Mohon tunggu...
Faizal Chandra
Faizal Chandra Mohon Tunggu... Relawan - Guru Matematika

terus belajar dan terus belajar untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hai Tuan

4 Januari 2025   13:50 Diperbarui: 4 Januari 2025   13:50 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Lelaki Termenung (Sumber : pixabay.com)

Tuan, mengapa engkau bertopang dagu?

Seakan gusar akan sesuatu

Kusuguhkan teh yang kuseduh dengan hati-hati pun tak kau hirau

pipi mulusmu pun nampak lecet akibat engkau garuk melulu

serumit itukah masalahmu?

Sehingga kau tak sadar melukai dirimu

Mukamu kaku dengan tatapan kosong memandangku

Kemanakah pikiranmu terbang melaju

Apakah ke langit ketujuh?

Ataukah menjelajah samudra langit biru?

Tuan, aku takut melihatmu seperti itu

Ku takut ruhmu tak kembali tepat waktu

Kau satu-satunya teman baikku

Kehilanganmu merupakan pukulan berat bagiku

Oleh karena itu semoga masalahmu ada titik temu

Setelah itu mari bersenda gurau kembali bersamaku

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun