Dramatis. Drama malam ini bernama sepakbola. Alur cerita yg tak pernah bisa ditebak. Mata pun slalu ingin mengikuti hingga akhirnya. This is Football
Kali ini ada pada Piala Dunia. Demi menyaksikannya mereka rela menunggu selama 4 tahun. Terakhir, benua Afrika yang menjadi tuan rumah sebelum Brazil menjadi tempat pementasan drama pada tahun ini
Italia vs Uruguay. Sebelum dimulai, italia unggul berkat selisih gol. Uruguay kemasukan 3 gol oleh negara yg tiba tiba menjelma bagai alien. Kosta rika. Hasil seri cukup utk memastikan Italia yg mencoba menggapai cerita indah seperti tahun 2006 silam
Babak pertama, membosankan. Tapi bagi Prandelli ini berjalan sesuai rencana mereka. Menguasai bola, pressing, dan buat dua penyerang lawan sulit utk melakukan pergerakan. Accomplish!
Babak kedua, Super Mario yg tampil buruk digantikan oleh Parolo. Rencana bertahan, namun drama 15 menit terakhir baru dimulai
Marchisio turut mewarnai drama ini. Kartu merah ia terima di awal awal babak kedua setelah menendang kaki Uruguay. Bermain dengan 10 pemain Italia memasukan Cassano menggantikan Immobile demi menambah daya gedor. Namun Body charge ala Uruguay bak pemain smackdown pun seakan berjalan mulus. Inggris merasakan ketika mereka bersua. Kunci permainan Italia Marco Verrati harus ditarik keluar akibat cedera dan digantikan Thiago Motta. Kita akui, Opta pun merilis bawah 31 passingnya 100 persen di babak pertama tanpa ada yang gagal. Strategi Tabarez?
Aura panas membuat emosional pemain memuncak. Hal ini mungkin yang membuat ‘tranding topic’ malam ini terjadi. Gigitan ketiga Suarez sepanjang karirnya. Chiellini yang kali ini menjadi objek sempat protes ke wasit. Namun wasit tak melihat, ya inilah drama. Kartu merah Marchisio sejatinya terjadi di depan mata wasit. Ceroboh? Wasit juga manusia bukan.
Tak lama berselang, set piece corner kick berujung pada sundulan Diego Godin yang berbuah gol. Bisa dibilang Dia spesialis pertandingan krusial. Ingat final Liga Champion? Pertandingan terakhir La Liga vs Barca? Pahlawan pula pada malam ini
Bermain dengan 10 pemain, sudah melakukan 3 pergantian, hanya memiliki 1 penyerang, melengkapi penderitaan Italia malam ini. Dan berujung pada resminya Cesare Prandelli mengundurkan diri dari manajer Italia
Kejadian Suarez jelas menggeparkan dunia, khususnya media sosial. Attitude buruknya membuat satu bahan yang wajib dibahas. Striker Liverpool ini pada hakikatnya membuat dunia takjub akan dirinya. Berbagai gelar ia raih setelah mencetak 32 gol dan 12 assist. Nominasi Ballon d’or? Mungkin saja apabila malam ini tak terjadi
Malam ini penuh drama. Pertandingan ke 112 Pirlo yang menyamai rekor penampilan Dino Zoff berakhir buruk. Kita tak akan pernah lagi melihat dirinya berlaga di piala dunia. Mungkin juga hal yang sama terjadi pada Buffon. Umur yang semakin tua, mungkin ini terakhir bersama Italia
Kita tunggu reaksi dari FIFA, reaksi dari Suarez akan hal yang ia lakukan. Dan apa kabar Barcelona yang berniat menggaet Suarez? Masihkah berminat? Setelah dia 2 Piala dunia terakhir ini selalu melakukan perbuatan kontroversi?
Dan untuk pertama kalinya, Italia tersingkir dua kali beruntun sejak tahun 60an.
Terimakasih Buffon, Pirlo, yang telah membawa Italia ke masa emasnya. Prandelli yang membuat Italia menjadi finalis Euro 2012. Namun, inilah sepakbola. Semuanya bisa terjadi disana
Arrivederci, Italia!
@bukibukan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H