Mohon tunggu...
Faiz Aqil Alleinde
Faiz Aqil Alleinde Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

43221010101 - Dosen Pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 1 - Semua Metafora yang Ada di Sedulur Papat Limo Pancer

26 Oktober 2022   23:31 Diperbarui: 26 Oktober 2022   23:34 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dosen Pengampu :

Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Nama & NIM Mahasiswa :

Faiz Aqil Alleinde (43221010101)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Bagi sebagian besar orang Jawa, istilah sedulur papat limo pancer mungkin sudah tidak asing lagi karena sering diperkenalkan oleh orang tua kepada penerusnya sejak zaman dahulu.

Walaupun istilah sedulur papat limo pancer berasal dari bahasa Jawa, ternyata istilah tersebut hadir di hampir seluruh wilayah Nusantara dengan berbagai nama seperti khodam, pendamping atau apapun yang berhubungan dengan keberadaan makhluk luar angkasa.

Dari segi bahasa, istilah sedulur papat limo pancer berarti empat bersaudara dan memiliki lima di tengahnya. Sedangkan menurut konsep Jawa, istilah tersebut berarti suatu wujud yang menyatu dalam wujud manusia ketika manusia lahir di bumi.

Ringkasnya, dalam sejarah Jawa, istilah sedulur papat limo pancer digunakan untuk menggambarkan bahwa ketika seorang manusia lahir, lahir pula empat saudara manusia.

Sedulur papat adalah simbol alami dari kemarahan, kemarahan, kebijaksanaan, pertengkaran/pertarungan, kebenaran. Sedangkan "Pancer" adalah simbol kehidupan. Diasumsikan bahwa sedulur papat dihubungkan oleh pancer, yang berarti bahwa keempat karakteristik ini terkait dalam kehidupan. Sedulur papat juga tercantum dalam buku-buku sastra Jendra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun