Mohon tunggu...
Faiz Aqil Alleinde
Faiz Aqil Alleinde Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

43221010101 - Dosen Pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB 1-Konsep Sistem, Sistem Informasi, dan Sistem Informasi Akuntansi

15 April 2023   21:58 Diperbarui: 15 April 2023   22:07 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konsep Sistem, Sistem Informasi, dan Sistem Informasi Akuntansi

Pengertian Sistem

Sistem dapat merupakan sesuatu yang abstrak maupun yang berwujud. Terdapat beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian sistem. Menurut Gordon B. Davis (1984) Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.  Sedangkan menurut Raymond Mcleod (2001) Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu. Menurut Suartini Bambang sistem adalah Kesatuan yang terdiri dari elemen-elemen yang berkaitan untuk berinteraksi satu sama lain dalam rangka menciptakan hasil atau tujuan tertentu.

Ada dua pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu:

- pendekatan yang menekankan pada prosedur

- pendekatan yang menekankan pada elemen dan atau komponen sistem

Pendekatan Prosedur

Dalam pendekatan prosedur, Sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Prosedur itu sendiri adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan, dan bagaimana (how) mengerjakannya. (FitzGerald, dalam Jogiyanto 2005).

Pendekatan Elemen/Komponen

Dalam pendekatan elemen, Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan elemen yang saling berinteraksi satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Cushing, Davis, Murdick, Fuller, Ross, etc). Pendekatan ini sifatnya lebih luas dan lebih banyak diterima oleh berbagai kalangan.

Tujuan Sistem

Suatu sistem yang dibuat tentunya memiliki maksud tertentu. Sistem dibuat untuk mencapai

suatu tujuan (goal) dan sasaran (objective). Tujuan (goal) meliputi ruang lingkup yang luas.

Sedangkan Sasaran (objektives) meliputi ruang lingkup yang sempai, jadi lebih dikenai pada sub-sistemnya.  Jadi perbedaan tujuan dan sasaran terletak pada ruang lingkupnya.

Tiga tujuan utama yang berhubungan dengan Sistem Informasi dalam perusahaan adalah :

-- untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen

-- untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen

-- untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan

Secara lebih spesifik, tujuan sistem informasi bergantung pada kegiatan yang ditangani, misalnya dalam perbankan, online shop, dll.

Syarat-syarat Sistem

-- Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan suatu tujuan

-- Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan

-- Adanya hubungan diantara elemen sistem.

KARAKTER SISTEM 

Karakteristik atau ciri-ciri sistem yaitu :

Komponen sistem (Componens)

Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk satu kesatuan.

Batasan sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Dengan batasan ini, sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

Lingkungan luar sistem (Environtment)

Yaitu bentuk apapun yang berada di luar ruang lingkup yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan. Jika menguntungkan maka lingkungan luar tersebut harus dijaga, jika merugikan maka lingkungan luar tersebut harus dikendalikan, karena lingkungan luar yang merugikan dapat mengganggu kelangsungan hidup sistem.

Penghubung sistem (Interface)

Yaitu sebagai media yang menghubungkan sistem dengan sub sistem. Penghubung ini mwmungkinkan sumber2 daya mengalir dari suatu sub sistem ke sub sistem lain. Keluaran sub sistem akan menjadi masukan bagi sub sistem lainnya.

Masukan sistem (Input)

Yaitu energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yg dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan signal (signal input)

Contoh : dalam unit komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input yang alan diolah menjadi informasi.

Keluaran sistem (Output)

Yaitu hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

Keluaran ini merupakan masukan bagi bagi sub sistem yang lain. Contoh : sebuah sistem informasi, yang menjadi keluaran adalah informasi, yang mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk hal-hal yang merupakan input bagi subsistem lain.

Pengolah sistem (Proses)

Yaitu proses yang mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh : Sistem akuntansi, sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan2 yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

Sasaran sistem (Objektive)

  • Suatu sistem harus mempunyai tujuan dan sasaran, kalau tidak maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil jika sudah mengenai tujuan dan sasaran yang telah direncanakan.
  • Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
  • Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran

Unsur-Unsur dan Elemen dalam Sistem

Seperti yang sebelumnya sudah dijelaskan pada paragraf awal, sistem adalah bentuk oleh unsur-unsur tertentu, setiap sistem di dalamnya terdiri dari empat unsur, yakni:

  1. Objek, di dalam sistem terdapat kumpulan objek dalam wujud bagian, elemen ataupun variabel.
  2. Atribut, sesuatu yang mampu menentukan mutu ataupun sifat kepemilikan dari suatu sistem dan objek di dalamnya.
  3. Hubungan internal, setiap elemen akan saling terikat menjadi satu kesatuan tertentu.
  4. Lingkungan, tempat ataupun wilayah tempat sistem berada.

Sedangkan elemen pembentuk suatu sistem terbagi lagi menjadi tujuh bagian, yakni:

  1. Tujuan, suatu sistem dibuat agar bisa mencapai tujuan tertentu yang sebelumnya sudah ditentukan
  2. Masukan, segala hal yang masuk ke dalam sistem akan bisa diproses, baik itu objek fisik ataupun objek abstrak.
  3. Proses, transformasi dari adanya masukan menjadi keluaran yang mempunyai nilai lebih, seperti produk ataupun informasi. Tapi bisa juga berbagai hal yang tidak berguna, seperti misalnya limbah.
  4. Keluaran, hasil dari adanya pemrosesan yang mana wujudnya bisa berbentuk saran, informasi, cetakan laporan, produk, dan lain sebagainya.
  5. Batas, suatu hal yang mampu memisahkan sistem dan daerah yang berada di luar sistem. Dalam hal ini, batas akan menentukan ruang lingkup, konfigurasi, dan lain sebagainya.
  6. Pengendalian dan Umpan Balik, mekanismenya akan bisa dilakukan dengan menggunakan feedback pada keluaran agar bisa mengendalikan masukan ataupun proses.
  7. Lingkungan, berbagai hal yang berada di luar sistem dan berdampak pada sistem, baik itu yang menguntungkan ataupun yang merugikan.

Jenis-Jenis Sistem

Secara umum, jenis dari sistem bisa dibedakan menjadi dua kategori utama, yakni:

1. Berdasarkan Keterbukaan

  • Sistem terbuka, yakni sebuah sistem yang bisa diintervensi oleh pihak yang berasal dari luar sana karena adanya akses terbuka.
  • Sistem tertutup, suatu sistem yang tidak bisa diintervensi oleh pihak luar karena tertutupnya akses.

2. Berdasarkan Komponen

  • Sistem fisik, suatu sistem yang mempunyai komponen materi dan energi.
  • Sistem non-fisik, sebuah sistem yang memiliki bentuk abstrak, seperti konsep, ide, dan berbagai hal lainnya.

KLASIFIKASI SISTEM 

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yangn berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan :

sistem abstrak dan sistem fisik

sistem abstrak yaitu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik,  Contohnya sistem teologia, yaitu satu sistem yang berupa pemikiran tentanng hubungan antara manusia dengan Tuhan;

Sistem Fisik yaitu sistem yang ada secara fisik,  Contohnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dsb.

Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah yaitu sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia,  Contohnya sistem pemutaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim.

Sistem buatan manusia yaitu sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut denga Human machine System.

Contohnya sistem informasi berbasis komputer, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

Sistem deterministik dan sistem probabilistik

Sistem deterministik yaitu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi.

Contohnya sistem pemprograman dalam komputer, karena berdasarkan program2 komputer yang dijalankan.

Sistem probabilistik yaitu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

Contohnya sistem pemilu, sistem pemerintahan.

Sistem terbuka dan sistem tertutup

Sistem terbuka yaitu sistem yang berhubuingan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.

Contohnya sistem perdagangan.

Sistem tertutup yaitu sistem yang tidak berhubungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar.

Contohnya sistem robotic, sistem arloji, ATM sistem.

Konsep Sistem, Sistem Informasi, dan Sistem Informasi Akuntansi
Konsep Sistem, Sistem Informasi, dan Sistem Informasi Akuntansi

Jenis-Jenis Sistem

  • Realtime System

Reltime System disebut juga dengan Sistem Waktu Nyata, yaitu sistem yang harus menghasilkan respon yang tepat dalam batas waktu yang telah ditentukan. Jika respon komputer melewati batas waktu tersebut, maka terjadi degradasi performansi atau kegagalan sistem. Sebuah Realtime system adalah sistem yang kebenarannya secara logis didasarkan pada kebenaran hasil-hasil keluaran sistem dan ketepatan waktu hasil-hasil tersebut dikeluarkan.

Aplikasi penggunaan sistem seperti ini pada Direktorat Jenderal Pajak sebagai contoh adalah untuk memantau perkembangan penerimaan atau pembayaran pajak yang dilakukan oleh Wajib Pajak. Nama aplikasi ini disebut sebagai MP3 (Monitoring Pelaporan dan Pembayaran Pajak). Dengan menggunakan aplikasi ini DJP dapat secara realtime mengetahui berapa besaran pembayaran pajak yang dilakukan bahkan hingga mengetahui jenis pajak apa yang dibayar.

  • Online System

secara harfiah dapat diartikan sebagai suatu system yang saling terhubung, mempunyai pengertian bahwa disini terdapat beberapa basis system yang ada, dan kemudian diantara mereka dihubungkan suatu perangkat yang memungkinkan system-sistem tersebut berintegrasi satu sama lain tidak dalam semua hal, melainkan hanya terhadap beberapa yang sifatnya dibatasi. Contoh kongkrit dari sistem online adalah (melanjutkan contoh dari realtime system diatas) pembayaran pajak melalui bank persepsi maupun kantor pos yang telah online. Melalui sistem online ini sistem-sistem yang ada di masing-masing bank persepsi maupun kantor pos terintegrasi dengan sistem yang ada di Departemen Keuangan khususnya Direktorat Jenderal Pajak. Tidak semua sistem yang ada di bank persepsi maupun kantor pos diintegrasikan dengan sistem yang ada di DJP, melainkan terbatas hanya pada yang diperlukan saja, dalam hal ini yang berkaitan dengan pembayaran pajak.

Yang membedakan Realtime System dan Online System adalah di bidang kegunaan pengolahan datanya. Dengan realtime system secara cepat DJP dapat melakukan pengolahan data yang masuk (secara otomasi) untuk melihat berapa besar penerimaan pajak dari waktu ke waktu berdasarkan jenis pajak tertentu. Sedangkan online system berkaitan dengan pengembangan jaringan yang memungkinkan terintegrasinya sistem pembayaran pajak di bank persepsi maupun kantor pos dengan sistem yang ada di DJP. Jadi sistem realtime merupakan bentuk khusus dari sistem online.

  • Decision Support System (DSS)

Sistem yang memproses transaksi organisasiseara harian, membantu para manajermengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisis tujuan organisasi. Digunakan untuk sistem penggajian, sistem pemesanan, sistem akuntansi dan sistem produksi.

  • Knowledge-based Systems

Program komputer yang dibuat Mendekati kemampuan dan pengetahuan seorang pakar. Umumnya menggunkan perangkat keras dan perangkat lunak khusus seperti LISP dan PROLOG

 

Pelaku Sistem

  • Pemakai

Pemakai adalah pelaku yang terpenting Karena sistem diciptkaan untuk pemakai dan melalui komunikasi dengan pemekai sistem dibuat dan dirancang hingga mencapai bentuk terakhir. Pada umumnya pemakai dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

  • Operasional, yang penting adalah bagaimana warnanya, seperti apa perangktaa masukannya dan hal spesifik lainnya (umumnya user tidak akrab dengan sistem secara keseluruhan dan cenderung lebih keraah sistem secara detil)
  • Pengawas, yang penting bagaimana mereka dapat mengawasi sistem bekerja dan bagaimana performansi pemakai operasionl mengoperasikan sistem.
  • Eksekutif, secara umum mereka tidak terlalu akrab da terkait secara langsung dengan pengembanan sistem. Biasanya lebel ini lebih berminat pada ynaga sifatnya strategic dan konsep sistem secara global, misalnya kesempatan untuk berkompetisi, produk baru yang bisa mereka dapatkan dari sistem baru.
  • Manajemen

Umumnya terdiri dari tiga jenis manajemen, yaitu

  • manajemen pemakai (menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan),
  • manajemen sistem (terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri) dan
  • manajemen umum (yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan).
  • Pemeriksa

Ukuran sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa. Pemerika biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran standar yang dikembangan pda banyak perusahaan sejenis.

