Mohon tunggu...
Faizal Chandra
Faizal Chandra Mohon Tunggu... Relawan - Guru Matematika

terus belajar dan terus belajar untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Media Pembelajaran Matematika, Cara Kreatif Belajar Matematika

11 April 2019   21:04 Diperbarui: 30 Juni 2021   07:52 9826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Matematika adalah mata pelajaran yang tidak ku disukai"

Kalimat seperti ini mungkin sering terucap dari beberapa teman-teman di sekolah ataupun adek kelas.

Bukan rahasia umum, jika matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang tidak disukai. Disamping membuat siswa harus pintar menghafalkan rumus yang banyak dan harus teliti setiap mengerjakan soal.

Saya masih bingung kenapa Matematika menjadi mata pelajaran yang tidak disukai?

Saya adalah salah satu orang yang menyukai matematika walaupun nilai ujian tidak selalu bagus bahkan sering mendapatkan nilai dibawah KKM dan merasa kurang pandai akan Matematika.

Saya selalu berpendapat bahwa " mata pelajaran yang disukai tidak selalu harus pandai ataupun mendapatkan nilai bagus pada mata pelajaran tersebut". Bahkan teman saya pernah bilang bahwa jika kamu sudah pandai terhadap suatu hal (mata pelajaran) mengapa engkau masih mempelajari nya?. Jika engkau masih mempelajari nya, artinya kamu masih belum pandai dalam mata pelajaran tersebut.

Baca juga: Membangun Spritualitas Normatif Murid Melalui Pembelajaran Matematika dalam Pembelajaran Jarak Jauh

Setelah saya mendapatkan mata kuliah Sumber dan Media pembelajaran. Saya terus berpikir bahwa media pembelajaran menjadi solusi tepat atas permasalahan para siswa yang kurang menyukai matematika.

Media pembelajaran sendiri terbagi menjadi 2 yaitu manipulatif dan ICT. Manipulatif adalah media yang dapat dimanipulasikan dengan tangan, diputar, dipegang, dipindah, dan dipotong-potong atau bisa dikatakan bahwa manipulatif adalah media yang dapat dimain-mainkan dengan tangan. Media pembelajaran manipulatif bisa dikatakan sebagai media tradisional.

Media Pembelajaran berbasis ICT adalah alat yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Dalam sistem ini interaksi antara pengajar (guru) dan peserta (murid) didik tidak harus saling bertatap muka (bertemu) secara fisik seperti halnya dalam sistem pendidikan konvensional, mereka bertemu dalam ruang teknologi informasi (internet) dengan memanfaatkan suatu media yang disebut komputer. Semakin marak guru menggunakan media ini karena dinilai sangat efektif dan efisien dan sering juga dikorelasikan dengan sesuatu yang sedang disukai siswa seperti game (gim), komik dan lain sebagainya.

Beberapa contoh media pembelajaran Matematika antara lain yaitu :

Media pembelajaran ular tangga sudut istimewa trigonometri

Trigonometri masih menjadi mata pelajaran matematika yang sulit dipahami terutama sudut istimewa trigonometri, yang notabenenya sebagai dasar dalam konsep trigonometri. Jika tidak paham Sudut istimewa maka akan kesulitan dalam memahami trigonometri mulai dasar sampai yang sulit dipahami seperti integral dan diferensial trigonometri atau sudut rangkap dan sudut paruh trigonometri. Ular tangga menjadi salah satu media yang tepat dan efektif digunakan untuk para siswa.

Ular tangga merupakan permainan papan dan dadu yang sering dimainkan oleh anak-anak maupun orang dewasa. Media pembelajaran ular tangga sudut istimewa trigometri  menjadi solusi tepat bagi siswa untuk memahami sudut istimewa trigonometri. Media ular tangga ini memiliki dua tahap.

Baca juga: Penerapan Pendekatan Modifikasi Open Ended dalam Pembelajaran Matematika

Pada tahap pertama menggunakan papan ular tangga yang biasa dibuat permainan dan tiga dadu. Dadu pertama berupa sudut mulai 0, 30, 45, 60, 90, dan 180. Dadu kedua berupa sin, cos, tan. Dadu ketiga seperti dadu biasa yang terdiri dari titik satu sampai enam. Pada tahap kedua menggunakan papan ular tangga yang telah dimodifikasi. Sehingga pada papan tertulis sin, cos, dan tan. Dadu yang digunakan ada satu, yaitu dadu sudut 0,30,45,60,90, dan 180.

Sasaran media pembelajaran ini ditujukkan untuk siswa SMP kelas 8 sebagai pengenalan sudut istimewa trigonometri dan SMA kelas 10 sebagai pematapan materi trigonometri.

KOMIK sebagai media pembelajaran etnomatematika

KOMIK adalah salah satu media yang tepat untuk memahamkan siswa terutama menggunakan pendekatan etnomatematika atau budaya matematika. Dengan menciptakan budaya matematika, siswa menjadi lebih mudah dalam memahami pelajaran karena terjadi penanaman pemahaman dan konsep yang mudah dipahami. Etnomatematika saat ini menjadi topik yang hangat karena menjadi salah satu solusi tepat atas permasalahan para siswa akan Matematika.

Galaksi matematika (Perpangkatan)

Galaksi Matematika adalah media pembelajaran yang dipaparkan oleh teman saya. Dan ide nya cukup kreatif yaitu menampilkan planet-planet dan dalam satu planet terdapat beberapa titik yang diberikan angka-angka perpangkatan 1 sampai 20 namun ada beberapa pengecoh juga dan cara main nya yaitu mengkocok undian dan mengambil 2 kertas, jika mendapatkan kertas dengan angka 1 dan 5 maka dijumlahkan menjadi 6 dan dipangkatka. Menjadi 36 lalu kita tancapkan pin kecil ke angka yang sesuai di sebuah planet. Media pembelajaran ini dikhususkan untuk memahamkan siswa terhadap konsep perpangkatan.

Baca juga: Ke Manakah Arah Penilaian Pembelajaran Matematika dalam Asesmen Kompetensi Minimum?

Persegi pintar

Media pembelajaran ini adalah ide saya. Media pembelajaran ini ditujukkan kepada siswa SMP untuk memahamkan konsep Bangun datar.

Sejatinya bangun datar bermula dari Persegi (kecuali lingkaran). Segitiga adalah setengah dari persegi atau segitiga dibagi menjadi dua. Belah ketupat atau layang-layang adalah persegi yang diubah cara pandang nya seakan-akan bukan persegi padahal cara menghitung nya sama.

Trapesium adalah 1 buah persegi (1) ditambah dengan 1 buah persegi (2) yang dibagi menjadi 2 menjadi segitiga dan berada di samping kanan dan kiri persegi (1). Media pembelajaran ini sebetulnya sangat dasar tapi masih banyak orang yang bingung dan kurang paham. Oleh karena itu media ini menjadi solusi yang tepat atas permasalahan pemahaman konsep Bangun datar.

Masih banyak media pembelajaran matematika yang lain karena Media Matematika tidak terbatas.

Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun