Mohon tunggu...
Faizal Chandra
Faizal Chandra Mohon Tunggu... Relawan - Guru Matematika

terus belajar dan terus belajar untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaknai "Alif Lam Mim" dalam Kehidupan

12 Mei 2019   09:56 Diperbarui: 30 Juni 2021   15:20 6111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Alif Laaam Miiim"

Alif lam mim merupakan ayat pembuka pada beberapa surat dalam Al-Qur'an, yaitu antara lain : Al-Baqarah, Ali Imran, Al- Ankabut, Ar-Rum, Luqman, As-Sajdah. Banyak orang yang masih mempertanyakan arti dari Alim lam mim karena pastinya setiap ayat dalam Al-Qur'an memiliki makna atau arti nya masing-masing. 

Beberapa mufassir (Penafsir Al-Qur'an) masih kesulitan untuk menafsirkan ayat tersebut karena itu alim lam mim tidak diartikan dan pada artinya tetap ditulis Alif lam mim. Beberapa mufassir juga memberikan penjelasan bahwa pengertian Alif lam mim ialah Allahu A'lam atau Allah SWT yang tau artinya. 

Saya sendiri meyakini bahwa Alif lam mim itu ada artinya dan jika kamu mengerti arti sebenarnya maka artinya kamu mendapatkan hidayah dari Allah. Hal ini diperkuat pada ayat kedua surat Al-Baqarah yaitu "Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan di dalamnya".

Ilustrasi dari islamreview.ru
Ilustrasi dari islamreview.ru
Alif lam mim sendiri dapat dibaca Menjadi Alim. Saya sendiri pernah membaca ayat pertama surat Al-Baqarah dengan baca an Alim dan sempat ditegur oleh Guru ngaji saya. Alim merupakan kata yang tidak asing lagi ditelinga kita karena kata ini sering diucapkan entah untuk memuji atau menyindir seseorang. 

Belakang ini banyak orang yang mengklaim dirinya orang paling alim dan sangat paham tentang ilmu agama Islam hingga mengkafirkan atau mengharamkan sesuatu. 

Hal tersebut menimbulkan pertanyaan bagi saya pribadi terkait hal tersebut, bolehkah kita mengklaim bahwa kita orang alim? Bagaimana seseorang dapat dikatakan alim?Jika anda diberikan pertanyaan seperti itu bagaimana jawaban anda? Hehe

Setelah saya membaca-baca dan mempelajari Teosofi membuat saya sedikit mengerti apa itu alim. Teosofi merupakan gabungan dari teologi dan tasawuf. Tasawuf adalah ilmu untuk menggembleng jasmani dan rohani untuk menjadi lebih baik dan mendekatkan diri dengan Allah sang Khaliq atau bisa dikatakan meninggalkan hal-hal yang buruk atau yang dilarang oleh Allah SWT. 

Setelah itu saya menyimpulkan bahwa alim itu ada tingkatan nya (Makom) dan tingkatan paling tinggi adalah seorang sufi. Sufi (orang yang mempelajari dan berperilaku tasawuf) adalah orang-orang yang diberikan keunggulan/Karomah/Mukjizat dari semua manusia yang ada di bumi setelah para nabi, rasul, dan para sahabat.

Ciri-ciri kepribadian dan perilaku seorang sufi

Menurut Aba Hamman Abdul Rohman bin Mujib as-shufi :
1. Seseorang yang merasa dirinya hina
2. Menahan dan memerangi hawa nafsu.
3. Memberikan nasihat kepada kepada sesama makhluk ciptaan Allah
4. Selalu mendekatkan diri kepada Allah
5. Berperilaku bijaksana
6. Menjauhi berandai-andai (berangan-angan terlalu tinggi dalam hal duniawi)
7. Tidak mau mencela
8. Mencegah perbuatan dosa
9. Waktu luangnya digunakan untuk beribadah
10. Hidup sederhana
11. Mengasingkan diri dan mencegah dari segala sesuatu yang sia-sia

Menurut imam Qusyairi dalam kitabnya Risalah Al-Qusyairiyah Hal. 126-127 menjelaskan tentang ciri-ciri kepribadian dan perilaku seorang sufi dibagi menjadi 2 yaitu :

Pertama, Seorang sufi Al-Shadiq. Sufi Al-Shadiq merupakan sufi yang merasa miskin setelah memperoleh kekayaan, merasa hina setelah mendapatkan kemuliaan, dan menyamarkan dirinya setelah terkenal.

Kedua, Seorang sufi Al-Kadzib. Sufi Al-Kadzib merupakan sufi yang merasa kaya akan harta sesudah menjadi fakir, merasa mulai setelah hina, merasa terkenal yang Mana sebelumnya dia tidak masyhur.
Memahami akan tasawuf dan sufi memang tidak mudah dan butuh proses.

Kesimpulannya, Alif lam mim dapat kita baca menjadi alim. Banyak orang yang mengklaim dirinya alim dan memiliki kealiman yang lebih baik dari yang lain. Menurut saya pribadi itu kurang benar karena yang dapat menentukan Kita alim atau tidak nya adalah Allah SWT. 

Menurut saya tingkatan alim tertinggi adalah seorang sufi. Menjadi sufi membutuhkan proses yang panjang karena kita harus menanggalkan seluruh keburukan kita dan meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Allah SWT. 

Saya sampai sekarang masih belajar untuk memahami Teosofi dan sufi.
Semoga bermanfaat tulisan saya. Terima kasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun