"Dan, carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (pahala) negeri akhirat, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia. Berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi." (Al-Qashash : 77)
Yang di maksud ayat di atas bisa di ambil contoh dari kisah, Robohnya Surau Kami yang ditulis sastrawan Ali Akbar Nafis diceritakan bahwa ada seseorang pemimpin rumah tangga atau seorang suami yang hanya berfokus pada dirinya sendiri dengan akhiratnya tanpa memperhatikan anak-anak dan istrinya tidak menyuruh anak nya shalat mementingkan dirinya sendiri tidak bertanggungjawab pada anak istri serta Masyarakat sampai allah masukkan ia ke dalam neraka.
Di dalam surat At-Tarim Allah berfirman :
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS At-Tarim : 6)
Ayat tersebut menjelaskan Allah sangat menyukai orang yang beribadah yang taat pada allah, akan tetapi ke imanan itu hanya ada pada dirinya sendiri tidak di amalkan dengan mengajari anak istrinya atau kepada sesama manusia.
Keseimbangan antara ibadah dan muamalah memang harus kita perhatikan, hidup bukan hanya untuk dunia tapi juga akhirat, akhirat bukan hanya tentang surga dan neraka tetapi juga tentang amal shaleh yang kita lakukan di dunia. Membuat segala perkerjaan dengan atas keridhoan allah, menikmati dunia karena di berikan dari Allah, menjadikan Al-Qur'an dan Hadist sebagai pedoman hidup dan wahyu dari Allah. Oleh karena itu berusahalah untuk memperbaiki ibadah kepada Allah dan Muamalah kepada sesama manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H