Tok ... Tok ... Tok
Halo ...
Apakah engkau ada di dalam?
Lagi apa gerangan?
Masihkah engkau marah dengan diriku?
Ataukah ada hal lain yang masih engkau simpan?
Kuketuk pintu hatimu, namun tak kunjung ada jawaban darimu?
Kutunggu di depan pintu dari pagi hingga petang, namun pintumu masih tertutup rapatÂ
Ku tahu kesalahanku cukup fatal, hingga meninggalkan luka yang membekas dalam
Maafkan diriku dengan segala kesalahan yang sulit dilupakan.Â
Maafkan lidah lenturku yang tak mampu menjaga lisan.
Memang inilah yang kutakutkan, tak mampu menjaga ucapan
Memang lebih baik aku diam
Tak banyak berucap, agar tak lagi melukaimu
Kini aku kembali seperti dulu, sebelum mengenalmu, menjadi pendiam
Hanya menjadi pendengar, sesekali memberi saran dengan menjaga ucapan.Â
Kini, aku selalu berdoa di seperti malam "Ya allah jika memang dia jodoh saya berikan kemudahan dalam melaksanakan niat baik ini dan melewati rintangan yang Engkauberikan, namun kalau memang kami tidak berjodoh berilah jodoh terbaik untuk kami berdua"
Saat ini aku sudah ikhlas dengan segala kemungkinan kuasa Tuhan.Â
Terima kasih telah memberi warna dan perjalanan yang indah.
Semoga kita berjodoh.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H