Mohon tunggu...
Faiz Aqil Alleinde
Faiz Aqil Alleinde Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

43221010101 - Dosen Pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 2- Sistem Informasi Akuntansi Menggunakan Phyton

30 Mei 2023   15:41 Diperbarui: 30 Mei 2023   20:12 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada masa pemerintahan orde baru diisyarati oleh keberhasilan pemerintah orde baru di tahun 1969 membuat perekonomian Indonesia wajar kembali, disamping mengembalikan keyakinan rakyat terhadap mata duit rupiah, dan pemerintah mulai melancarkan rencana pembangunan 5 tahun( REPELITA 1).

Buat melaksanakan REPELITA 1 tersebut memerlukan modal yang sangat besar. Karenanya pemerintah mengalang modal baik dari dalam negara semacam lewat deposito, tabanas, taska, penjualan sertifikat Indonesia, serta sertifikat dana reksa, dan pasar modal) ataupun dari luar negara( semacam lewat pemberian izin PMA, dan mengusahakan perolehan dana dari lembaga keuangan internasional serta IGGI).

Kedatangan bermacam industri PMA di Indonesia bawa praktik- praktik akuntansi dari negara- negara tersebut. Terdapatnya industri amerika membuka celah untuk masuknya kantor- kantor akuntan asing ke Indonesia guna menanggulangi kelangkaan tenaga kerja akuntan dan pesatnya pertumbuhan aplikasi akuntansi.

Berikut ialah penjelasannya penetapkan prinsip- prinsip akuntansi serta pertumbuhan akuntansi di Indonesia.

1. Pada masa penjajahan Belanda, akuntansi telah mulai diterapkan di Indonesia

semenjak tahun 1642. Namun jejak yang jelas baru bisa dikenal pada pembukuan Amphioen Societeyt yang berdiri di Jakarta tahun 1747. Akhir tahun 1870- an, bersamaan berkembangnya perusahaan- perusahaan baru di Indonesia, ditemukanlah sesuatu tata cara pembukuan baru yang lebih efektif dari tadinya. Tahun 1907 diperkenalka metode auditing( pemeriksaaan) ialah metode buat mengendalikan pembukuan industri. Mulai dikala seperti itu timbul kantor- kantor akuntan di Indonesia. Pada masa penjajahan Belanda ini tidak bayak orang Indonesia yang bekerja selaku akuntan. Mereka yang bekerja di bidang akuntansi cuma selaku tenaga pelaksana.

2. Masa penjajahan Jepang pada masa ini Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang akuntansi sebab jabatan- jabatan tersebut kosong pasca Indonesia ditinggalkan Belanda. Buat mengisi kekosongan itu didirikan kursus- kursus akuntansi untuk orang- orang Indonesia.

3. Masa sehabis kemerdekaan, Indonesia masih senantiasa kekurangan tenaga di bidang akuntansi. Pada tahun 1947 cuma terdapat seseorang akuntan Indonesia ialah Profesor. Dokter. Aboetari. Kemudian didirikanlah kursus- kursus buat mendidik tenaga di bidang akuntansi untuk orang- orang Indonesia. Tidak hanya itu, pemerintah mulai mengirim putra- putrinya ke luar negara buat memperdalam ilmu akuntansi. Sebaliknya di dalam negara ilmu ini mulai dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di perguruan- perguruan besar semacam di Universitas Indonesia, Universitas Pajajaran, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sumatra Utara, Universitas Airlangga, serta Institute Ilmu Keuangan.

4. Pada bertepatan pada 23 Desember 1957 berdiri organisasi profesi akuntan yang diberi nama Jalinan Akuntan Indonesia( IAI). Profesi di bidang akuntansi mulai tumbuh dengan pesat semenjak tahun 1967 ialah kala dikeluarkannya Undang- undang Penanaman Modal Asing serta Undang- undang Penanaman Modal Dalam Negara di tahun 1968. Kedua undang- undang ini sangat mempengaruhi pada pertumbuhan industri baru yang menuntut pertumbuhan profesi di bidang akuntansi.

5. Pada dikala ini pemerintah lagi melaksanakan bermacam usaha buat memesatkan perkembangan tenaga akuntan di Indonesia. Pemerintah pula wajib turut berfungsi dalam pelaksanaan IFRS di Indonesia. Paling utama di bidang perpajakan yang berkaitan dengan revaluasi aktiva selaku konsekuensi dari pelaksanaan fair value. Pemerintah masih memberlakukan pajak final sebesar 10% atas transaksi revaluasi atas aktiva senantiasa. Dengan fair value, berarti nilai peninggalan dihitung bersumber pada harga pasar. Ini berarti, aset- aset industri hendak cenderung hadapi peningkatan serta industri berkewajiban membayar pajak final 10% atas revaluasi aktiva senantiasa. Mungkinkan industri bersedia membayar pajak final, sementara itu tidak terdapat aliran kas masuk yang berarti. Semenjak tahun 2004, IAI sudah melaksanakan konvergensi antara GAAP serta IFRS buat menggapai energi saing global serta bertabiat umum. Pada tahun ini diharapkan perbandingan antara GAAP serta IFRS bisa dituntaskan serta IFRS juga bisa diterapkan seluruhnya.

Coding adalah sebuah kegiatan penulisan dan pengumpulan serangkaian perintah untuk membuat sebuah program komputer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun