Di era digital ini, nternet menjadi kebutuhan yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Dunia sudah serasa tidak memiliki sekat jarak dan waktu dengan hadirnya internet. Fenomena global village adalah akibat dari era digital dan menjadi suatu kehidupan baru tanpa adanya batas geografis, budaya, politik, ekonomi, serta terfokus pada arus informasi dan komunikasi. Masyarakat dunia, kini bisa berinteraksi ke hampir seluruh penjuru dunia dengan kecanggihan teknologi.
Indonesia memiliki penduduk yang banyak, pengguna internet juga sangat besar dan sebagian besar merupakan generasi yang lahir dan tumbuh di tengah perkembangan teknologi seperti generasi milenial. Teknologi digital yang semakin maju serta penggunaan media sosial yang semakin banyak mengubah pola hidup sosial di masyarakat. Dampak positifnya, masyarakat kini mudah dalam mencari informasi, organisasi, bahkan melakukan aktivitas perekonomian lewat media sosial.
Sedangkan, dampak negatifnya seperti sering timbul berita bohong (hoax), pornografi, cyber bullying, ujaran kebencian, dan sebagainya. Untuk itu, dakwah dan pendidikan islam sangat penting dilakukan mengingat hal-hal negatif yang bisa terjadi jika generasi milenial yang terbilang masih muda dilepas begitu saja. Terkait dengan keagamaan, referensi tentang ilmu islam bisa dicari dengan mudah lewat internet. Internet membuat referensi ilmu keagamaan menjadi lebih terbuka.
Literatur online tentang seluruh ilmu keagamaan juga sudah tersedia secara online, baik melalui website, jurnal ilmiah, aplikasi, maupun yang tersebar di media-media sosial, jadi tidak hanya berupa ebook. Literatur keislaman online biasanya disebarkan oleh sekelompok aktivis Islam, orang-orang pesantren, hingga organisasi keagamaan yang berupa opini terhadap sebuah permasalahan untuk menggerakkan masyarakat, doa-doa, pengajian, dan sebagainya.
Dakwah melalui teknologi digital dan media sosial saat ini menjadi solusi yang tepat khususnya ditengah situasi seperti ini. Masyarakat sekarang ini juga lebih suka a membaca dan mencari referensi di internet daripada membaca buku secara langsung. Hal ini disebabkan internet sangatlah praktis dan efesien karena bisa dengan mudah mencari kapan saja dan di mana saja.
Generasi milenial yang selalu berseleuncur di media sosial banyak mengorek sumber-sumber informasi secara online sebagai salah satu media belajar, termasuk tentang Islam. Banayak sekali komunitas islam yang hadir di media sosial dengan konten-konten dakwah ala santri dan menyampaikan Islam ramah ala santri. Konten-konten di media sosial disesuaikan dengan segmen warganet usia muda (generasi milenial) dengan menarik agar masyarakat tidak sampai merasa bosan.
Memanfaatkan berbagai platform media sosial seperti youtube, instagram, facebook, twitter, dan sebagainya dengan berbagai bentuk konten seperti meme, video, gambar, suara, dan infografis agar masyarakat lebih cepat menangkap konten yang disajikan. Ditengah pandemi ini, mahasiswa-mahasiswa juga melakukan KKN secara online dengan menargetkan masyarakat pengguna media sosial. Dakwah digital ini, merupakan model pengajaran Islam yang cocok digunakan khususnya untuk saat ini, selain kekinian juga untuk menyegah penyebaran virus corona, dengan konten sesuai selera dan kebutuhan masyarakat agar mendapat respon yang baik dan dimanfaatkan kapan saja dan dimana saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H