  • Penganalisa Sistem

Fungsi-fungsinya adalah sebagai :

  • arkeolog (yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama berjalan, bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem lama),
  • inovator (membantu mengembangkan dan membuka wawasan pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain),
  • mediator (menjalankan fungsi komunikasi dari semua level yaitu pemakai, manajer, pemrogram, pemeriksa dan pelaku sistem lainnya yang mungkin belum mempunyai sikap dan cara pandang yang sama),
  • pimpinan proyek (sebagai personil yang lebih berpengalaman dari pemrogram dan ditunjuk dalam pekerjaan lebih dulu sebelum pemrogram bekerja)
  • Pemrogram

Setelah penganalisa sistem memberikan hasil kerjanya dan kemudian diolah oleh pendesain sistem baru, pemrograman dapat mulai bekerja.

  • Pendesain Sistem

Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem (kebutuhan pemakai tidak berorientasi pada teknologi tertentu), yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan tidak diformulasikan oleh pemrograman.

  • Personil Pengoperasian

Bertugas dan bertanggung jawab di pusat komputer misanya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan dan back-up. Kadang-kadang pelaku sistem ini memang tidak diperlukan karena sistem yang berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan kualifikasi khusus untuk menjalankan sistem.

Sub Sistem

Sistem-sistem yang berada dalam sebuah sistem disebut subsistem. Berikut pengertian sub sistem menurut beberapa ahli :

Menurut Norman L. Enger yaitu serangkaian kegiatan yang dapat ditentukan identitasnya yang berhubungan dalam suatu sistem.

Gordon B. Davis yaitu sistem terbagi atas beberapa faktor atau unsur2 ke dalam beberapa sub-sistem.

Sebuah sistem umumnya tersusun atas sejumlah sistem-sistem yang lebih kecil

Supersistem

sistem yang lebih besar & terdiri dari subsistem-subsistem.  Contohnya pemerintah propinsi merupakan supersistem dari pemerintahan kota, namun merupakan subsistem dari pemerintahan nasional.

Pengertian Sistem Informasi
Menurut Husein dan Wibowo (2006), sistem informasi adalah
seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi untuk
mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi
untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam
organisasi. Sistem informasi terdiri dari informasi tentang orang, tempat,
dan sesuatu dalam organisasi atau lingkungan yang melingkupinya.
Menurut Laudon dan Laudon (2017), sistem informasi secara teknis
merupakan serangakaian komponen yang saling berhubungan yang
mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan mendistribusikan informasi
untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan di sebuah
organisasi. Sistem informasi juga membantu manajer dan karyawan dalam
menganalisis masalah, menggambarkan hal-hal yang rumit, juga
menciptakan produk atau inovasi baru. Sistem informasi berisi informasi-
informasi penting berupa, orang, tempat/lokasi, dan hal-hal penting
lainnya yang berkaitan dengan organisasi dan lingkungan luar organisiasi
tersebut.
Dari pengertian-pengertian tersebut maka secara garis besar sistem
informasi merupakan serangkaian unsur-unsur atau komponen-komponen
yang saling berhubungan dan memiliki tugas yaitu mengmpulkan,
memyimpan, memproses, dan mendistribusikan suatu informasi yang
nantinya dapat digunakan sebagai bahan landasan bagi pengambilan
keputusan.


Informasi menurut Laudon dan Laudon (2017) yaitu dapat diartikan
sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti dan
fungsi sehigga dapat dipahami oleh manusia, sedangkan data merupakan
fakta-fakta mentah yang belum diolah agar dapat dimengerti oleh manusia.
Menurut Sutabri (2016) informasi dikatakan berkualitas jika informasi
tersebut memenuhi kualifikasi sebagai berikut:
a. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias
atau menyesatkan dan harus jelas dalam mencerminkan arti dari
informasi tersebut karena dari sumber informasi hingga penerima
informasi ada kemungkinan terjadinya gangguan sehingga informasi
yang diperoleh dapat 'rusak'.
b. Tepat waktu
Informasi yang diterima tidak boleh terlambat, jika terlambat,
nilai dari informasi tersebut tidak ada. Informasi merupakan salah satu
pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Jika informasi yang
diterima terlambat maka akan mengganggu aktivitas pengambilan
keputusan dan dapat berakibat fatal bagi organisasi
c. Relevan
Relevansi informasi berbeda untuk suatu individu dengan lainnya,
suatu divisi dengan lainnya sehingga suatu informasi harus ditujukan
kepada penerima yang tepat. Contohnya adalah informasi tentang
rusaknya suatu mesin akan lebih relevan bagi staf teknik dalam suatu
perusahaan dibandingkan bagi staf administrasi


Dalam pengambilan keputusan, pengawasan kegiatan operasional,
analisis permasalahan, hingga menciptakan produk atau inovasi baru,
menurut Laudon dan Laudon (2017) suatu perusahaan memerlukan 3
kegiatan sistem informasi. Kegiatan tersebut yakni:
a. Input yaitu pengumpulan data yang diperlukan.
b. Process yaitu memproses data yang telah dikumpulkan menjadi
informasi yang dapat dimengerti manusia.
c. Output yaitu pemyaluran atau penggunaan informasi yang telah
diperoleh dalam pengambilan keputusan. Umpan balik bersifat
penting dalam suatu sistem agar dapat digunakan untuk perbaikan
input

Komponen Sistem Informasi
Menurut O'Brien dan Marakas (2013) komponen-komponen sistem
informasi terdiri dari Input berupa sumber-sumber data, memproses data
menjadi informasi, Output berupa produk-produk informasi yang
didukung oleh Control System dan penyimpanan data. Sistem informasi
tersebut didukung oleh 5 pilar, yaitu:
a. Hardware Resources (Perangkat Keras)
b. Software Resources (Perangkat Lunak)
c. People Resource (Pengguna)
d. Data Resource (Sumber Data)
e. Network Resource (Sumber Jaringan)

Menurut Hutahaean (2015) sistem informasi terdiri dari komponen-
komponen yang disebut blok bangunan (building block), yaitu:
a. Blok Masukkan (Input Block)
Input merupakan metode dan media dalam pengumpulan data yang
dapat berupa dokumen dasar.
b. Blok Model (Model Block)
Blok Model terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan metode
matematis untuk mengolah data menjadi keluaran yang diinginkan.
c. Blok Keluaran (Output Block)
Keluaran merupakan informasi, produk dari sistem informasi, yang
digunakan untuk semua tingkatan manajemen dan semua pengguna
sistem.
d. Teknologi (Technology)
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan
keluaran, dan membantu pengendalian secara keseluruhan. Teknologi
terdiri dari teknisi, perangkat lunak, dan perangkat keras.
e. Blok Basis Data (Database Block)
Kumpulan data yang saling berhubungan satu sama lain yang
tersimpan dalam perangkat keras.
f. Blok Kendali (Control Block)
Pengendalian dilakukan untuk menjaga suatu sistem agar sistem
dapat mencapai tujuan dengan baik. Hal-hal yang dikendalikan terdiri
dari kerusakan, sabotase, kecurangan, kejanggalan, dan sebagainya.


Jenis-jenis Sistem Informasi
Menurt Indrayani dan Humdiana (2009) terdapat jenis-jenis sistem
informasi yang dihubungkan sesuai dengan level-level manajerial dalam
suatu organisasi, antara lain:
a. Transaction Processing System (TPS)
Transaction Processing System (TPS) adalah sebuah sistem informasi
transaksi bisnis yang merekam data berupa penjualan suatu produk
seperti harga, jumlah, dan kapan terjadinya transaksi penjualan produk
tersebut. Data ini nantinya dapat diolah untuk menentukan produk
mana yang penjualannya paling tinggi dan produk mana yang kira-
kira kurang diminati oleh pelanggan, sehingga perusahaan dapat
mengontrol jumlah pasokan produk-produk tersebut dalam jumlah
tertentu.
b. Management Information System (MIS)
Management Information System (MIS) adalah sistem informasi yang
melayani fungsi level manajemen di organisasi, memberikan laporan
kepada manajemen menyediakan fasilitas akses secara online dan
menyajikan informasi kinerja organisasi dan catatan-catatan
historisnya. Tugas utama Management Information System (MIS)
yaitu merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan pada
level manajemen. Sistem Informasi Manajemen memberikan laporan
secara rutin, harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.


c. Decision Support System (DSS)
Decision Support System (DSS) adalah sistem computer di level
manajemen dalam suatu organisasi yang mengombinasikan analisa
dan data yang mendalam dengan menggunakan model berbentuk
grafik dan penggunanya sangan fleksibel. Fungsi utama Decision
Support System (DSS) yaitu untuk mendukung pengambilan
keputusan yang bersifat semistruktur dan tidak berstruktur. DSS
mempunyai komponen dasar subsistem berupa dialog, basis data, dan
model yang memungkinkan seseorang mengambil keputusan untuk
menelusuri setiap konsekuensi dengan betrinteraksi secara leluasa.
d. Executive Information System (EIS)
Executive Information System (EIS) adalah suatu sistem yang
menyediakan informasi mengenai kinerja seluruh perusahaan, di mana
informasi tersebut dapat diakses dengan mudah dan akses langsung
kepada laporan-laporan manajemen. EIS mudah dihubungkan dengan
pelayanan informasi online dan melalui surel (surat elektronik). EIS
berguna untuk menghemat waktu pengguna dalam mendapatkan
informasi yang merupakan bagian penting dalam pengambilan
keputusan.

Secara istilah, sistem informasi akuntansi adalah sistem yang memasukkan, menyimpan, dan mengelola data keuangan (finance), beserta akuntansi untuk digunakan oleh pengambil keputusan atau stakeholder bersangkutan.

Sedangkan, untuk informasi akuntansi adalah sistem berbasis komputer dengan menggunakan metode khusus agar dapat melacak setiap aktivitas pada akuntansi yang berhubungan erat dengan sumber daya teknologi informasi.

Sehingga, hasil laporan keuangan yang telah dibuat dapat digunakan untuk kebutuhan internal perusahaan, investor, otoritas pajak, dan kreditur. SIA dirancang untuk dapat mendukung fungsi dari akuntansi secara menyeluruh, serta mampu menjalankan kegiatan seperti proses audit, pelaporan biaya keuangan, pajak, dan manajemen akuntansi.

Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Setidaknya, terdapat tiga fungsi utama dari penerapan SIA untuk menunjang produktivitas kerja demi terciptanya kualitas usaha dan bisnis yang kompetitif.

1. Transparansi dalam Pengumpulan Data Bisnis

Fungsi pertama sistem informasi akuntansi adalah  sebagai media atau wadah untuk mengumpulkan dan menyimpan berbagai informasi berupa data berkaitan dengan bisnis perusahaan. Proses tersebut dimulai dari menampung data transaksi sesuai dengan dokumen, kemudian mencatat di dalam jurnal sesuai kategorinya. Dan terakhir, mengupload pada menu buku besar secara terstruktur.

2. Sebagai Sistem Pengambilan Keputusan yang Komprehensif

Fungsi kedua, sistem informasi akuntansi berperan sebagai penyedia laporan keuangan yang mana menjadi dasar pertimbangan dalam mengambil sebuah keputusan. Di dalam data tersebut nantinya berisi laporan transaksi pihak perusahaan dan juga akan dilakukan proses evaluasi oleh tim manajemen.

3. Membangun Sistem Pengendalian Internal yang Sistematis

Terakhir, SIA mampu menciptakan sistem pengendalian internal yang memadai dan sesuai dengan prosedur perusahaan. Sehingga, laporan ekonomi yang dibuat dapat menyesuaikan aturan dan kebijakan yang berlaku untuk terciptanya aktivitas bisnis efektif dan efisien.

