Mohon tunggu...
Faiza nafaki Azzahra
Faiza nafaki Azzahra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

saya berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan saya seorang yang kompetitif bersikap leadership, memiliki hobi bersosialisasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Keseimbangan antara Ibadah dan Muamalah

30 Oktober 2024   23:41 Diperbarui: 30 Oktober 2024   23:46 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KESEIMBANGAN ANTARA IBADAH DAN MUAMALAH

Keseimbangan antara ibadah dan mua'malah atau antara dunia dan akhirat. Keseimbangan antara dunia dan akhirat mungkin hal yang sering kita lupakan, menyeimbangkan kehidupan dengan dunia dan akhirat dengan menjadikan akhirat sebagai tujuan hidup serta menjadikan dunia sebagai jalan menuju kualitas yang baik di akhirat.

Sesuai dengan firman Allah SWT yang artinya :

"Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.'' (QS. Al-Qashah :77)

Adapun dua gmacam manusia sebagai berikut

Golongan yang pertama banyak yang hanya fokus pada dunia padahal beribadah merupakan hal yang sangat Allah cintai baik dari segi perkataan atau perbuatan lahir maupun batin. Golongan ini merupakan orang-orang yang memuaskan dirinya melalukan segala hal untuk dunia semata-mata dunia ini kekal, memfokuskan diri dengan dunia tanpa melibatkan Allah, menjadikan dunia adalah hal paling berharga. Tidak sekalipun mengerjakan shalat, bersedekah kepada anak yatim piatu, tidak berbakti kepada orang tua, hanya mementingkan diri nya sendiri. Adapun orang yang mementingkan dunia sampai menganggap bahwa hal-hal yang allah haramkan bisa menjadi halal, seperti murtad, mengambil hak orang lain, mabuk. biasanya orang dengan golongan ini Allah berikan semua nikmat di dunia tanpa terkecuali, tetapi tetap harus mempertanggung jawabkan semua perbuatannya di akhirat.

Sebagaimana firman Allah di dalam Al-Qur'an :

"Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa." (QS. Al-An'am : 44)

Di ayat tersebut bisa juga di sebut dengan Istidraj, adzab yang berbentuk seolah-olah semua itu nikmat, azab pula tidak selamanya tentang bencana alam, kemiskinan, azab paling buruk ialah kita lalai dengan dunia sampai dunia membuat kita lupa siapa pencipta kita. Dan fase dimana allah memberikan azab kepada mereka itu bisa di dunia dan di akhirat.

Dan yang kedua yaitu orang-orang yang berfokus hanya kepada akhirat tanpa mementingkan dunianya, seluruh usaha yang dilakukan hanya beribadah kepada Allah, hanya untuk keselamatan akhirat, tetapi melupakan dunianya. Bahkan tidak peduli dia sudah makan atau tidak, dia tidak peduli punya rumah mewah atau tidak, dia yang tidak peduli apakah  punya kendaraan atau tidak, yang terpenting akhirat masuk surga.

Ada pula di jelaskan pada ayat Al-Qur'an :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun