Bulan Rajab merupakan salah satu bulan istimewa yang ditunggu umat manusia. Ia menjelma sebagai perantara kemesraan Hamba dengan Tuhannya. Layaknya sepasang kekasih yang kemudian saling memberi arti. Bulan rajab menjadi taman bunganya, tempat dimana mereka bercengkerama dengan mesra.
Pertemuan pertama selalu memberi kesan yang berbeda, menjelma keindahan yang akan dikenang dalam satu memori sebuah tempat penyimpanan. Saling memberi, saling mengasihi. Saling memperkenalkan diri dalam bentuk kasih yang penuh suci. Memberi satu ruangan tempat kenangan bersemayam.
Malam pertama bulan rajab diobral dengan penuh kesungguhan, menawarkan bunga-bunga khas keindahan mawar yang menjadi lambang kasih sayang. Bahwa benar malam pertama memberi kesan yang berbeda, harusnya kita merasakannya. Malam dimana tirai-tirai dibuka sedemikian luasnya, hinga penjelmaan kasih sayang mampu merasuk ke palung sukma.
Doa-doa datang dengan begitu ramai, membawa pesan-pesan dari makhluk penghuni bumi untuk meminta diijabahi. Keinginan-keinginan pribadi berceceran macet tak beraturan, mencederai kasih sayang lewat ego yang berlebihan. Apapun itu Tuhan tetap memperbolehkannya, Pengaggungan atas Kemahakuasaan Tuhan yang Menguasai Alam Jagat ini. Maka berdoalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H