Anak usia dini di Indonesia sebagian besar telah mengenal berbagai macam makanan kemasan yang disajikan dengan kemasan yang menarik, dan tidak jarang pula mereka mengkonsumsinya. Secara tidak disadari kebiasaan ini dapat menghambat bahkan merusak kecerdasannya apalagi pada anak yang masih berusia dini termasuk pada kecerdasan kemampuan fisik motoriknya.
Dari seringnya mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula berlebih, hal ini dapat menimbulkan dampak yang serius. Tidak sedikit anak-anak di Indonesia yang mengalami obesitas akibat dari tidak seimbangnya antara masuknya kalori yang dibutuhkan oleh tubuh dengan kalori yang dikeluarkan dalam waktu yang lama, sehingga terjadi penumpukan lemak.
Dengan terjadinya obesitas, anak-anak dapat merasa malas untuk banyak bergerak dan mengalami kesulitan dalam beraktivitas karena keterbatasan dalam menggerakan fisik motoriknya. Begitupun dalam melakukan aktivitas motorik kasar, seperti hal nya dalam melakukan kegiatan yang mengharuskan mereka berlari, ketika mereka berlari akan merasakan berat dan adanya tekanan yang besar pada kaki. Selain itu, walaupun hanya diajak berjalan dalam jarak yang lumayan sedikit jauh, anak-anak yang mengalami obesitas akan merasa engap pada saluran pernapasannya atau bahkan bisa sampai pemburukan asma.
Obesitas memiliki pengaruh terhadap motorik kasar dan keseimbangan pada tubuh anak sehingga anak yang memiliki ganguan obesitas tidak dapat disamakan kemampuannya dengan anak yang tidak memiliki gangguan obesitas.
Kebiasaan yang diterapkan oleh sebagian besar para orang tua di Indonesia melalui pemberian asupan makanan dan minuman yang mengandung olahan gula berlebih ini menghasilkan pengaruh yang negatif terhadap perkembangan motorik kasar anak usia dini. Pentingnya peran orang tua sebagai figur utama yang memiliki peran besar bagi anak perlu memiliki wawasan yang luas dan perhatian yang besar dalam memastikan pemberian asupan yang benar agar fisik motorik anak dapat berkembang secara optimal
Selain itu, masyarakat semestinya lebih memperhatikan pemberian asupan yang mengandung komposisi yang benar dan seimbang bagi kebutuhan tubuh anak, permasalahan ini perlu ditanggapi dengan serius melalui penyelenggaraan pertemuan rutin oleh pihak pemerintah setempat agar para orang tua lebih bijak lagi dalam hal pemberian asupan kepada anak yang selama ini dinormalisasikan selain itu perlu adanya hubungan antar Lembaga pendidikan dengan ahli kesehatan setempat untuk mengecek kesehatan dan tumbuh kembang anak secara berkala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H