Mohon tunggu...
Faizal Chandra
Faizal Chandra Mohon Tunggu... Relawan - Guru Matematika

terus belajar dan terus belajar untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Bapak Bangsa

17 Desember 2020   09:05 Diperbarui: 17 Desember 2020   09:06 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di selasar alun-alun kota Blitar

Patungmu masih berdiri dengan kokoh

Tampak jelas wibawamu ketika kupandang

Bergetar sekujur tubuhku ketika kusentuh

Kepergianmu meninggalkan luka

Saat akhir hayatmu difitnah serta dikucilkan sebagai tahanan rumah yang membuatku sedih, ketika engkau diperlakukan tak manusiawi

Disiksa secara lahir maupun batin

Tersiksa dengan segala kerinduan

Namun, engkau tak pernah menyerah.

Seakan mereka telah lupa perjuanganmu

Perjuangan meraih kemerdekaan dengan getir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun