Mohon tunggu...
Faizal Nur Rohman
Faizal Nur Rohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Capture the moment

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemberdayaan Pemuda Melalui Pendidikan Keagamaan

18 Agustus 2022   13:51 Diperbarui: 18 Agustus 2022   13:54 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pemberdayaan Remaja Masjid (05/07/22) Dokpri

Sepanjang sejarah peradaban bangsa di manapun, pemuda merupakan salah satu aset bangsa yang tidak akan ternilai harganya. Hal ini disebabkan karena pemuda merupakan agen perubahan (agent of change) yang akan sangat menentukan kemajuan atau kemunduran suatu bangsa. 

Sepanjang bangsa Indonesia ini berdiri, pemuda telah banyak menorehan sejarah yang berupa manifesto heroic dengan mendeklarasikan Sumpah Pemuda tahun 1928. Selain itu, tahun 1998 pemuda Indonesia pun melakukan revolusi terhadap pemerintahan orde baru, menuju pemerintahan reformasi.

Namun pada akhir-akhir ini akibat dampak dari globalisasi membuat menurunnya moralitas serta nilai-nilai religius di kalangan generasi muda atau pemuda saat ini. 

Permasalahan yang dihadapi para pemuda tentunya bervariasi sesuai dengan situasi dan kondisi, macam dan tingkatannya yang dihadapi pemuda saat ini dimana ketika tidak diatasi maka fungsi dari pemuda itu sendiri sebagai penerus bangsa akan kehilangan arah. 

Di samping berbagai permasalahan yang sedang dihadapi oleh para pemuda, pada dirinya juga pasti melekat berbagai potensi yang sangat penting. Bila potensi tersebut dapat dikelola dengan baik, maka potensi tersebut menjadi salah satu modal dasar pembangunan untuk kemajuan Bangsa Indonesia.

Memperhatikan berbagai potensi yang melekat pada diri pemuda, maka pemberdayaan pemuda merupakan suatu hal yang harus dilakukan, agar para pemuda itu sendiri menyadari akan potensi yang ia miliki, sehingga mampu berperan lebih besar dalam pembangunan bangsa. 

Salah satu pemberdayaan yang perlu dilakukan adalah melalui pendidikan keagamaan. Hal ini dikarenakan pendidikan keagamaan berhubungan dengan pembinaan moral dan karakter sebagaimana disampaikan Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional (2010:3) bahwa pembinaan moral merupakan solusi dalam mengatasi penurunan karakter bangsa.

Pemberdayaan adalah proses peningkatan kemampuan dan daya seseorang sehingga dengan pemberdayaan dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup, bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari penderitaan, dan finansial. Kemampuan Anda akan meningkat dan Anda akan dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan baik itu kegiatan sosial maupun dalam proses pembangunan. 

Sedangkan pengertian pemuda Menurut Mulyana (2011), definisi pemuda adalah individu yang memiliki karakter dinamis, yang berarti bisa memiliki karakter yang bergejolak, optimis, dan belum mampu mengendalikan emosinya secara stabil.

Perberdayaan pemuda merupakan suatu proses dalam meningkatkan kemampuan dan daya pemuda, sehingga dengan pemberdayaan tersebut pemuda menyadari akan potensi yang dimilikinya, mampu menggunakan potensi tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, dan mampu berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial maupun dalam proses pembangunan. 

Pemuda memiliki beberapa potensi luar biasa yang melekat dalam dirinya antara lain, berani, kuat secara fisik, komunikasi dan jaringan luas, pemikiran yang belum terkontaminasi (idealis), kreativitas yang tinggi, semangat dan pantang menyerah, dan mempunyai jiwa sebagai pelopor. Berbagai potensi tersebut sejatinya melekat dalam diri seorang pemuda inilah yang membuat pemuda memiliki peran penting sebagai agen perubahan

Namun, sampai saat ini pemuda Indonesia masih diselimuti oleh berbagai persoalan yang sangat kompleks. Permasalahan yang terjadi seperti kenakalan remaja, penggunaan narkoba, rendahnya keikutsertaan remaja dalam setiap pembangunan, dan sikap apatis terhadap kegiatan di masyarakat nampaknya perlu adanya penanganan yang serius. 

Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah organisasi masyarakat yang dapat menjadi wadah pembinaan untuk para pemuda supaya mampu berkontribusi terhadap berbagai penyelesaian persoalan bangsa dan negara. 

Pemuda dituntut untuk berpartispasi dalam pembangunan daerah, banyak dapat ditemukan di masyarakat organisasi-organisasi atau komunitas kepemudaan seperti karang taruna, remaja masjid komunitas pencinta alam, komunitas kreatif, dan masih banyak lagi.

Dari berbagai permasalahan diatas pemberdayaan pemuda memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah: (1) Enabling, tidak ada pemuda yang sama sekali tidak berdaya, sehingga harus diciptakan suasana yang memungkinkan potensi pemuda itu bisa berkembang, (2) Empowering, memperkuat potensi alamiah yang sudah dimiliki oleh pemuda itu sendiri, sehingga harus disediakan berbagai peluang dan kesempatan serta upaya bagi pemuda agar dapat semakin berdaya, dan (3) Melindungi, adanya suatu upaya untuk melindungi pemuda dari persaingan yang tidak sehat dan tidak seimbang, sehingga tidak terjadi eksploitasi dari suatu kelompok tertentu yang lebih kuat daripada pemuda.

Pendidikan merupakan suatu sistem cara mendidik atau memberikan pengajaran serta peranan yang baik dalam hal akhlak dan kecerdasan berpikir. Keagamaan berasal dari kata "Agama" dengan berawalan "ke" dan berakhiran "an", yang merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan agama. Pendidikan agama menyiratkan jenis pendidikan yang sebagian besar terpisah dari akademisi, dan yang menganggap keyakinan agama sebagai prinsip fundamental dan modalitas operasional, serta kondisi prasyarat kehadiran.

Pendampingan masyarakat khususnya pemuda yang dapat dilakukan adalah pendampingan dalam rangka mendorong antusiasme pemuda terhadap inisiasi untuk menimbulkan semangat terus belajar dalam bentuk pendidikan keagamaan. 

Pendampingan masyarakat khususnya pemuda juga dapat dilakukan dengan mempublikasikan kondisi sarana dan prasarana pendidikan keagamaan serta fasilitas peribadatan kepada para pihak yang memiliki program pemberdayaan pemuda dalam bentuk penyaluran bantuan materi ataupun pembelajaran, sehingga pemuda dapat bersinergi dengan sesama manusia supaya saling memberikan manfaat. 

Selain itu, pendampingan masyarakat diperlukan dalam merangkul para pemuda agar terpancing dalam menyambut inisiasi dari pemerintah maupun tokoh masyarakat setempat agar peran pemuda dalam memajukan desa sebagai wadah kegiatan. Sehingga semangat dan potensi pemuda dapat memberikan kontribusi positif dalam bentuk organisasi pemuda maupun kepanitiaan pelaksana kegiatan-kegiatan pendidikan keagamaan.

Pemberdayaan pemuda dalam bidang pendidikan keagamaan memberikan perubahan dan perkembangan kehidupan di lingkungan masyarakat khususnya para pemuda. Selain itu ukhuwwah islamiyyah antara pemuda akan terjalin dengan baik dan kuat, begitupun terjadi dengan masyarakat secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun