Mohon tunggu...
faiz alamsyah
faiz alamsyah Mohon Tunggu... -

ingin memperbaiki dunia persepakbolaan indonesia kearah yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Fanatisme terhadap Sepakbola

22 Januari 2014   18:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:34 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fanatisme adalah sebuah keadaan
di mana seseorang atau kelompok
yang menganut sebuah paham ,
baik politik , agama , kebudayaan
atau apapun saja dengan cara
berlebihan sehingga berakibat
kurang baik , bahkan cenderung
menimbulkan persetuan dan
konflik serius –wikipedia-
Pergantian waktu yang begitu
cepat , menyebabkan
bertambahnya pengetahuan
masyarakat akan suatu hal . Dari
beberapa hal tersebut , ada yang
mereka cintai , ada yang mereka
tinggalkan , ada pula yang mereka
acuhkan . Seperti sifat fanatisme
masyarakat akan musik , dan
fanatisme akan tokoh
idolanya .Mereka mencintai musik
yang mereka pilih , dan tokoh
yang mereka idolakan. Namun ada
hal yang menarik untuk kita
bahas , sifat fanatisme
masyarakat akan sepakbola
Tak bisa dipungkiri , Indonesia
tidak bisa lepas dari kancah
sepakbola . Atmosfir yang luar
biasa terhadap sepakbola bisa
dirasakan di negri ini . Dan berita
ini pun telah terdengar ke seluruh
penjuru dunia . Seperti yang kita
ketahui , setahun ke belakang 3
klub raksasa dari daratan Britania
Raya : Arsenal , Chelsea dan
Liverpool untuk pertama kalinya
mereka mencicipi ‘atmosfir’
sepakbola Indonesia . Lalu ada
klub AC Milan yang hampir tiap
tahunnya dalam beberapa tahun
terakhir selalu mengirim pasukan
mereka ke negri ini , meski hanya
para legendanya saja . Itu semua
tak lepas akibat atmosfir yang
diperlihatkan oleh masyarakat kita
akan sepakbola .
Para Suporter memeperlihatkan
fanatisme mereka dengan berbagai
cara , ada yang selalu
mendampingi klubnya dimana pun
mereka bermain , ada pula mereka
yang memiliki banyak jersey
klubnya pada era legenda klub
tersebut . Peran suporter
sangatlah penting , diantaranya
memberikan motivasi kepada
pemainnya . Tentu sepakbola
tanpa suporternya bagai sayur
yang tanpa garam . Di Indonesia
sendiri setidaknya ada hampir 30
persatuan supporter sepakbola
untuk klub luar negri . Bahkan ,
beberapa klub besar yang banyak
suporternya berasal dari
Indonesia , sampai memiliki
website resmi klubnya dengan
menggunakan Bahasa Indonesia .
Tak hanya klub
internasional saja yang digemari ,
klub lokal pun banyak diminati .
Khusunya oleh masyarakat asal
daerah klub tersebut . Striker
Persib Bandung , Sergio Van Dijk
mengatakan ,”Masyarakat di sini
sangat gila sepakbola. Sepakbola
seperti agama kedua.Fans selalu
membanjiri stadion yang kami
datangi , itu menyenangkan” .
Striker yang sempat bermain
untuk klub Australia tersebut
mengaku dukungan yang diberikan
fans terhadapnya selalu
memberikan suntikan ketika ia
bermain .
Kembali kepada pengertian
fanatisme itu sendiri , ‘Fanatisme
bahkan menimbulkan persetuan
dan konflik serius’ . Realita yang
terjadi hingga saat ini ,
perseteruan itu terkadang muncul
yang disebabkan berbagai hal .
Entah rivalitas antar tim sekota ,
entah sesama Tim besar , dan ada
pula yang berseteru karena sejarah
mengatakan mereka musuh .
Perseteruan itu sendiri sebenarnya
tak masalah jika tanpa diwarnai
oleh sifat anarki . Hal itu turut
menghias keindahan dunia
sepakbola sebelum sifat anarki
merusaknya . Mengapa harus
dengan anarki ? Kita anarki pun
belum tentu mereka mengetahui
keadaan suporternya yang anarki
ini . Lantas , untuk apa kita
anarki ?
Ketika Indonesia bermain , semua
berubah . Yang awalnya musuh ,
yang awalnya rival , yang awalnya
berseteru berubah ketika
Indonesia bermain. Semua
mendukung Indonesia dengan
penuh gairahnya . Dari sana
perubahan signifikan begitu jelas
terlihat . Makna dari semboyan
‘Bhinneka Tunggal Ika’ mungkin
penyebabnya . Apakah
menyatukan kalian semua dengan
selalu menyuruh Indonesia untuk
bermain di kancah internasional ?
yang pada kenyataannya
indonesia pun masih terseok seok
di level internasional tersebut .
Akibatnya , terlahir lah sifat
kekecewaan , rasa tidak puas ,
tidak bisa menerima , yang lagi
lagi diwujudkan dengan sifat
anarki itu .
Memang sulit untuk
menghilangkan sifat anarki ,
terutama dari mereka yang
memang memiliki sifat anarki
mungkin dari masa
kecilnya . Yang memiliki sifat
dewasa , coba untuk merubah
sifat rekannya agar tidak lagi
bersikap anarki . Namun
sebenarnya perubahan yang
terbaik itu pasti dari diri sendiri .
Karena motivasi terbaik berasal
dari diri sendiri . Apakah sifat
dewasa itu tergambar pada diri
anda ? Atau justru anda tetap
berada pada jalur yang bernama
anarki ?
Mencintai negara indonesia itu
pasti bagi para pribuminya ,
namun fenomena yang terjadi
sekarang banyak masyarakat kita
yang mengikutsertakan dirinya
kedalam bagian dari kesatuan
suporter klub luar negri . Bukan
untuk menyalahkan , coba kita
lihat dari sisi positifnya saja . Dari
sana mereka yang dewasa belajar
akan menghargai suatu
perbedaan , memahami akan hal
yang tak diharapkan , dan tidak
besar kepala akan kemenangan
yang mereka dapatkan . Dari sana
mereka belajar bersosialisasi ,
menambah keeratan sesama
rakyat indonesia yang mungkin
awalnya mereka belum kenal . Dan
ada hal yang menarik untuk kita
ketahui , mereka kadang
mengadakan acara kemanusiaan .
Semua berawal dari sepakbola ,
mungkin jika ada hal yang lebih
indah dari kasih sayang , itulah
sepakbola
Tak bisa disalahkan fanatisme
seseorang terhadap sepakbola jika
tidak dilandasi oleh sifat anarki .
Loyalitas yang bersamaan dengan
fanatisme selalu memberikan
warna lain dalam sepakbola , dan
terkadang menjadi pemain tim ke
12 dalam suatu pertandingan.
Dengan catatan mereka harus bisa
mengontrol emosi mereka untuk
bersikap professional atas segala
hal yang menimpa dirinya atau
menimpa timnya .
Semoga prestasi timnas Indonesia
terus meningkat ke level
internasional , dan diiringi oleh
sikap para suporternya yang
profesional . .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun