Mohon tunggu...
Faizal Amin Haderi
Faizal Amin Haderi Mohon Tunggu... Nahkoda - A learner Is Always Be Learner

Menurut saya menulis itu adalah bagian dari belajar karena untuk bisa menulis harus membaca, nah dengan membaca akan menambah pengetahuan kita dengan menulis semakin menajamkan pengetahuan tersebut. Mohon tanggapan dan koreksi nya. Bismillah.\r\n\r\nMore about me : https://www.instagram.com/faizalaminhaderi/

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Lari Itu Seperti Menulis

24 Agustus 2015   19:16 Diperbarui: 24 Agustus 2015   19:16 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

 

Pertama kali berkunjung ke Negara maju seperti Singapura, Jepang atau Amerika dan Eropa kita melihat masyarakatnya berjalan sangat cepat hampir seperti berlari, asumsi saya karena mereka Negara dengan empat musim jadi terbiasa cepat supaya badannya tetap hangat, tetapi kenapa Singapura yang hanya dua musim seperti Indonesia yaitu musim panas dan Panas sekali juga punya budaya berjalan cepat?

Dengan berjalan cepat atau berlari Imbasnya adalah tubuhnya lebih langsing. Nah selidik punya selidik rupanya selain kebiasaan, Kalori juga yang jadi alasan, semakin cepat gerakan kita semakin besar kalori yang terbakar. Dengan begitu kalori yang masuk dan keluar dapat dikontrol. Kalau mau kurusan berarti kalori keluar > kalori masuk, Kalau sudah ideal dan Ingin mempertahankan maka kalori keluar = kalori masuk.

Lain di negara maju lain pula di Indonesia. Saya melihat budaya berjalan cepat dan lari belum banyak dilakukan, coba saja perhatikan parkiran motor atau mobil baik di kantor, pasar mau pun di tempat makan, semraut sekali, seolah olah kalau bisa kendaraannya di parkir di sebelah meja kerja atau meja makan. Padahal selain Lebih rapi, dengan parkir anak jauh kan kita jadi olahraga.

Dalam urusan lari saya masih termasuk kategori pelari pemula, saya mulai lari sejak tanggal 12 juni 2015 berarti sekarang sudah hampir 3 bulan. Saya lari 5-7 Kali seminggu. Target saya adalah waktu, bukan jarak atau kecepatan. Awalnya sangat berat, untuk 15 menit saja luar biasa susahnya, tapi Saya tidak menyerah. Kadang Saya gabungkan Antara lari dan jalan, tapi akhirnya banyakan jalannya. Tapi sekarang Saya sudah bisa lari 1 jam nonstop tidak pakai jalan, hehehe.

Selain lingkungan motivasi terbesar yang Saya rasakan adalah tulisan Dari seseorang yang kebetulan Saya baca di media online yaitu Lari Itu Seperti Menulis. Untuk bisa menjadi mahir harus terus menulis, tidak boleh berhenti, Karena Kalau berhenti Akan sulit lagi untuk memulainya. Pun demikian dengan lari, di mulai sedikit demi sedikit yang penting berkelanjutan, dan jangan berhenti.

Pengalaman 4 tahun menulis di kompasiana pun terbayang saat Saya lari, saya flashback lagi awal awal mulai hobi menulis, sulit memang, bisa dapat 2 paragraph, kemudian 3 dst. Belajar menemukan ide, merangkainya dll juga butuh kegigihan. Pada akhirnya lancar.

Nah kalau menulis bisa saya optimis lari pun saya bisa. Minta saran dan dukungannya. Matur suwun

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun