Mohon tunggu...
Faiz Ashshiddiqi
Faiz Ashshiddiqi Mohon Tunggu... Penulis - Analis Komunikasi

Analis komunikasi, media, pesan, branding, worklife.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka: Guru dari Pengajar Menjadi Hanya Petugas Administrasi?

24 Maret 2023   21:31 Diperbarui: 24 Maret 2023   21:38 1556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi inovasi by Lil Artsy (pexels.com/@lilartsy) 

Dunia pendidikan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Berbagai perubahan dari kurikulum satu ke kurikulum yang lain bukanlah tanpa tujuan. Semua itu dilakukan demi terciptanya sistem pendidikan yang ideal.

Berbagai inovasi di bidang pendidikan pun telah dilakukan oleh pihak yang berwenang. Inovasi-inovasi tersebut haruslah dikomunikasikan secara luas dalam mengubah masyarakat melalui penyebarluasan ide-ide dan hal-hal baru atau dikenal dengan difusi inovasi.

Difusi Inovasi Pendidikan di Indonesia

Ilustrasi inovasi by Lil Artsy (pexels.com/@lilartsy) 
Ilustrasi inovasi by Lil Artsy (pexels.com/@lilartsy) 

Teori Difusi Inovasi pada dasarnya menjelaskan bagaimana suatu inovasi disampaikan atau dikomunikasikan melalui media-media tertentu sepanjang waktu kepada sekelompok anggota dari sistem sosial termasuk dalam bidang pendidikan.

Salah satu inovasi dalam sistem pendidikan di Indonesia adalah adanya "Kurikulum Merdeka". Inovasi Kurikulum Merdeka sangat berbeda dengan perubahan kurikulum-kurikulum sebelumnya. Apa yang membuat Kurikulum Merdeka berbeda?

Menurut saya yang membuat inovasi Kurikulum Merdeka sangat berbeda adalah cara dan proses penyampaian dan komunikasi tentang Kurikulum Merdeka kepada semua pihak yang terlibat sangat baik dan sistematis dengan memanfaatkan media dan teknologi yang ada.

Kurikulum Merdeka

Apa itu Kurikulum Merdeka? Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam agar peserta didik mempunyai cukup waktu untuk memahami konsep dan menguatkan kompetensi.

Kurikulum Merdeka ditetapkan oleh pemerintah dengan mengembangkan tema tertentu. Kurikulum Merdeka tidak diarahkan untuk mencapai target pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

Ilustrasi sistem informasi kurikulum nasional oleh Kemdikbud
Ilustrasi sistem informasi kurikulum nasional oleh Kemdikbud

Dampak Kurikulum Merdeka Terhadap Pelajar dan Guru

Setiap ada perubahan pastilah terdapat dampak yang ditimbulkan, tidak terkecuali Kurikulum Merdeka. Dampak tersebut dirasakan baik oleh pelajar maupun oleh guru.

Dalam Kurikulum Merdeka pelajar akan mengalokasikan sekitar 20-30% jam pelajaran yang digunakan untuk aktivitas berupa projek penguatan profil pelajar Pancasila. Projek tersebut bertujuan untuk mengembangkan karakter pelajar diluar pelajaran akademik yang dirasa belum cukup.

Apakah Kurikulum Merdeka juga berdampak terhadap guru sebagai tenaga pendidik? Seperti yang kita tahu guru saat ini menghadapi berbagai permasalahan. Salah satunya adalah beban kerja administrasi guru sangat banyak.

Tugas administrasi guru tersebut berupa menyusun program belajar tahunan atau semesteran, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, mengecek daftar hadir siswa, melakukan pencatatan administrasi khusus selama proses pembelajaran, melakukan evaluasi pembelajaran, membuat program perbaikan nilai atau remedial, dan lain-lain.

Itupun belum termasuk jika guru tersebut mempunyai jabatan khusus yang menambah tugas guru diluar mengajar. Seperti menjadi wali kelas, guru piket, pembina ekstrakurikuler, panitia kegiatan sekolah, dan lain-lain.

Dengan berbagai permasalahan guru tersebut, Kurikulum Merdeka hadir sebagai solusi bagi guru agar lebih fokus terhadap pembelajaran peserta didik. Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan bagi guru untuk menyusun kurikulum satuan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pelajar.

Guru juga lebih leluasa untuk memperdalam pelajaran karena Kurikulum Merdeka fokus pada materi esensial. Guru tidak terbebani dengan materi yang terlalu banyak sehingga bisa menyesuaikan kecepatan mengajar dengan kemampuan setiap pelajar.

Kurikulum Merdeka, Wujud Semangat Pancasila dalam Pendidikan

Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman budaya. Demikian pula para peserta didik di Indonesia juga mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Perbedaan latar belakang tersebut membuat kebutuhan pendidikan peserta didik antar daerah juga berbeda-beda.

Kurikulum Merdeka mewujudkan semangat pancasila dalam pendidikan dengan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Wujud keadilan Kurikulum Merdeka adalah memberikan pilihan kebijakan terhadap masing-masing satuan pendidikan setiap daerah.

Melalui Asesmen Nasional (AN), kemampuan bernalar para peserta didik akan dinilai sekaligus menilai kinerja pemerintah daerah. Jadi pemerintah daerah juga akan berperan aktif meningkatkan kualitas pembelajaran Kurikulum Merdeka sesuai kebutuhan daerahnya masing-masing.

Kurikulum Merdeka, Bangkitnya Pendidikan di Indonesia

Dalam Kurikulum Merdeka terdapat Capaian Pembelajaran (CP) yang disusun per fase. Capaian Pembelajaran per fase memberikan kesempatan pada peserta didik untuk belajar sesuai kebutuhan dan gaya belajar mereka sendiri.

Gambar Capaian Pembelajaran oleh Kemdikbud
Gambar Capaian Pembelajaran oleh Kemdikbud

Oleh karena itu, guru dan peserta didik harus sering menjalin komunikasi demi tercapainya Capaian Pembelajaran. Jika komunikasi yang baik antara guru dan peserta didik secara berkelanjutan diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia, maka bukan tidak mungkin pendidikan di Indonesia akan mengalami kemajuan yang luar biasa.

Kurikulum Merdeka juga mempunyai modul ajar yang dapat dikembangkan dan dimodifikasi oleh guru dan satuan pendidikan. Dengan begitu guru dan satuan pendidikan tidak perlu menyusun modul ajar secara keseluruhan dari awal. Hal ini akan membuat efisiensi waktu dan produktivitas sistem pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik.

Konsep digitalisasi juga terdapat pada Kurikulum Merdeka. Digitalisasi pendidikan merupakan inovasi dalam dunia pendidikan yang memanfaatkan teknologi berupa internet dalam semua kegiatannya. Mulai dari kegiatan pembelajaran, administrasi, evaluasi, hingga pengolahan data.

Digitalisasi pendidikan sangat membantu guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dalam Kurikulum Merdeka terdapat pemanfaatan teknologi digital yang dikenal dengan platform Merdeka Mengajar.

Platform Merdeka Mengajar mendukung para guru agar dapat mengajar menggunakan Kurikulum Merdeka dengan lebih baik, meningkatkan kompetensinya, dan berkembang secara karier. Platform Merdeka Mengajar juga mempermudah, mempercepat, dan menyederhanakan kegiatan administrasi guru sehingga guru bisa lebih fokus dalam kegiatan mengajar.

Kesimpulannya, dengan digitalisasi pendidikan membuat guru bukan hanya berperan sebagai petugas administrasi, melainkan bisa memaksimalkan tugas utama guru yaitu sebagai tenaga pengajar. Dengan begitu pendidikan di Indonesia bisa bangkit menjadi lebih baik dan mengejar ketertinggalannya.

Gambar Pendidikan Indonesia Maju by Canva
Gambar Pendidikan Indonesia Maju by Canva

Referensi: https://kurikulum.kemdikbud.go.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun