Hallyu atau Gelombang Korea merupakan fenomena tersebarnya budaya Pop maupun budaya tradisional asal Korea Selatan di seluruh belahan dunia. Diantaranya ada musik, drama, makanan, hingga pakaian.Â
Persebaran Hallyu di Indonesia diawali dengan ditayangkannya drama-drama Korea di televisi lokal serta musik-musiknya yang tak kalah eksis di kalangan anak muda Indonesia.Â
Popularitas Hallyu di Indonesia juga ditandai dengan kegiatan pameran "Korea-Indonesia Week" yang diselenggarakan pada tahun 2009-2011 di Indonesia oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia sebagai usaha memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan bidang sosial kebudayaan.
Berkembangnya Hallyu di Indonesia menyebabkan ketertarikan penggemar K-Pop Indonesia untuk berwisata ke Korea Selatan demi melihat dan merasakan secara langsung budaya Hallyu di Korea.Â
Berdasarkan data Korean Tourism Organization (KTO) Indonesia termasuk dalam 10 besar kunjungan wisatawan terbesar ke Korea Selatan. Tercatat sebanyak 230 ribu orang per tahun turis Indonesia yang berwisata ke Korea Selatan, sehingga pasar wisatawan asal Indonesia dinilai sangat potensial.Â
Hal ini memberikan indikasi bahwa Hallyu merupakan salah satu faktor penting bagi wisatawan untuk memilih Korea Selatan sebagai destinasi wisata. Lalu apa saja yang menjadi daya tarik Hallyu terhadap penggemar K-Pop Indonesia untuk berkunjung ke Korea Selatan ?
Bagi kalangan anak muda Indonesia dengan berwisata ke Korea Selatan mereka dapat merasakan dan mencoba gaya hidup masyarakat Korea Selatan yang biasa ditampilkan dalam drama Korea.Â
Misalnya membeli makanan di sebuah swalayan, di sana terdapat fasilitas seperti dispenser dan oven yang dapat digunakan oleh pengunjung swalayan untuk membuat atau memasak bahan makanan dan minuman instan yang baru saja dibeli. Sehingga pengunjung dapat langsung menikmati makanan mereka langsung di swalayan tersebut.
Daya tarik lainnya yaitu wisatawan ingin mencicipi makanan khas Korea yang mudah dijumpai di pinggiran jalan. Berbagai makanan khas Korea yang dapat dinikmati dan terkenal bagi kalangan penggemar K-Pop Indonesia diantaranya Odeng, Tteokbokki, Bungeoppang, dan Hotteok.Â
Banyaknya perusahaan agensi besar seperti SM Entertainment, YG Entertainment, dan JYP Entertainment yang juga membuka restoran untuk umum menarik minat wisatawan asing khususnya bagi para penggemar K-Pop karena berharap memiliki kesempatan untuk bertemu idola mereka secara langsung mengingat restoran tersebut sering menjadi tempat nongkrongnya para idol dan artis terkenal Korea.
Wisatawan juga ingin mencoba dan merasakan lengkapnya fasilitas yang disediakan oleh pemerintah Korea Selatan yang belum bisa di jumpai di Indonesia. Salah satunya moda transportasi umum.Â
Seperti yang dilansir di Voi.id (05/06/2021) tercatat sejumlah 8.385 bus dan taksi yang beroperasi memudahkan siapapun untuk melakukan perjalanan bahkan ke daerah-daerah pelosok baik menggunakan bus maupun kereta bawah tanah dalam waktu yang singkat.
Daya tarik budaya Hallyu di beberapa negara, termasuk di Indonesia sangat berarti bagi pemerintah Korea. Dengan adanya Korean Wave atau Hallyu ini menjadikan budaya sebagai brand nasional yang memberikan dampak positif terhadap citra sebuah negara.Â
Banyaknya jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Korea, membuat pemerintah Korea Selatan mengembangkan pariwisatanya lebih bagus lagi.Â
Dengan melengkapi fasilitas-fasilitas umum yang dapat digunakan oleh wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Karena mereka sadar dengan infrastruktur yang baik adalah modal utama untuk menarik perhatian wisatawan.Â
Upaya ini tentu saja dapat ditiru oleh pemerintah Indonesia untuk terus memperbaiki infrastruktur penting dalam pariwasata seperti jalan raya dan moda transportasi umum untuk memudahkan wisatawan lokal maupun mancanegara saat mengunjungi destinasi wisata. Mengingat keindahan alam Indonesia yang sudah mendunia sehingga banyak wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia.
Oleh karena itu berkembangnya Hallyu di Indonesia secara tidak langsung memberikan pengaruh kepada masyarakat khususnya bagi para penggemar K-Pop untuk berwisata ke Korea Selatan.Â
Selain itu budaya Hallyu membuat masyarakat ingin mempelajari bahasa serta budaya Korea Selatan, termasuk fashion serta makanan. Tidak ada ruginya mempelajari bahasa baru karena menguasai banyak bahasa berarti menguasai dunia.
Referensi
Asrori, Y. W., & Supriadianto, S. (2019). Hallyu dan Pengaruhnya pada Perkembangan Objek Wisata Tematik Korea Selatan. Jurnal Pariwisata Terapan, 3(1), 76. https://doi.org/10.22146/jpt.49278
Khalifah, M. M., Widhiyoga, G., & Haqqi, H. (2019). Pengaruh Korean Wave Terhadap Sektor Pariwisata Korea Selatan Tahun 2015-2018. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951--952. http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/sldrts/article/view/5518/3927
Munawaroh, S. (2018). Candu Hallyu (Gelombang Korea). Penulis UKM UM. http://penulis.ukm.um.ac.id/esai-candu-hallyu-gelombang-korea/. 28/11/2021
Pramita, Y., & Harto, S. (2016). Pengaruh Hallyu Terhadap Minat Masyarakat Indonesia Untuk Berwisata Ke Korea Selatan. Universitas Riau Kampus Bina Widya Km, 3(2), 1--15. https://www.neliti.com/publications/200302/pengaruh-hallyu-terhadap-minat-masyarakat-indonesia-untuk-berwisata-ke-korea-sel
Iyabu, Ahmad. (2021). Korea Selatan Targetkan 1,2 Juta Kendaraan Umum Ramah Lingkungan di Tahun 2030. https://voi.id/berita/55754/korea-selatan-targetkan-1-2-juta-kendaraan-umum-ramah-lingkungan-di-tahun-2030. 07/06/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H