Kembali ke dua garis biru. Setelah mengetahui dara positif hamil membuat Bima tidak berpikir jernih dan tidak percaya jika perbuatan yang ia lakukan akan berdampak seperti ini.Â
Bima seperti belum dewasa dalam menyikapi masalah ini, terlihat dengan meninggalkan dara bukan nya mencari solusi terbaik untuk mereka berdua. Bima pun terlihat sedang kacau dan akhirnya melupakan segala perasaannya melalui tangisan. Beruntungnya ayah Bima adalah orang yang bijak dan dapat menasehati Bima dengan baik.
Jika kamu punya salah meminta maaflah, pasti akan dimaafkan.
 Lalu dara memutuskan untuk melahirkan bayi ini dan Bima pun setuju. Mereka sedang mencari solusi bagaimana caranya agar tidak ketahuan sampai kelulusan (Sampai menghitung tanggal, wkwkw).Â
Jelas mereka tau konsekuensi yang harus diterima ketika kedua orang tua mereka tau dan mereka belum berpikir panjang tentang hal-hal yang lebih rumit terkait dampak yang akan terjadi.Â
Singkat cerita mereka berhasil menutupi kehamilan dara dengan berbagai cara namun naas ketika sedang pelajaran olahraga dara tidak sengaja terkena bola dan  berkata "bagai keadaan bayi nya".Â
Sontak saja hal ini membuat heboh satu sekolah dan akhirnya kedua orang tua mereka dipanggil untuk menghadap ke ruang kepala sekolah.Â
Adegan UKS sekolah menjadi adegan konflik yang tidak akan terlupa terutama untuk saya. Karena disini kita akan ditampilkan tentang kekecewaan orang tua kepada anaknya dan amarah yang tidak bisa terbendung lagi.Â
Kita juga ditampilkan bagaimana sikap sekolah yang terkesan lepas tangan Terkait hal ini dan sebuah pilihan untuk bertanggung jawab atas perbuatan yang telah dilakukan. Intinya adegan ini sangat kompleks dan menjadi inti cerita dari film ini.