Andaikata bumi tak lagi bersuara, nyanyian juga bunyi-bunyi khayalan telah sirna digerus masa, hanya saja sajakku abadi, ia lantang berbicara dan terus menyuara. Membicarakan dirimu, menuliskan kidung indah tentangmu.
Andaikata cahaya enggan muncul menyinari gelapnya hari, Dan bulan hanya sibuk berbincang dengan bintang, maka hanya majasku yang menyinarimu lewat bercak goresan tinta, tak terang memang tapi rasanya cukup kalau hanya sekedar menghangatkan.
Andaikata sunyi enggan hinggap pada ruang tamu hati, dan pikiran hanya sibuk bertengkar dengan keingingan juga nafsu, maka hanya pena dan secarik kertas yang setia menemanimu, pada balutan malam diatas mesranya angin, ia hadir memberi cinta lewat perantara kata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H