SPAN-PTKIN adalah salah satu jalur masuk perguruan tinggi yang dikhususkan untuk perguruan tinggi islam negeri. Jalur ini seperti SNMPTN yang seleksi nya menggunakan rapor tapi sayangnya jalur seleksi ini jarang ada yang mengetahui karena kurangnya sosialisasi dan banyak yang beranggapan seleksi ini hanya diperuntukkan bagi lulusan MAN/MAS/SMAI atau sekolah-sekolah islam, padahal ini untuk umum karena siapapun boleh mendaftar asalkan beragama islam.Â
Sesuai pada Undang-Undang  Nomor 12 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pengelolaan perguruan  tinggi, ditetapkan bahwa pola penerimaan mahasiswa baru pada UIN/IAIN/STAIN di Indonesia dilakukan secara nasional. Pola seleksi nasional pada UIN/IAIN/STAIN disebut Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri  (SPAN-PTKIN).
SPAN-PTKIN merupakan pola seleksi yang dilaksanakan secara nasional oleh seluruh UIN/IAIN/STAIN dalam satu system yang terpadu dan diselenggarakan secara serentak oleh panitia pelaksana yang ditetapkan Menteri Agama Republik Indonesia.Â
Biaya pelaksanaan SPAN-PTKIN ditanggung oleh pemerintah, sehingga peserta tidak dipungut biaya pendaftaran. Pelaksanaan SPAN-PTKIN secara nasional yang diikuti oleh seluruh PTKIN harus memenuhi prinsip adil, transparan, dan tidak diskriminatif dengan tetap memperhatikan potensi calon mahasiswa baru dan kekhususan PTKIN.
SPAN-PTKIN atau Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri adalah jalur seleksi masuk perguruan tinggi islam yang diselenggarakan secara nasional dan serentak di seluruh Indonesia. Â
Jalur seleksi ini memberikan kesempatan kepada siswa Lulusan MA/SMA/SMK/MAK/Pesantren Mu'adalah agar dapat melanjutkan sekolah nya ke jenjang perguruan tinggi Islam negeri.
Pada Hari ini, tanggal 1 April 2019 adalah hari pengumuman  hasil seleksi  SPAN-PTKIN. Para pendaftar jalur ini berharap-harap cemas dengan hasil pengumuman nya, antara diterima atau belum diterima di jurusan pilihannya.Â
Di samping itu mereka juga harus focus dengan Ujian Nasional (UN) yang dilaksanakan pada hari ini. Pertama-tama Penulis sampaikan selamat atas diterima nya anda semua di jurusan-jurusan pilihan anda dan jangan patah semangat bagi yang belum keterima karena masih ada UM-PTKIN yang insya Allah tidak seribet UTBK SBMPTN.
Jalur ini dirasa penulis adalah jalur alternatif para siswa kelas XII disamping SNMPTN, karena jalur ini masih belum banyak yang mengetahui dan memiliki peluang yang lebih besar. Namun penulis sedikit menyayangkan atas sikap siswa kelas XII yang telah diterima pada jalur ini tapi tidak melakukan daftar ulang.Â
Seakan-akan jalur ini seperti ban serep jalur SNMPTN ataupun kurang cocok bahkan merasa jurusan nya tidak memiliki prospek yang menjanjikan. Padahal persepsi tersebut salah karena Jalur ini menawarkan Jurusan-jurusan yang menarik dan memiliki prospek kerja yang menjanjikan contohnya jurusan HKI (Hukum Keluarga islam) dan Ilmu Falak (Astronomi Islam) yang bisa menjadi alternatif pilihan para pencinta astronomi yang merasa minder mendaftar di iTB.
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini sering muncul :
Apakah saya bisa sukses kalau kuliah di UIN?
Jurusan di UIN ini apakah punya prospek yang menjanjikan?
Apakah Masuk Kampus Islam dapat merubah saya menjadi Islam radikal atau sejenis nya?
Mungkin pertanyaan-pertanyaan diatas sering muncul dalam pikiran bawah sadar kita, padahal hal ini tidak benar. Penulis mengalaminya sendiri. Penulis merasa sudah tepat memilih UIN karena merasa tidk hanya mendapatkan Ilmu umum saja namun mendapatkan ilmu-ilmu agama dan kitab-kitab. Hal ini menambah khazanah keilmuan penulis dan baru menyadari ternyata Al-Qur'an sudah menjelaskan apapun yang ada di dunia termasuk ilmu matematika yang kita pelajari saat ini. Intinya penulis merasa bangga menjadi mahasiswa UIN.
Penulis berpikir lebih baik jadi mahasiswa luar bisa di kampus biasa daripada menjadi mahasiswa biasa di kampus luar biasa.
Jangan pernah menilai sesuatu dari cover nya saja
Sekian terimakasih. Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H