.Â
Konflik antara keinginan untuk menyangkal kejadian traumatis dan keinginan untuk megungkapkannya secara verbal adalah tanda utama dari trauma psikologis, seperti yag telah dilakukan korban pelecehan di komunitas ternama saat ini. Reaksi yang dihasilkan terhadap trauma psikologis para korban pun berbeda.Â
Namun, pada dasarnya , para korban mengalami perubahan pada identitas diri . idetitas diri pasca -- trauma mencerminkan perubahan dirinya dan proses psikologisnya.Â
Oleh karena itu, mari kita menjaga diri seaman mungkin, salah satunya dengan memakai baju yang rapu dan sopan , melakukan penjagaan saat di kendaaran umum (mis: jika saat duduk tutuplah area paha kalian dengan tas , duduk dengan tegak dan berdekap tangan jika terlalu dekat jarak antar penumpang, sbg.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H