Komponen dalam Sistem Informasi Akuntansi

Pembahasan selanjutnya, masuk pada komponen penyusun dari SIA yang terdiri atas sebagai berikut.

Manusia, merupakan pelaku utama untuk menjalankan sebuah sistem.

Transaksi, merupakan objek dari sistem informasi akuntansi sebagai sebuah inputan (masukan), kemudian dikelola hingga menjadi informasi yang utuh.

Dokumen, adalah kumpulan file atau formulir yang digunakan untuk pencatatan pada saat melakukan transaksi.

Peralatan, adalah sarana atau suatu alat yang dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan pencatatan pada sistem tersebut.

Prosedur, merupakan langkah atau tahapan dalam melaksanakan proses transaksi pada aktivitas perusahaan dan organisasi terkait.

Basis data (database), merupakan tempat penyimpanan data yang telah dikategorikan berdasarkan jenis dan kapasitas sebuah informasi.

Output, adalah hasil produk dari penerapan SIA berupa laporan yang nantinya diserahkan kepada pihak yang bersangkutan atau (stakeholder).

 

Subsistem pada SIA

Berikutnya, masuk pada materi berkaitan dengan pembagian subsistem pada SIA. Skema pertama yang dilakukan, SIA memproses berbagai macam transaksi keuangan maupun non-keuangan. Sehingga, secara langsung dapat memengaruhi tahap pemrosesan saat melakukan transaksi keuangan.

SIA tersusun atas tiga subsistem yang diklasifikasikan sebagai berikut:

Sistem buku besar atau pelaporan data keuangan.

Sistem pemrosesan transaksi untuk mendukung berjalannya operasi bisnis harian suatu perusahaan.

Sistem pembalikan atau lebih dikenal dengan sebutan penutupan. Maknanya, proses pembalikan berasal dari laporan yang dibuat jurnal penutup atau pembalik.

Dengan adanya subsistem ini, maka dapat menghasilkan laporan keuangan seperti perhitungan laba/rugi, arus kas, neraca, pengembalian pajak, dan lain sebagainya.

Konsep Sistem, Sistem Informasi, dan Sistem Informasi Akuntansi
Konsep Sistem, Sistem Informasi, dan Sistem Informasi Akuntansi

Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Bagi Bisnis

Terdapat setidaknya empat manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan SIA dalam kehidupan sehari -- hari, khususnya untuk pekerjaan di sebuah kantor atau industri.

1. Meningkatkan Efisiensi Kerja

Kelebihan pertama, SIA mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja menjadi lebih baik lagi. Sehingga, proses penyampaian informasi dapat berjalan tepat waktu dengan pengolahan bahan baku yang tepat dan benar.

2. Mampu Menekan Biaya Pengeluaran

Manfaat kedua, SIA juga menjalankan fungsi sebagai pengawas kegiatan produk secara otomatis dan sistematis. Jadi, tim operator dapat bekerja lebih fleksibel dan cepat tanpa memengaruhi kualitas dari bahan yang terbuang atau dipakai.

3. Mempercepat Proses Pengambilan Keputusan

Sistem informasi akuntansi mampu mempercepat pengambilan sebuah keputusan dengan pemberian informasi yang valid dan tepat pada waktunya. Biasanya, perusahaan membuat sistem database yang nantinya akan dianalisis terkait peluncuran produk dan quantity barang untuk meningkatkan omset penjualannya.

4. Menambah dan Memperoleh Insight Baru

Manfaat terakhir, SIA mampu memperbaiki proses operasional perusahaan dan mampu melakukan penyaringan disertai dengan pengetahuan berdasarkan fakta lapangan. Sehingga, dengan adanya sistem ini, maka dapat menjadikan keunggulan dan persaingan lebih kompetitif di tingkat profesional, bahkan enterprise.

Citasi :

-Harold Kumar. Konsep Sistem.

-Muhammad Robith Adani. (2021). Sistem Informasi Akuntansi

-Accurate.co.id.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun