Mohon tunggu...
Faizal Chandra
Faizal Chandra Mohon Tunggu... Relawan - Guru Matematika

terus belajar dan terus belajar untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sebutan Baru Kota Kediri, "Kota Santri"

10 Juni 2019   16:30 Diperbarui: 10 Juni 2019   17:00 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari Tribuntravel.com

Kediri adalah salah satu kota yang terletak di provinsi Jawa timur yang terkenal dengan sebutan kota tahu. Sebutan ini semakin melekat dengan kota ini, seiring dengan semakin menjamurnya oleh-oleh khas Kediri yang berbahan dasar atau berhubungan dengan tahu seperti tahu kuning atau yang lebih dikenal dengan nama tahu takwa, keripik tahu, dan stik tahu yang semakin mudah dijumpai di setiap gerai Oleh-oleh di kota ini. Namun tak banyak yang tau tentang sebutan lain dari kota ini, yaitu kota santri.

Sebutan kota santri tak hanya dimiliki oleh kota Jombang dan Pasuruan saja, namun kota Kediri juga layak disebut sebagai kota santri. Kota Kediri sebagai kota santri diperkuat dengan berdirinya beberapa pondok pesantren besar dan terkenal di kota ini, seperti pondok pesantren Lirboyo, pondok pesantren Al Falah Ploso, pondok pesantren Gontor Putri, pondok pesantren Al- Amin, dan pondok pesantren Fathul Ulum Kwagean Pare.

Gambar dari Santrionline.net
Gambar dari Santrionline.net
Sebelum membahas lebih jauh tentang kota santri. Alangkah lebih baiknya jika kita tau pengertian dari santri sendiri. Santri adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam secara mendalam dan mengikuti pembelajaran yang telah diturunkan secara turun-temurun dan juga seseorang yang menetap di suatu lingkungan yang mendukung dia untuk mendalami ilmu agama.

Santri biasa nya tinggal di pondok-pondok pesantren, mulai dari pondok pesantren Salafiyah sampai pondok pesantren modern yang Pembelajaran mengikuti zaman namun tidak meninggalkan tradisi nya. Lalu semakin berkembang nya zaman istilah santri tidak terkotak-kotak dengan seseorang yang mondok di pondok pesantren saja namun lebih luas lagi kepada seseorang yang tidak pernah mondok tapi berguru ataupun pernah mengaji kepada para Ustadz, Gus, dan Kyai pondok pesantren yang memiliki sanad keilmuan yang jelas.

Salah satu contohnya ketika saya melakukan observasi di salah satu Madrasah Aliyah negeri di kota Kediri, saya menemukan salah satu guru nya tinggal di lingkungan Pondok pesantren Lirboyo dan beliau sepertinya tinggal di dalem. Setelah itu saya berkesimpulan bahwa beliau salah satu keluarga dalem di Lirboyo atau beli sudah mengabdi disana. Maka dari itu saya katakan orang yang diajar oleh beliau pastinya memiliki sanad keilmuan yang jelas dan orang yang diajar oleh beliau bisa disebut sebagai santri.

Santri memilih pengertian yang luas dan  setiap orang punya pengertian nya masing-masing namun orang yang hanya belajar Islam lewat YouTube saja dan dengan bangga nya mengkafirkan seseorang bukanlah seorang santri.

Baiklah kembali lagi ke Kediri sebagai kota santri. Sebutan ini mulai ditanamkan di beberapa masyarakat ataupun santri di Kediri namun hal tersebut secara gamblang disebut pada acara Mata Najwa on stage spesial kota Kediri yang memperkenalkan sebutan baru kota Kediri sebagai kota santri.

Pastinya sebelum jadi kota santri maka awal mula nya penyebaran Islam di kota ini pun juga pesat. Agama Islam mulai menyebar di kota yang namanya diambil dari nama kerajaan Hindu yaitu kerajaan Kediri (kadiri) Semenjak kedatangan Sulaiman Al-Wasil Syamsuddin atau yang lebih dikenal dengan nama Syech Wasil. Beliau merupakan seorang penasihat raja Jayabaya.

Kedekatan dengan raja Jayabaya dimanfaatkan oleh syech Wasil dengan meminta persetujuan untuk menyebarkan agama Islam di daerah kekuasaan kerajaan Kediri. Hal itu disetujui oleh raja dan pelan-pelan syech Wasil menyebarkan agama Islam dengan cara yang santun dan suri tauladan dan hal itu membuat banyak masyarakat memuluk agama Islam, dan sejak saat itu agama Islam mulai berkembang di Kediri hingga saat ini telah berdiri ratusan pondok pesantren di kota Kediri.

Gambar dari https://muslimobsession.com
Gambar dari https://muslimobsession.com

Beberapa pondok pesantren terkenal di kota Kediri ialah, antara lain :

Pertama, pondok pesantren Lirboyo. Pondok pesantren yang berdiri sejak 1925 ini terkenal dengan kebiasaannya dalam melakukan sholat istisqa' atau sholat untuk meminta hujan ketika musim kemarau berkepanjangan melanda dan Lirboyo sering kali mencetak ulama-ulama hebat.

Kedua, pondok pesantren Al-Falah Ploso. Pondok pesantren yang berdiri pada tanggal 1 Januari 1925 ini terkenal dengan sistem pendidikan salafiyah yang lebih menekankan pada pengajaran kitab kuning yang membahas tentang ilmu fiqih, akidah dan akhlak, faroidh, nahwu/Sharaf, dan balaghah.

 Ketiga, pondok pesantren Al-Amin. Pondok pesantren yang berdiri pada tahun 1995 ini terkenal dengan sistem pembelajaran yang lebih menekankan pada Tahfidzul Qur'an dan kitab-kitab klasik.

Keempat, Pondok pesantren Fathul Ulum Kwagean Pare. Pondok pesantren ini didirikan oleh KH Abdul Hanan Ma'sum atau Yang lebih dikenal sebagai Kyai Ma'sum. Pondok ini terkenal dengan program-program pendidikan madrasah formal dan non formal yang lebih menekankan untuk kehidupan bermasyarakat. Pondok ini juga terkenal dengan kajian ilmu Falak (Astronomi Islam) yang jarang dikuasai orang dan pembuatan alat untuk melihat hilal secara tradisional, yaitu rubu'. Keempat pondok pesantren tersebut, tidak pernah sepi akan santri baru yang mendaftar dan bahkan banyak yang mengabdikan diri kepada pondok.

Kediri sebagai kota santri, telah terbukti dengan adanya ratusan pondok pesantren yang berdiri dan tersebar di kota ini. Hal ini juga didukung dengan keberadaan dua pondok pesantren besar, yaitu pondok pesantren Lirboyo dan pondok pesantren Al-Falah Ploso.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun