Kemana dia pergi, sudah lama dia tak muncul. Dalam pesan pun dia tak kembali. Tentang sebuah jarak yang tak bisa ia lipat menjadi sebuah kapal. Entahlah, aku belum terbiasa dengan suasana ini. Serasa menjadi meja makan yang tak ada apa-apa di atasnya.
Malam yang tak begitu gelap
Gerimis yang tak begitu basah
Jalanan ramai orang tersenyum
Indah selokan yang terabaikan
Dalam jarak diluar waktu
Aku mencari dimana lelahku
Aku mencari dimana benciku
Aku mencari dimana normalku
Hitungan detik itu aku menangis
Tak ingin aku kembali pada waktu
Derainya tak bisa ku patahkan
Pergi sejenak saja kalau bisa
Atau kutunggu di luar waktu saja
Semakin lama angin semakin kencang. Aku kembali masuk ke tenda untuk berlindung. Coklat panas ini adalah minuman terakhir sebelum turun. Terlelap dalam dekapan Arjuno yang dingin. Aku berserah do'a mencintaimu pada penciptanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H