Mohon tunggu...
Faizal Iqbal
Faizal Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Gali potensi cipta kreasi raih prestasi

Ojo neko-neko

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perkembangan Psikososial Masa AUD 3-6 Th

25 November 2016   07:36 Diperbarui: 25 November 2016   07:52 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL MASA AUD (3-6TAHUN)

Pengertian Konsep Diriadalah Gambaran keseluruhan dari kemampuan dan karakter tentang diri sendiri.

Analisis neo-Piagetian menggambarkan peralihan pada anak usia3-6 tahun muncul dalam 3 tahap :

  1. Representasi tunggaladalah tahap awal dari perkembangan.
  2. Pemetaan representasiadalah tahap kedua dari perkembangan
  3. Sistem representasiadalah tahap terakhir dalam perkembangan

Identitas Gender

                Identitas gender adalah kesadaran yang dibangun pada anak usia dini bahwa ia seorang laki-laki atau perempuan.                

Gangguan Identitas Gender

Berkeinginan kuat menjadi anggota gender lawan jenisnya

Mempunyai keinginan berpartisipasi dalam aktivitas permainan yang sesuai dengan lawan jenisnya.

Gangguan identitas gender dapat berakhir pada remaja ketika anak – anak mulai dapat menerima identitas gender. Tetapi juga dapat terus berlangsung sampai remaja bahkan hingga dewasa sehingga mungkin menjadi gay atau lesbian.

Permainan

Pengertian  Permainan

 definisi dari  permainan bagi anak adalah suatu bentuk aktivitas yang menyenangkan dilakukan semata-mata untuk aktivitas itu sendiri. (Hetherington & Parke, 1979)

TINGKAT-TINGKAT KOGNITIF DALAM BERMAIN

  1. bermain funsional (kadang-kadang disebut bermain gerak) berisi praktik-praktik pengulangan dalam gerakan otot besar.
  2. bermain konstruktif(disebut juga bermain objek) adalah permainan yang menggunakan objek atau meterial untuk membuat sesuatu.
  3. bermain dramatis(juga disebut permainan pura-pura, permainan fantasi atau imajinatif), melibatkan objek imajiner, aksi, peran yang mengunakan fungsi-fungsi simbolis yang muncul dibagian akhir tahun kedua(Piaget, 1962).

Fungsi permainan

1)   Fungsi konitif (Piaget 1962)

   Menjelajahi lingkungan, mempelajari objek-objek di sekitarnya dan belajar memecahkan masalah

   Mengembangkan potensi dan keterampilan dengan cara menyenangkan.

Fungsi Sosial, dapat meningkatkan perkembangan sosial (dramatical play)

Fungsi Emosi, permainan memberikan perasaan senang dan anak dapat melepaskan energi

 

Gaya Pengasuhan :

  • Pola Asuh Otoriter
  • Ciri-ciri:

Orang tua cenderung terpisah dengan anak dan kurang hangat.

Anak cenderung tidak senang.

  • Pola Asuh Permisif
  • Ciri-ciri:

Orang tua cenderung hangat, tidak terlalu mengontrol, dan tidak terlalu menuntut.

Anak kurang dapat mengontrol diri dan menjadi kurang dewasa.

  • Pola Asuh Otoritatif
  • Ciri-ciri:

Orang tua menjelaskan alasan dibalik keputusan mereka dan menyukai disiplin induktif.

Anak menjadi mandiri, memiliki kontrol diri, dan merasa aman.

Perilaku Khusus

1. Perilaku Prososial Yaitu tindakan suka rela yang bertujuan untuk memberikan manfaat pada orang lain.

2.  Ketakutan yaitu rasa takut yang muncul dari pengalaman sendiri atau dari mendengar cerita tentang pengalaman orang lain.

2. Agresi, dibagi menjadi tiga:

                a. Agresi Instrumentalyaitu agresi yang digunakan sebagai instrument untuk mencapai tujuan anak.

                b. Agresi Terbuka (langsung)yaitu agresi yang terbuka ditujukan langsung untuk mencapai pada targetnya.

                c. Agresi Relasi (tidak langsung)yaitu agresi yang ditujukan untuk merusak atau mencampuri hubungan dengan orang lain, reputasi atau kesejahteraan psikologis.

Hubungan Dengan Orang Tua 

                Kasih sayang Orang Tua atau pengasuh pada tahun-tahun pertama kehidupan anak  merupakan kunci utama perkembangan sosial anak dan ini merupakan dasar bagi perkembangan emosional dan sosial anak.

Hubungan Dengan Saudara Kandung

Interaksi antara saudara juga dapat membentuk kemampuan sosialisasi anak karena anak dibiasakan untuk dapat berinteraksi dengan orang lain dan bisa bertindak sebagai dukungan emosional ,saingan dan mitra komunikasi (carlson,1995)

Hubungan Dengan Teman Sebaya (Peer)

Interaksi sosial anak dengan anak yang lain diluar keluarga menyediakan kesempatan untuk berbaur dengan mereka yang berstatus sama, mengembangkan hubungan dengan perbandingan identitas sosial, menemukan perbedaan sosial dari keluarga, mengembangkan kemampuan karakter kompetisi sosial pada anak dan interaksi merupakan peran yang sangat penting pada perkembangan.

Jadi Perkembangan psikososial pada anak usia 3-6 tahun itu meliputi perkembangan, gender, permainan, pola asuh, dan hubungan dengan yang lain. Dimana kertampilan anak untuk bersosialisasi sedang dibentuk dan ditentukan dari lingkungan baik keluarga maupun dari luar. Disini peran orang tualah yang sangat penting dan berpengaruh besar dalam menentukan kehidupan anak kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun