" Heleh wong sekedar pacar, pacaran itu haram bu haha" timpal aku juga dengan bercanda
Ibuku memang suka bercanda, mengobrol menjadi satu hal yang penting dan sakral dalam keluarga kami. Itu menjadi hal yang indah diantara beban dan tanggung jawab yang berat menjadi manusia di alam semesta.
"Umur 25 Tahun, apa yang kamu dapat dalam hidup" ibuku bertanya lagi
" Banyak. walaupun tidak bermakna, setidaknya aku masih bisa bertahan hidup bu"
"Kamu kok kayak kambing yang penting hidup, apa kamu ini memang penjelmaan kambing"
"Ibu juga berarti ibunya kambing dong haha"
"Kamu maknai apa Umur 25 Tahun?"
"Aku hanya memaknai bahwa umur 25 adalah fase yang sempurna manusia lepas dari kehidupan remaja dan menuju tumbuh dewasa. Umur dimana makna akil baligh yang terpatok pada pemisah antara yang hak dan yang bathil seharusnya mulai diterapkan dalam dunia yang sebenarnya"
"Lalu apa lagi?"
"Kasih sayang menjadi kata kunci untuk mendapatkan keselamatan, saling mengerti bahwasanya manusia diciptakan oleh Tuhan dalam bentuk dan karakter yang berbeda beda dan landasan semua itu adalah Cinta.
"Bagus lah, jika demikian"